Potret Kehidupan Desa Pesisir Pantai Dan Keelokan Sunsetnya Yang Mempesona

midiagam (70)in #indonesia • 6 years ago (edited)

Assalamu'alaikum... Menginjakkan kaki keberbagai daerah nusantara, itu seakan menjadi terapi bagi jiwa. Bertemu banyak muka, dan secara langsung melihat matahari ciptaan_NYA saat senja indah, habiskan hari, sembari menatap garis pantai, berdiri dimutiara pasir putih, menjadi cara lain menikmati keindahan pantai disenja hari. Dan bersiaplah mengagumi kebesaran Allah Subhanahu Wata'ala, atas segala ciptaan_NYA.

Setiap hari ada pelajaran bagi kita yang mau mengamati tempat baru, bertemu orang baru, membuka lebih luas mata, pikiran dan hati. sungguh memunculkan banyak rasa. Senja dilaut Bangka selalu ditunggu, apalagi jika kondisi langit sedang cerah.

Menunggu matahari kembali keperaduannya, jadi pertunjukkan utamanya, dan pasir pantainya yang putih, membingkai cantik pemandangan pantai. Apa yang terlihat cantik dimata, pastilah pengunjung ingin mengabadikannya dalam rupa foto, atau video.

Jatuhnya bayangan mentari di air pantaipun, jadi latar belakang yang unik. Untuk pantai bangka sendiri, keindahan dibelahan bagian ujung baratnya, bisa kita saksikan bareng-bareng disini. Bahwasanya matahari terbenam dibawah balikan pohon cemara. Jadi keindahannnya itu sangat, mungkin bisa dibilang surganya dunia. Karena disore hari, pemandangannya sangat bagus, backgroundnya juga indah sekali.

Pantai Bangka sudah terkenal sejak tahun 2000, hamparan pasir putih sepanjang 12 kilometer, yang membuat pengunjung betah berlama-lama disini. Pantai ini terletak diujung timur, berdampingan dengan pelabuhan Pupuk Iskandar Muda (PIM), berjarak 2 kilometer dari kota Krueng Geukuh.

Berada dipantai Bangka ini, jadi destinasi wisata paling digemari belakangan ini. Bagi warga setempat, pantai Bangka dijuluki rajanya pantai. Pantai ini memiliki jelmaan 3 panorama, seperti pasirnya yang putih, hamparan pantai, dan panoramanya luas laut, memiliki tempat sua foto yang cantik. Pantai ini juga sangat indah saat matahari terbenam, sehinggga kita dapat mengabadikan perasaan ❤.

Awal melihat disini saya merasa takjub, keindahan alam disini, juga spot foto banyak. Terus sunsetnya juga bikin kita terkesima. Pantai Bangka, bagaikan pesona nirwana, jadi kenangan manis. Bersua foto, atau selfie, menjadi tren sendiri kala berkunjung kepantai Bangka ini. Dengan pemandangan yang indah, wahana spot selfie diatas deburan gelombang yang menerjang bibir pantai, disekitar pantai, menjadi latar belakang yang selalu dinanti pemburu foto.

Buat saya pribadi ya ? Momen yang paling saya senangi, kalau misalnya kalau lagi liburan kepulau itu, kalau keluar kamar, yang dilihat langsung lautan luas. Weisss,,,, biru, itu sungguh keren. Biasanya kan kalau keluar rumah, yang dilihat kalau nggak tembok yang pertama kali, atau nggak jalanan isinya mobil, motor, banyak sekali. Kayaknya saya memang perlu sih sekali-sekali melihat kayak gini, buat refreshing.

Mumpung sedang dipantai pasir putih Bangka, kesempatan mengunjungi salah satu desa yang berada dipesisir pantai ini tidak saya sia-siakan. Ini dia pantai pasir putih Bangka. Secara administrasi merupakan bagian dari wilayah kecamatan Dewantara, kabupaten Aceh Utara. Saya butuh 30 menit perjalanan dari rumah, menggunakan motor.

Nah, diantara 5 desa tetangga lainnya, yaitu Geulumpang Sulu, Ulee Pulo, Bluekat Tubai, Cot Muroeng, dan Lancang Barat. Desa Bangka lah yang memiliki pantai paling indah.

Penduduk didesa Bangka ini cuma sekitar 3.900 orang. Nah, tadi saya kan sempat jalan-jalan dikit, lumayan sepi sih tempatnya bila pagi-pagi. Tapi begitu menjelang waktu sore tiba, waahhh,,,, pengunjung disini tumpah ruah, mereka sibuk dengan kegiatannya, ada yang asyik foto-foto saat matahari akan tenggelam, ada yang bermain pasir, ada yang bermain bola, ada juga aktivitas nelayan yang sedang menjala ikan, pokoknya seru sekali.

Sama seperti dengan daerah lain, masyarakat didesa pesisir pantai ini, didominasi suku pendatang, suku yang terkenal sebagai gipigi laut ini, memang tersebar dibeberapa kawasan Aceh Utara. Selain menjadi nelayan, mata pencarian penduduk desa Bangka ini adalah, membuat perahu-perahu, yang kayak gini. Perahu-perahu ini biasanya dipakai untuk menangkap ikan, atau bisa juga dipakai sebagai alat transportasi barang.

Sementara sektor pariwisata belum semaju daerah lain, masyarakat Bangka masih menggantungkan hidupnya dari lautan. Dulu kira-kira tahun 2007, sebelum pasokan listrik masuk, dikala siang hari, jadi biasanya masyarakat disini punya solar fannya masing-masing. Nah, kalau mataharinya sudah nggak ada, sudah gelap, jadi jam 6 sore sampai jam 12 malam, barulah listriknya pakai ganset.

Tak hanya terbatas soal pemenuhan umum saja, berada didesa pesisir pantai ini, ancaman yang datang ternyata begitu beragam, karena Bangka ini adalah desa dengan letaknya yang strategis dan hasil laut yang melimpah, dan itu memancing kejahatan. Dengan berbatasan Malaysia dan Filipina, yang mengambil ikan secara ilegal. Bahkan dulu ada banyak perompak Filipina yang mengambil harta warga lokal.

Maka dari itu desa ini, dibikin pos TNI angkatan laut, untuk menjaga keamanan desa ini. Hidup dekat pesisir pantai, dan jauh dari pusat kota Lhokseumawe, memang tak mudah. Namun masyarakat Bangka menjalaninya tanpa berkurang asa. Asal laut masih terjaga, itu sudah lebih cukup dianggap sebagai berkah.

~Keep Writing~