Fenomena buka puasa bareng antara pahala dan dosa

Kegiatan buka puasa bareng atau dikenal juga dengan istilah #Bukber merupakan fenomena baru di kalangan masyarakat kita terutama daerah perkotaan, kegiatan ini merupakan tradisi baru yang menyenangkan bisa menjadi sejarah dari munculnya tradisi bukber dibulan ramadhan.

Kegiatan ini menjadi trend baru dikalangan masyarakat perkotaan, apalagi sebahagian orang yang tergabung dalam komunitas tertentu, biasanya mereka melakukan kegiatan ini di berbagai tempat, ada yang di cafe, rumah makan atau pun rumah kawan yang sudah disetting sebagai tempat jamuan makan malam.

Buka puasa bareng bisa dilakukan dengan siapa saja dan di mana saja. Bisa di rumah saja atau di tempat makan. Bisa dengan keluarga, tetangga sebelah, teman sekolah, teman sekantor, pasangan hidup atau yang baru jadian.

Ada beberapa fakta menarik yang berhubungan dengan acara bukber ini diantaranya adalah :

• bukber membuat kita menjadi kalap, pas berbuka semua makanan kita santap.

• bukber biasanya dilakukan di cafe atau dirumah makan, biasanya kalo tempat tersebut rame atau terkenal, jauh-jauh waktu kita harus memesannya.

• pemilik cafe, rumah makan atau tempat lainnya menjadi makmur saat bulan puasa.

• alih- alih menunggu azan magrib sambil membaca Al Quran, tetapi ini asik tertawa ria di depan meja hidangan.

• biasanya sholat magrib molor atau bahkan tidak dikerjakan sama sekali.

• musholla atau tempat sholat yang terbatas menjadi salah satu alasan mereka tidak sholat.

• bukber menyebabkan seseorang meninggalkan sholat terawih, karena keasikan ngobrol hingga waktu isya terlewat.

Ajang silaturahmi merupakan maksud dan tujuan dari dilaksanakan kegiatan ini, namun alangkah baiknya apabila kegiatan ini dilakukan ditempat-tempat yang bisa memungkinkan semua peserta untuk sholat magrib, misalnya mesjid, musholla, atau rumah makan yang menyediakan tempat sholat.

Jangan hanya karena ingin bersilaturahmi atau sekedar kebersamaan kewajiban kita sebagai seorang muslim untuk sholat lima waktu kita tinggalkan. Untuk apa kita berpuasa jika sholat tidak kita lakukan, ibarat menuang air kedalam wadah bocor, pahala puasa kita tidak tertampung karena sholat tidak kita lakukan.

Semua ini tergantung pada keta'atan dan pribadi masing-masing, jika tujuannya untuk kebaikan maka pahala sebagai ganjarannya, dan jika kegiatan yang dilakukan hanya untuk bersenang-senang dan bergembira ria serta mengabaikan kewajiban yang lain, maka sungguh sia-sia dan berdosa.