Antara Sukses Dan Galau

in #indonesia6 years ago (edited)

Hay semuanya, bagaimana kabar anda hari ini ? Tentunya saya berharap semua dalam keadaan baik-baik saja, tanpa kurang satu apapun. Zaman sekarang, saya selalu percaya bahwa sukses tergantung dari semangat diri kita. Jadi sukses itu sebenarnya, makin lama, makin muda. Coba bayangin kalau zaman dulu ya, kita melihat orang-orang yang sukses itu biasanya 40 tahun keatas, 50 tahun ya ? Tapi zaman sekarang, banyak banget orang-orang yang sukses, itu usianya dibawah 30 tahun, sudah sukses.


image
Source

kalau waktu muda saya ya, masih labil lah dulu, nggak tau pekerjaan harus ngapain juga. Jadi benar-benar gelap. Gelap karena dalam arti masih nggak tau harus ngapain, masih belum punya bayangan. Oke, nah banyak orang kalau ditanya masa muda, ada yang bilang masa muda adalah, masa yang paling indah, ada yang bilang masa muda adalah, masa yang paling menyenangkan.
Ada juga yang bilang masa muda adalah, masa yang paling nggak bisa dilupakan.

Kalau ada yang bilang muda, kaya, bahagia, mau nggak ? Pasti semua jawab mau ! Nah, tapi sekarang pertanyaannya bisa atau nggak ? Tapi saya bukan hanya membahas tentang umur, dan lebih tepatnya lagi, bukan cuma masa muda. Tapi apasih yang harus kita gunakan dimasa-masa sekarang ini.

Ya, karena kan memang nggak ada kata terlambat. Semua orang bisa sukses, bahagia, dan juga kaya. Itu bisa, nggak ada yang nggak mungkin, semua orang pasti bisa. Nah, tapi banyak orang kayaknya, misalnya saya dulu gelap masa depannya, gelap dalam arti tidak tau ya, mau ngapain. Itu sebenarnya gelap karena eranya berbeda. Bahasanya gelap, maklum 10-20 tahun yang lalu, kalau sekarang bahasanya galau.


image
Source

Tapi sebenarnya berbicara tentang galau, sebetulnya galau itu tidak selamanya negatif. Bahkan galau itu netral, jadi galaunya tidak positif, tidak negatif. Responnya yang kadang positif menghadapi galau tersebut, atau kadang negatif. Contohnya putus❤, galau nggak ? Nah, ketika putus❤, kita galau. Nah, ini ada satu quote,"Galau adalah sebuah keadaan, dimana hati kita merasa, ada sesuatu yang tidak berada pada tempatnya", Itu definisi galau.

Jadi sebenarnya galaunya netral, tinggal kita bagaimana merespon galau itu. Balik lagi, tadi soal putus ❤, galau itu wajar, artinya radar hati kita masih aktif, masih berfungsi dengan baik, tinggal bagaimana kita merespon putus ❤ itu, kan ada 2 pilihannya, positif atau negatif.

Jadi galau ini nggak salah sebenarnya, yang salah itu terkadang respon kita, ketika kita menghadapi galau. Ada yang bilang misalnya seperti ini, "Kan kalau orang galau itu sudah mulai keluar otaknya mencair, nggak bisa mikir, jadi kadang sulit untuk melakukan hal-hal positif, bawaannya ingin dikamar, pintu dikunci, nah seperti itu".

Menurut saya itu balik lagi ke diri kita, mau berapa lama anda menanggung kegalauan ini. Coba anda bayangkan, ketika anda memegang sebuah gelas. Satu gelas berisi air, satu menit, kira-kira berat tidak ? Atau gelas tersebut berat nggak anda pegang satu menit, satu jam, satu hari, satu bulan, satu tahun, gelas yang sangat ringan itu menjadi berat.

Begitu juga dengan rasa galau, semakin lama anda memendam rasa galau, seperti gelas tadi, maka rasanya semakin berat. Akhirnya hidup tidak produktif, masa depan suram, itu harus dihindari ya, nggak boleh. Kalau tadi saya bilang tentang galau. Galau itu suatu perasaan hati, yang merasa berbeda dengan tempatnya, berbeda dengan semestinya.
Nah, ini ada anak muda khususnya, waktu dulu dia punya cita-cita, tapi sekarang bekerjanya berbeda, dengan apa yang dicita-citakan.


image
Source

Nah, ketika kegalauan itu hadir dalam sesi, atau hal seperti itu maksud saya. Itu adalah hal yang wajar, balik lagi, galau adalah keadaan, ketika hati kita merasa, ini radarnya ada yang salah, jadi tinggal bagaimana kita menjadikan rasa galau itu menjadi sebuah semangat untuk berbuat sesuatu yang lebih produktif, lebih baik, demi meraih cita-cita sejak dulu kita impikan, soalnya banyak kejadian seperti itu, misalnya cita-citanya waktu kecil ingin jadi dokter, tiba-tiba begitu dewasa dia jadi pilot, kan jadi nggak sesuai dengan yang dicita-citakan waktu kecil dulu, mungkin saja itu bikin dia galau.

Galau melihat masa depan itu sebenarnya sesuatu hal, yang nggak perlu dikhawatirkan ya, justru hal yang positif, bahkan banyak kalau kita melihat, orang tua mereka ketika muda tidak pernah menggalaukan masa depan, dan akhirnya menyesal dimasa tua. Kalau menyesalkan diakhir, kalau diawal pendaftaran, itu yang terjadi teman-teman. Jadi justru gara-gara kita galau, apalagi ketika itu positif banget, justru itu harus kita jadikan sebuah sinyal yang membuat kita seperti itu tadi, yaitu produktif, bersemangat, bahwa kita bisa berubah, kita bisa sukses, kita bisa meraih apa yang kita impikan.

Berarti galau itu harus selalu yang positif, karena ketika kita galau, berarti kita mengkhawatirkan masa depan seperti apa nanti, kalau nggak dipikirin dari sekarang, wahh, seperti apa ini nanti jadinya, kan menyesal. Berarti yang nggak punya kegalauan bahaya, mungkin hatinya sudah mati, jadi hatinya sudah tidak merasa lagi, akhirnya jadinya nggak peka dengan keadaan sekitarnya dia, tidak peka lagi dengan masa depannya, dan akhirnya apa ? Ya, sayang sekali kehidupannya.

Jadi, kalau itu kita respon secara positif, untuk menjadikan kita semakin produktif. Jadi, galau tidak selamanya berarti kacau, tergantung bagaimana kita meresponnya, dan mengaplikasikan dalam kehidupan kita.

Demikianlah postingan saya malam ini, moga-moga ada manfa'at yang didapat, sampai bertemu lagi dikesempatan berikutnya, tetap terus di Steemit, karena di Steemit kita akan dapat info menarik dan berita terhangat mulai dari photography, sampai cerita fiksi dari yang menarik untuk diikuti, salam buat semuanya.

~Keep Writing~

image

Salam Sahabat Inspiratif

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64420.25
ETH 3150.23
USDT 1.00
SBD 3.99