Analisa Awal Penyebab Runtuhnya Selasar BEI

Pada Senin, 15 Januari 2018, kita dihebohkan oleh sebuah insiden rubuhnya lantai BEI. Selasar ini sebenarnya didesain untuk hanya sebagai jalur lalu lintas dan bukan tempat orang berkumpul diam diwaktu yang lama. Banyak orang bertanya apa penyebab rubuhnya. Asumsi orang berbeda-beda dan banyak yang mengatakan itu “karena banyak potong sana potong sini uangnya”, “bangunannya sudah lama”, dan ada yang mengatakan “penyebabnya karena gempa”. Tetapi apa penyebab uama robohnya selasar BEI ?

Penyebab pasti runtuhnya selasar BEI masih diselidiki hingga sekarang. Namun, penulis akan mencoba memperkirakan penyebab selasar BEI itu roboh. Setelah mengumpulkan data selama beberapa hari, baru penulis bisa membahas kejadian ini.

Menurut KBBI online, selasar merupakan serambi atau beranda (ada yang tidak beratap). Selasar yang ada di BEI, memiliki konstruksi yang terbuat dari rangka baja sebagai lantai selasar dan kabel baja untuk menahan bagian ujung terjauh dari tumpuan selasar. Bisa dilihat pada gambar 2, ini merupakan foto dari selasar BEI yang belum roboh.

Gambar 3 merupakan sepotong frame dari video runtuhnya selasar BEI. Pada gambar 4 merupakan diagram konstruksi selasar BEI tersebut. Dapat dilihat bahwasanya kerumunan orang berdiri dibagian ujung dekat dengan kabel baja dan menyebabkan selasar ini runtuh. Korban jiwa yang ditimbulkan akibat kejadian ini sebanyak 77 orang dengan kondisi korban mengalami patah tulang.

Dalam ilmu statika dan mekanika kekuatan material, lihat gambar 3, titik A merupakan jenis tumpuan jepit dan dibagian ujung batang rangka baja (titik B) ditopang oleh kabel baja yang diikat ke tumpuan titik C. Kabel baja ini bertujuan untuk mengurangi besarnya defleksi (membengkok) yang terjadi diujung batang rangka baja. Sehingga konstruksi selasar dari rangka baja akan tetap terlihat lurus dan stabil dan selasar tidak akan miring jika dilalui.

Bangunan BEI ini dibangun pada tahun 1997-1998 dan berdasarkan data yang ada, belum dilakukannya perawatan. Dapat dibayangkan selama 20 tahun digunakan, selasar ini memiliki kondisi pembebanan yang berbeda-beda dan berulang setiap harinya. Kondisi beban yang berulang ini bisa menyababkan kelelahan pada salah satu bagian konstruksi selasar ini dan diperparah dengan kelalain pihak terkait dengan tidak adanya perawatan untuk konstruksi ini.

Didalam engineering, kelelahan disebut dengan fatigue. Fatigue ini jenis kegagalan yang paling sering dan umum terjadi disebuah konstruksi. Dalam kasus selasar ini, yang terlihat pada video, banyak orang yang berdiri dan berkumpul dibagian tertentu sehingga beban yang dialami oleh bagian tertentu selasar menjadi terpusat dan selasar mengalami kondisi pembebanan yang berlebih.

Kondisi beban terkonsentrasi atau terpusat ini menyebabkan bagian pengikat disetiap selasar ini mengalami kegagalan fungsi dan robohlah selasar ini. Apalagi, dititk B (lihat gambar 3) merupakan titik selasar yang mengalami lendutan dan konsentrasi tegangan yang tinggi. Hal ini berdampak kepada titik C yang berfungsi menahan bagiaan titik B sehingga terjadilah kegagalan akibat bebanyang berlebih di titik C. Gagalnya pengikat kabel baja dititik C dapat dilihat dari kondisi rubuhnya selasar yang ada divideo.

Dapat disimpulkan bahwa kondisi fatigue terjadi di titik C. Terjadinya kegagalan pada pengikat kabel baja selasar menyebabkan hilangnya kemampuan tumpuan dalam menahan beban yang ada dan pada titik ini berfungsi untuk menopang ujung batang rangka baja dititik B dari kondisi terjadinya defleksi / lendutan yang berlebih. Kondisi tegangan yang tinggi dan fatigue yang menyebabkan rubuhnya onstruksi selsasar ini.

Semoga ulasan ini menambah wawasan kita. Ingat ! selalu utamakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam keseharian. Jangan lalai dan menyepelekan hal yang kecil.