AKU PERNAH JADI... #4

in #indonesia6 years ago

Penghujung Ramadhan merupakan masa dimana pedagang baju memanfaatkan kesempatan untuk menjemput rezeki. Sebuah kesempatan kepada pedagang kaki lima untuk mencari reseki.

Berbagai macam pakaian di jual untuk masyarakat yang membutuhkan perlengkapan lebaran. Ketika kita menelusuri jalanan kita melihat banyak bermunculan penjual baju dadakan dengan berbagai macam cara. Mereka memanfaatkan tempat-tempat yang selama ini kosong. Mereka sering disebut dengan pedagang kaki lima.
Sore tadi saya memelusuri jalan di kota tadi dan mendapatkan banyak pedagang ini berjualan di pinggir jalan. Dampak dari aktifitas ini adalah suasana menjadi ramai.

Menjadi pedagang pakaian adalah propesi yang pernah aku jalani selama 4 tahun mulai 1996 s.d tahun 2000. Saya bekerja sebagai penjual di sebuah toko baju di kota Gandapura Kab. Bireuen. Tepatnya di Toko Anugerah. Menjadi penjual adalah pekerjaan yang mengasikkan dan membosankan. Ada masa sangat menyenangkan dan ada masa sangat membosankan. Pada saat satu hari tidak ada pembeli disitulah kadang kita merasa sedih. Tapi pada saat kondisi seperti sekarang menjelang lebaran inilah masa-masa sangat dinantikan oleh para pedagang.
Propesi ini saya jalani karena memang tidakada pekerjaan yang bisa saya lakukan saat itu. Bekerja disini karena kepercayaan saja dari toke. Dari awal membuat kancing baju setiap hari selasa(hari pekan) sampai dipercaya menjadi toke di toko tersebut. Hanya modal kepercayaan saja.

Menjadi penjual tidak mudah. Karena kita harus memiliki ilmu dan ketrampilan. Karena prinsip penjual yang diajarkan toke saya adalah Bagaimana uang dikantong pembeli bisa pindah ke laci kita dan harus ada untung. Inilah penjual yang hebat. Untuk mendapatkan itu kita harus memiliki ilmu yaitu Komunikasi dan layanan. Komunikasi sangat berpengaruh dalam usaha berjualan dan itulah modal utama. Layanan di perlukan untuk menambah kayakinan dan ketertarikan pembeli dengan produk kita. Sehingga kesan-kesan inilah yang membuat user teringat kepada kita.
Memahami karakter pembeli, kesukaan dan cara dia adalah hal penting, seterusnya sabar juga adalah kunci melayani. Karena karakter pembeli berbeda-beda. Bagaimana kita mencari celah diantara keinginan harga menjadi murah dari pembeli dan keinginan keuntungan dari kita inilah seni bagi penjual. Disini saya sangat banyak mendapatkan ilmu sosial, komunikasi sehingga dapat saya terapkan dalam pekerjaan saya sekarang.
Menjadi penjual harus berani menghadapi siapa saja. Bapak, ibu-ibu, anak gadis dan lain-lain. Kita tidak boleh malu mrngatakan bahwa jualan kita bagus tentu dengan alasan yang sesuai dan tidak menipu.

Berdagang pakaian juga harus bisa membaca tren yag sedang disukai masyarakat. Jenis, warna da brand yang lagi in. Sehingga ini juga sebuah pekerjaan yag tidak mudah.
Terkadang sekarang jika rindu dengan susana itu, saya kembali sekali kali untuk berjualan. Ternyata setiap propesi itu mengasikkan jika ditekuni.

Ketika melewati suasana seperti tadi saya kembali ke masa lalu. Satu hal yang ingin saya sampaikan disini, jika anda berbelanja di kaki lima, jangan terlalu banyak menawar. Anggap saja yang mahal sedikit itu sebagai sedekah, dan itulah cara membantu meningkatkan perekonomian rakyat. Karena mereka bukan para toke. Tetapi mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup.


Semoga menjadi kenangan bagi saya, dan kepada sahabat semoga menjadi bahan bacaan yang menyenangkan.

Salam

@muhammadabi

Sort:  

Cerita yang menarik, mantap.

Terimaasih om. Belajar menulis cerita.

Congratulations, your post received 12.49% up vote form @spydo courtesy of @muhammadabi! I hope, my gratitude will help you getting more visibility.
You can also earn by making delegation. Click here to delegate to @spydo and earn 95% daily reward payout! Follow this link to know more about delegation benefits.

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.032
BTC 62971.67
ETH 3050.33
USDT 1.00
SBD 3.96