Musibah bagi saya namun rejeki bagi orang lain

Hari ini sebuah musibah kecil menimpa saya, hal kecil namun sangat membuat saya kewalahan. Musibah tersebut terjadi saat saya melakukan perjalan menuju ke Takengon melalui jalur KKA - Bener Meriah bersama teman sekantor saya dengan menggunakan sepeda motor.

Ditengah perjalan, saat rombonganan kami sudah mencapai wilayah perbukitan, tiba-tiba ban sepeda motor saya kempes, untung jalan sedang menanjak jadi laju sepeda motor saya tidak begitu kencang sehingga saya tidak terjatuh. Namun yang namanya apes tetaplah apes.

Walaupun ada untungnya namun tetap ada ruginya, yaitu saya harus bersusah payah mendorong sepeda motor yang bannya kempes mencari tempat tambal ban, kondisi jalan yang menanjak membuat saya harus bercucur keringat, untung tidak jauh diatas tanjakan tersebut ada tukang tambal ban,..nah untung lagi kan...hehe.

Sesampai ditempat tambal ban, kami beristirahat sebentar sambil menunggu ban sepeda motor saya dibuka. Ternyata hari ini banyak juga pengendara lain yang bernasib sama seperti saya. Mungkin ini musibah bagi kami namun menjadi rejeki bagi tukang jasa tambal ban.

Tiba pada giliran ban sepeda motor saya dibuka, hal yang tidak saya inginkan terjadi, ibarat jatuh tertimpa tangga, beginilah nasib saya hari ini, bagaimana tidak..ternyata ban dalam sepeda motor saya pecah dan ga bisa diperbaiki lagi (ditambal). Yang lebih sakitnya lagi, bengkel tambal ban tersebut tidak menyediakan onderdil sepeda motor, sehingga saya harus mencari sendiri ban baru untuk menggantikan ban yang pecah tadi.

Lima kilometer harus saya tempuh untuk mencari ban baru, huff....hari yang sial bagi saya. Jadwal kami yang harus tiba tengah hari kekota Takengon harus bergeser satu jam lebih dari waktu yang kami targetkan. Memang segala sesuatu yang kita rencanakan tidak semuanya berjalan sesuai dengan harapan, karena pasti ada halangan dan rintangan yang akan mengujinya.

Mungkin hari ini adalah musibah bagi saya, namun disebalik musibah ini ada hikmahnya bagi orang lain, itu sudah menjadi satu hal yang tidak bisa kita bantah. Tukang tambal ban tidak mungkin berdoa untuk meminta agar ada kenderaan yang ban bocor, tetapi Allah telah mengatur rejekinya melalui musibah dari orang lain. Dengan adanya jasa yang diberikan maka akan datang kepadanya uang sebagai imbalan atas jasa kerja yang ia lakukan.

Setelah satu jam lebih kami harus berhenti akhirnya kami melanjutkan lagi perjalanan. Tepat menjelang ashar kami sudah sampai ketujuan kami, Bayu Hill hotel kami pilih untuk tempat penginapan, sekaligus tempat kami mengikuti pelatihan dan bimbingan dari Badan PenyelenggaraJaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

Demikianlah pengalam hidup yang saya alami hari ini, dimana setiap manusia sudah diatur rejekinya, walaupun disatu sisi seseorang mendapatkan musibah namun dibalik musibah tersebut menjadi rejeki bagi orang lain atas jasa yang dilakukannya.

Maka janganlah takut dan ragu menghadapi kehidupan ini, karena segala sesuatu yang terjadi didunia ini bukanlah kebetulan, tetapi ada yang mengtakdirkannya. Dan semua yang telah ditakdirkan itu mengandung hikmah yang luar biasa...Wallahu'alam.

Wassalam @mahyailyas