50.000 [5]

in #indonesia6 years ago

DSC_7105.JPG
Di sana, Tia akan menginap di rumah Abangnya. Sedangkan Apridar sekaligus mengabari bahwa dia telah memperkenalkan Tia pada Irwanda, abang tertuanya.

Begitu pulang, Apridar langsung meminta komentar Emaknya. Tentang sosok pujaan hati, calon ibu dari generasi penerusnya.

“Kalau ibunya setuju, lanjutkan Yin. Menurut Emak dia baik, bagus, cantik lagi. Kalau secara fisik, kamu beruntung mendapatkan dia Yin. Cantik,” kata Emaknya terkekeh.

“Memangnya saya terlalu jelek Mak?” jawab Apridar sambil tertawa pula.

Walau ibunya telah setuju, tak mudah bagi Apridar menunggu kepastian untuk menikahi Tia. Terjadi penolakan dan beda pandangan di keluarga itu. Abang dan Kakak Tia meragukan masa depan Tia bersama Apridar.

“Secara keperibadian Apridar itu bagus Tia. Namun, dia belum mapan. Sebaiknya pria menikah itu ketika agak mapan. Minimal sudah bisa menghidupi istri dan anaknya,” sebut sang Abang.

“Tapi semua berpulang ke kamu juga Tia. Kalau sudah yakin, ya lanjutkan,” tambah Kakaknya lagi.

Siti Hawa lah, sang ibu dari Tia memastikan bahwa tak perlu ada pertentangan dan perbedaan pandangan. Yang menjalahi hidup ke depan adalah Tia dan Apridar.

“Bukan kalian yang menjalani, merekalah yang menjalani nanti. Kalau Tia sudah mau, Ibu setuju saja,” tegas Siti Hawa. Maka, pernikahan pun berlangsung. Secara sederhana.


MASRIADI.gif

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 62934.09
ETH 3118.65
USDT 1.00
SBD 3.85