Apa Itu Bid'ah ?

in #indonesia6 years ago

Banyak orang yang belum tau arti bid'ah, sebenarnya arti bid'ah itu apasih ? Sebetulnya itu istilah ulama, kalau dari bahasa hadist, cuma nanti bisa di katakan itu, ketika sudah kekinian. Artinya disini, bid'ah itu adalah sesuatu yang baru, yang belum pernah di kerjakan oleh Rasulullah, dan para sahabat.
![image]()
[Source]( campurberitaupdate.blogspot.com/2016/04/riwayat-ahli-bidah-dan-hukum-menerimanya.html?m=1)

Jadi apapun agama itu harus sesuatu yang di contohkan oleh Rasulullah, dan sahabat. Dalam hal akidahnya keyakinan, tapi tidak dalam hal bagaimana urusan-urusan yang kaitannya dengan di luar. Misalnya orang di katakan shalat subuh itu harusnya dua raka'at, "Oh ini tiga raka'at" ! Itu bid'ah. Tapi bahwa orang shalat subuh dulu, pakai jubah itu. Sekarang pakai sarung, karena dalam tradisi di sana kan nggak ada sarungnya, itu semuanya, maka itu tidak di katakan bid'ah.

Dulu adzan pakek langsung, sekarang pakai sepeaker, ya kan ? Sejak kapan ada Bilal pakai sistem sound speaker, kan nggak pernah, nah itu tidak di katakan bid'ah. Seandainya itu di katakan bid'ah, itu bid'ah yang khasanah, tadi bid'ah yang baik. Jadi batasan-batasan bid'ah adalah ketika ada prilaku ibadah, prilaku yang kaitannya sama ibadah.

Sekali lagi, dan utamanya pada keyakinan, yang dia mencontoh sesuatu yang baru. Setiap bid'ah itu sesat, setiap sesat itu berakhir neraka, karena itu penghinaan kepada Rasulullah. Jadi seolah-olah Rasulullah dulu kayak belum lengkap, padahal sudah lengkap semua.

Oke balik lagi ke soal prilaku Islamlisasi, bukan melakukan budaya Arabisasi itu sendiri. Pertama memang corak pakaian saja, yang sering terjadi adalah corak pakaian. Nah pakain ini Rasulullah itu sendiri, itu ada satu hadist yang jarang di ungkapkan. Berpakaianlah se ala kaummu, itu adanya sesuai adat. Di zaman Rasulullah sendiri, pakaian itu nggak seragam, ada orang Persia dengan gaya yang beda.

Adat itukan artinya ada batasan aurat, yang penting nutup aurat. Artinya nutup auratnya itu bisa dengan batik, dengan sarung, dengan gamis, silahkan. Tapi prinsip dasarnya menutup aurat, dengan cara apa silahkan. Shalat itu, sajadah di Madinah saja beda-beda. Nah itu bagian dari sesuatu yang di perbolehkan dalam tolerabel.

Artinya di zaman Rasulullah, orang habis shalat itu mohon ma'af, selalu mengusap muka, karena memang ada pasir, cuma di kasih itu tadi. Maka wajar ada satu orang yang datang ke Madinah kencing di situ, bayangkan kalau itu ada karpetnya, nggak mungkin kan di kencingi. Akhirnya Umar Bin Khatab marah,

"Kurang ajar, kencing di Mesjid" ❗

Dan kencingnya pas di mana Umar Bin Khatab sujud. Maka begitu mau di hunus

"Umar tanya dulu, dia tau nggak itu Medjid" ? Kata sahabatnya Umar

Ya, nggak tau, saya pikir WC umum di kotak'i

Ini menyebabkan, makanya orang itu akhirnya disiram menghilangkan najisnya. Tapi perbuatannya jangan di ulang, dan dia masuk Islam. Intinya, maka Rasulullah dan sahabat biasa kalau habis shalat mengusap muka, karena ada pasirnya. Dan anehnya kita sekarang, sudah pakai sajadah, habis shalat juga mengusap muka, padahal nggak ada debunya kan ? Tapi itu boleh, asal tidak di syari'atkan.

Tapi jangan ada syari'at kalau habis shalat, harus mengusap muka, bahkan jabat tangan. Jabat tangan itu di syari'atkan ketika bertemu dan berpisah.


image
Source

Tapi kita kan, biasakan habis shalat, saya harus salaman. Itu boleh, asal tidak di syari'atkan, artinya tidak harus seperti itu. Jangan sampai kalau ada orang ngajak salaman terfikasi, karena pernah terjadi Jogja, orang minta ma'af, malah di kasih pukulan.

Jadi menyakiti akhirnya kan ? Cara kita menyampainya pun ada adabnya juga. Misalnya, seringkali saya perhatikan adalah keterbatasan kita untuk mencerna sesuatu pada saat kita paham, dan kita menjelaskan ke orang lain. Kita langsung menjudge gitu.

Oh,,, ini bid'ah.... ❗ bid'ah ❗

Atau dengan cara yang kasar mengatakan ini bid'ah

Dan akhirnya itu jadi sumber perpecahan.

Makanya, kan orang itukan harus ada hikmah kan ?

"Orang Islam itu kalau mengajak pada nilai-nilai kebenaran, dengan cara-cara hikmah, itu mengambil ikan tanpa membuat air keruh. Misalnya, saya suruh matikan lampu, lalu anda ambil batu terus di lempar, memang lampunya padam, tapi kan lampunya kan jadi rusak. Itu namanya tidak hikmah. Ya emang mati lampunya, tapi lampunya jadi rusak dan pecah. Tapi kalau hikmah dia mencari saklarnya itu ada.

Bismillahirrahmanirrahim :

"Serulah manusia ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, sesungguhnya Tuhanmu DIA_Lah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan_NYA, dan DIA_LAH, yang lebih mengetahui orang--orang yang mendapat petunjuk. (Surah: An-Nahl ayat: 125)

Nah, ajaklah dengan cara yang baik, kalau lah harus di bantah, dengan cara yang baik. Semoga bermanfa'at, Salam Steemian Indonesia.

~Keep Writing~

image

Salam Sahabat Inspiratif

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63799.64
ETH 3130.40
USDT 1.00
SBD 3.97