Elpiji "Oh" Elpiji

Sungguh menjadi sebuah kebanggaan untuk saya, karena bisa menjadi Steemian, yang Steemit ratingnya terus naik. Meskipun kondisi harga saat ini belum kondusif, dalam arti harga Steem dan sbdnya turun naik. Tapi saya senang, karena melihat teman-teman Steemian masih ada yang bertahan dan terus bersemangat Steemit, dalam berkarya💪

Baiklah ❗ Langsung saja, saya akan ke topik bahasan saya pada kesempatan kali ini, yaitu akan bercerita tentang fenomena elpiji, bagaimana dampaknya terhadap perkembangan secara kemanusiaan, manusia yang ada di Indonesia. Ribet kali ya saya ngomongnya, biar kelihatan pintar😁

---

---

Orang, kadang-kadang ngomong elpiji, itu harus bisa membedakan antara elbiji dan elpiji. Karena pengusaha elbiji itu berhubungan dengan elpiji. Oke, akan saya jelaskan, supaya teman-teman nggak bingung apa yang saya maksud. Jadi tetangga saya, bernama Elmundo, dia pengusaha elbiji duren, di goreng pakai gas. Nah itu pengaruhnya kesitu, ya kan, benar nggak ? Dan, akibat dari dampak kenaikan gas, banyak orang, kendaraan kacau balau, karena nggak nginjak gas, tapi nginjak rem. Mungkin takut mahal, perkilo itu misalnya anda dari Aceh ke Bandung, berapa kilo ?

Oke, saya akan serius mengenai kenaikan elpiji. Kenaikan di Indonesia ini, salah satu cara asia tenggara mungkin, bahkan di dunia, termasuk yang paling murah ternyata, cuma 6.800 perkilogram, sementara dari catatan saya di Filipina itu sampai mencapai 24.000 perkilogram, di India 12.000, dan di Jepang itu 20.000 perkilogramnya. Tetapi Indonesia itu kaya dengan yang namanya sumber daya alam gas ini. Tetapi susah ngumpulin, contoh yang menghasilkan gas, buah nangka, ubi, umbi-umbian, kol, dan sebagainya. Itu kalau di kumpulin, di produksi jadi gas, bayangkan berapa lama. Sebenarnya kenaikannya sudah di refisi kemarin, dari 68% menjadi tinggal 17%. Itupun setelah di demo oleh masyarakat, jadi ada lah penurunan sedikit. Jujur ya, saya dulu pernah punya pengalaman jadi pedagang elpiji. Saya cerita sedikit pengalaman saya dulu waktu menjadi pedagang elpiji nggak apa-apa ya ?

Jadi sebagai pedagang, saya pasti akan mengambil untung sebanyak-banyaknya. Saya sudah melakukan stok elpiji pada saat pemerintah itu menaikkan harga. Nah kalau pemerintah merefisi, tidak mugkin saya jual rugi, akhirnya saya tahan. Barang yang sudah terlanjur saya beli mahal, saya tahan. Saya nggak keluarin, dan jujur saya bicara terbuka disini. Akhirnya saya oplos, karena saya harus untung. Saya jujur ini ya, saya buka kartu. Ya, kadang-kadang kalau misalnya ada pelanggan, saya balikin tabung 12 kilo, saya masih punya banyak tabung yang 3 kilo. Itukan murah itu, karena di subsidi pemerintah, saya isi dari situ. Itu pengalaman jelek saya dulu, tolong jangan di tiru. Dan bagi ibu-ibu, yang mungkin merasa gas itu sulit di dapatkan sekarang, atau langka, bolehlah sekali-kali kita kreatif. Kita bantu pemerintah seperti diserpifikasi pangan, misalkan nggak makan nasi, ganti dengan singkong. Nah saya ada ide. Kalau gas naik, kita bisa ganti yang lain, kita bikin homed pada saat kita buang angin, kita plastikin, kita simpan. Pada saat kita masak, kita gunakan. Jadi nggak hanya bensin eceran, gas juga bisa eceran.

Sebenarnya kalau masalah tadi, ada kenaikan harga dan lain sebagainya. Itu kalau naiknya ketinggian sebenarnya agak repot ya. Saya membahas itu, kembali lagi mundur ke belakang. Tapi tidak semua hal yang naik itu sebenarnya negatif, atau berbahaya, ya kan ? Karena seperti naik kelas contohnya, itu bagus untuk anak-anak sekolah. Kemudian naik haji, atau naik pengantin mungkin. Tapi kalau masalah energi alternatif itu, saya kurang setuju. Karena bagaimanapun juga, energi alternatif ini membutuhkan banyak riset. Kita membutuhkan banyak dana, sangat sayang uang di keluarin lagi. Jadi itu akan pemborosan uang negara. Itu tidak bagus sekali, mending uangnya buat subsidi bahan bakar, yang di butuhkan untuk masyarakat sekitar lainnya.

Jadi jangan buang-buang uang untuk riset lagi...riset lagi ❗ Yang namanya hidup sudahlah, jalanin saja, Tuhan yang nentuin, kita yang menjalankan, orang lain yang mengomentari. Kalau masalah tidak bisa kita selesaikan dengan duduk bersama, bagaimana kalau kita selesaikan dengan#@&°€|`~Π√¶£;¥bersama, ma'af sebagian teksnya saya sensor, karena bahasanya vulgar, jadi saya sensor. Ngomongin masalah energi alternatif, sebenarnya ada persepsi yang salah. Nah, ini ada alternatif yang lain. Yang pertama, seperti misalnya kita pakek uap. Ada juga alternatif lain itu misalnya, ada kotoran hewan, itu bisa di olah jadi gas. Jadi gini, saya hanya ingin berbagi. Yang pertama saya ingin himbau warga Indonesia, tirulah Spanyol. Spanyol itu negara yang bebas dengan masalah gas, artinya harga di sana relatif stabil, mudah di jangkau rakyatnya. Kemudian di Filipina, di China, warganya sama sekali nggak protes, itu yang harus kita tiru. Yang kedua berbicara tentang energi alternatif, hati-hati ya, sesuatu yang alternatif harus kita cermati benar-benar. Saya takutnya anda ini tergelincir ke hal-hal yang musyrik. Yang ketiga adalah, tentang energi yang kita lupakan selama ini, yaitu energi surya (matahari), Itu yang kita lupakan selama ini. Itu sangat gampang sekali kita implementasikan.

Jadi, mau yang namanya bbm, naik, yang namanya mau gas naik, semua di naikkan, juga di sesuaikan dengan pasar itu, asal di kembalikan lagi hasilnya kepada rakyat, seperti misalnya sekolah, semuanya memang gratis, transportasi juga gratis, rakyat miskin itu juga terangkat semuanya, dengan hal-hal seperti itu, dari uang-uang hasil kenaikan-kenaikan harga itu. Pokoknya kompensasinya adalah untuk masyarakat semuanya, pada prinsipnya adalah seperti itu.

Demikianlah cerita yang dapat saya bagikan kepada teman semua, kiranya dapat bermanfa'at, sampai bertemu lagi di episod berikutnya , tentunya dengan pemahasan yang berbeda. Tetap terus di Steemit kesayangan kita, Teruslah berkarya.

~Keep Writing~

Salam Sahabat Inspirartif