Ketegasan Dan Kebijakan Pejabat

in #indonesia6 years ago

Apakabar sahabat Steemian, di manapun anda berada ? Senang sekali saya dapat kembali hadir menyapa anda. Malam ini saya akan membahas mengenai ketegasan dan kebijakan pejabat, atau pemimpin. Saya marangkai sebuah kalimat, karena ini temanya ketegasan pejabat. Begini bunyinya, "Ada ibu membawa tas, isinya buku dan kertas, jikalau semua pejabat tegas, Insya Allah semua masalah tuntas".

Masalah ketegasan ini penting sekali, jangankan kita jadi seorang pemimpin, kita menjadi laki-laki saja, kita butuh ketegasan. Dan kunci dari ketegasan itu adalah konsisten.


image
Source

Ini pesan saya untuk bapak-bapak yang yang duduk parlemen, Jangan tegas pilih-pilih kasih, hanya yang bisa di tindak bapak bisa tegas. Sama yang diatas-atas, bapak tidak pernah mau tegas. Pemimpin itu harus tegas. Ini saya ada cerita, dan mau berbagi dengan teman-teman yang ada disini. Kadang-kadang orang itu, karena saking tegasnya, itu sudah tidak pada tempatnya.

Ada ini suatu ketika, kami lagi kerja mengetik, menggambar model tas Aceh terbaru, kami lagi mengeprinkan di ruangan kerja, tiba-tiba mati lampu, tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya. Maksudnya tanpa adanya pertanda. Kan kalau orang meninggal saja, ada tandanya. Tapi ini tidak ada pertanda, tiba-tiba mati. Kita kan sebagai masyarakat yang lagi bekerja, merasa di rugikan. Kami belum sempat ngesave, tadi gambar itu kita donlod dimana, belum kita save sudah hilang. Akhirnya boss saya itu marah, langsung telpon.

"Halo...❗ hey kurang ajar kau ❗❗❗ kami lagi kerja, tiba-tiba kau matikan listriknya, tidak ada alasan yang jelas, tidak ada pertanda yang jelas, kami yang rugi. Kami bayar tiap bulan listriknya, kau hanya mau ambil uangnya saja".

Saya sampai takut waktu itu 😁

Terus dari sana dia jawab, "Pak ini dari kantor PELNI, bukan kantor PLN".

Tapi karena sudah terlanjur marah, akhirnya di lanjutkan saja marahny😂

"Sama saja, kamu ini PELNI, kalau bilang datang jam 9, tiba-tiba datang jam 12.

Jadi menurut saya, kalau ketegasan harus begitu, jangan pilih-pilih, tapi sesuai dengan aturan. Ya, dari cerita tadi, kesannya itu hanya, bahwa yang bisa tegas itu, atau yang bisa marah itu hanya atasan, kalau misalkan bawahan, sudah di pecatkan. Kan ada itu rumor, ada 3 yang tidak boleh di lawan :

  • Yang pertama: Atasan, karena marah dia nanti.

  • Yang kedua: Orang kaya.

  • Yang ketiga: Orang gila. Ya kan nggak boleh, gimana mau lawan orang gila.


    image
    Source

Ternyata sebetulnya empat yang nggak boleh di lawan, satu lagi orang humoris. Kalau ada orang humoris yang di marah-marah, itu kasihan yang marah, karena orang yang humoris, akan meresponnya dengan lucu. Kan kasihan sekali, alangkah kecewanya yang marah-marah, kalau sadar dia marah.

Kemudian juga, masalah pekerjaan, kita juga harus protes. Saya dulu pernah mau masuk angkatan laut, tapi tidak di terima. Karena katanya, syaratnya satu, saya nggak bisa berenang. Akhirnya saya gagal masuk, lalu saya protes. Saya bilang gini, anda tau angkatan udara ? Itu orang nggak bisa terbang, juga masuk pak, alias di terima, jadi kadang-kadang saya merasa pemerintah itu nggak fair sama kita masyarakat kalangan bawah.

Baiklah, ini saya akan serius, sebelum kita salah langkah nanti, yang akan saya jekaskan. Oke, saya akan bicara definisi, misalnya pejabat tegas. Apa itu pejabat ? Pejabat adalah pegawai yang memegang jabatan penting. Jadi dia bisa berposisi sebagai atasan, ya kan, itu pejabat. Nah namanya pejabat itu pasti orang penting, kalau rakyat, yang penting orang.

Anda tau nggak bedanya pemimpin sama boss ? Gini ya, kalau pemimpin itu, dia itu cara memimpin siapapun dengan cara memberi contoh, pemimpin itu mengajak orang lain itu, dengan memberi contoh. Kalau atasan, boss itu mengajak orang lain, di sukai atau tidak di sukai mereka, di suruh melakukan.

Beda-beda, satu kata saja bisa membedakan mana pemimpin, mana boss. Misalnya kalau boss itu bilang ke anda "pergi"❗ itu boss. Tapi kalau pemimpin, bilangnya gini, "mari pergi". Karena apa ? Dia harus memberi contoh , nah itu pemimpin.

Dulu saya pernah menjadi pedagang gado-gado. Alhamdulillah kalau lagi rame, itu pendapatan bisa sampai 3 juta, tapi kalau sepi, dapat 1 juta. Sebenarnya bukan masalah pendapatannya, itu saya nggak masalah sebetulnya, rejeki juga dari Tuhan kan. Tapi ketenangan dalam bekerja, saya dagang di pinggir jalan di usir. Kemudian saya dagang di daerah rame, di depan toko, kayak toko elektronik gitu ya. Saya dagang di depannya, saya di usir sama Satpol PP.

Terus saya pindah ke dalam toko, di usir sama yang punya toko. Akhirnya saya dagang di tengah jalan, asongan gitu ya, Alhamdulillah, orang pada datang, mereka menyeret saya rame-rame ke pinggir jalan, saya pikir mereka mau beli, malah saya di seret ke pinggir jalan trotoar. Nah, itu perjuangan dan pengalaman saya dulu, sebelum bekerja sebagai pembuat tas Aceh seperti sekarang.


image

Balik lagi ke pajabat, sekarang saya tanya, apa bedanya pejabat sama rakyat ? Bedanya adalah, kalau pejabat datang di sambut sema rakyat, tapi kalau rakyat datang, pejabatnya pergi. Inikan repot, inikan menyusahkan kita, walaupun katakanlah kita ini rakyat, atau istilahnya atasan dan bawahan lah ya. Artinya, mereka pejabat, atasan, kita rakyat, bawahan. Padahal lebih penting bawahan daripada atasan.

Coba anda bayangkan, mending pilih mana, pakai baju, atau nggak pakai celana ? Jadi, maksud saya adalah, kepada bapak-bapak pejabat di sana, ya keluhan kami, berilah kami ketenangan dalam bekerja, yang penting kita tidak mengganggu orang lain. Kadang gini, pedang ini, kayak di umpanin. Pertama di biarin, ternyata kalau sudah rame, baru di usir. Kenapa nggak waktu pertama di usir. Kalau satu nggak di usir, setelah rame baru di usir, itu namanya tegas-tegas ayam.

Pemimpin memang harus memberi contoh, tapi dalam struktur perusahaan. Misalnya, yang namanya pemimpin, itu tidak harus selalu harus di depan. Justru pimpinan perusahaan atau sebuah institusi itu depan, itu ada sesuatu yang salah. Karena yang di depan itu biasanya resepsionis, atau securiti. Jadi kalau anda misalnya masuk ke perusahaan, itu ketemu pimpinannya di depan, mungkin anda yang salah, mungkin anda masuknya lewat belakang, itu harus di teliti.

Saya ke anak kecil saja memberi contoh. Saya nggak pernah yang namanya membentak, bicara keras pada anak kecil, nggak pernah. Kalau anak melakukan salah, saya cukup melotot. Tanpa bicara keras, tanpa membentak, cukup melotot. Saya seumur hidup, nggak pernah nyubit anak kecil, apalagi mukulin, artinya kita harus memberi contoh. karena saya adalah orangnya senang dengan anak kecil, anak kecil itu apa adanya, dan kita sebagai orang tua, bisa membimbing mereka.


image
Source

Sekarang saya akan bicara ke konteksnya, apasih di segani ? Nnah ini penting. Di segani itu, orang baru segan, kalau pejabatnya datang, berarti itu di segani. Jadi contohnya ya, dengan harimau kita takut, bukan segan, karena kalau ada harimau kita akan cenderung menghindar. Kalau di segani itu beda, orang itu kita tidak harus menghindar, dengan pemimpin kita, tapi kita hormat.

Tapi ada pejabat yang di takuti, dan di segani, yaitu pejabat datang bawa harimau. Itu bisa d takuti sekaligus, di segani. Nah kriteria untuk seorang pemimpin yang baik itu, menurut saya adalah sehat pikiran. Karena kalau sakit pikiran, semuanya sakit, dan itu akan berdampak juga terhadap masyarakatnya, dan itu harus di waspadai, dan di antisipasi. Jadi pemimpin yang tegas, dan bijak itu adalah, kalau menurut saya, tergantung levelnya, keadaan yang di pimpin.

Misalnya dia pemimpin sebuah kelompok, yang kelompok itu masih baru, atau perusahaan itu masih baru, atau negara itu harus du bangkitkan. Maka pemimpin harus mengambil peran inisiatif, dan seterusnya. Itu kira-kira sampai 70%. Jadi dia memang harus penuh inisiatif, penuh ide. Kemudian memberi contoh, karena kalau di perintah saja nggak bisa jalan. Tetapi kalau organisasi ini sudah jalan, rakyatnya sudah semakin baik. Maka pemimpin harus mengurangi porsinya menjadi sekitar 50%, biarlah inisiatif masyarakat yang tampil. Inisiatif level-level bawahnya yang tampil, nanti setelah lebih maju lagi, pemimpin harus berkurang perannya, mungkin tinggal 30%, dan seterusnya. Jadi intinya tidak harus penuh inisiatif, tergantung pada tahapan perjalanan itu, itulah pemimpin yang bijak dalam memimpin.

Itulah postingan saya hari ini, moga-moga ada manfa'at yang di dapat. Terimaksih bagi anda yang telah mengikuti postingan ini hingga selesai. Tetap terus di Steemit kesayangan kita, Salam Steemian Indonesia💫

~Keep Writing~

image

Salam Sahabat Inspiratif

Sort:  

Sangat bermanfaat...

Alhamdulillah,
Terimakasih telah berkunjung @watercannon.

Sama - sama..

Congratulations @midiagam! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the number of upvotes received

Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Support SteemitBoard's project! Vote for its witness and get one more award!

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63815.31
ETH 3124.40
USDT 1.00
SBD 3.99