Keangkuhan adalah jalan menuju malapetaka hidup

Ketika hidup masih bercampur dengan penderitaan. Hampir setiap orang yang kita kenali mungkin tidak akan pernah lupa dengan orang sekitar saudara, kerabat dan teman dekat yang selama ini mereka kenal.

Sejengkal pun dia tidak akan pernah menjauh dari kehidupan orang-orang yang ada di sekitarnya. Lantas, banyak orang seketika berubah ketika kehidupannya pun berubah. Bukan seharusnya mensyukuri atas apa yang telah ia peroleh selama ini. Tapi, sekalipun ia tidak pernah melihat kau belakang dan menjadi makhluk pelupa.

Ya lupa pada semua orang, pada semua kerabat yang pernah berdoa untuknya, pada semua orang yang pernah berada di sekelilingnya. Saat itulah ia sedang merajut benang keangkuhan untuk menuju malapetaka untuk kehidupannya sendiri.

Apalagi sempat jadi salah satu karyawan di sebuah perusahaan bergengsi dan menempati posisi yang strategis, jangankan kerabat dan teman jangankan kerabat ataupun teman, tetangganya sendiri pun kadang tidak lagi punya waktu untuk disapa.

Merasa diri sudah berada di atas angin. talking saat itu ia sendiri sudah berpikir bahwa dia adalah sebagai penentu hitam putih nya kehidupan orang lain. soal itulah kelupaan yang banyak sekedar itu akan semakin membesar dan dia kan semakin lupa siapa diri yang sebenarnya. ya mengira bahwa kedudukan yang dimilikinya kehebatan dan segala kemampuan akan kekal abadi selamanya dalam hidupnya.

Saat itu pula keangkuhan yang semakin besar muncul dalam hidup. Karena merasa diri telah memiliki segalanya telah memiliki kapasitas yang lebih dibandingkan dengan orang lain maka orang semacam ini sering menganggap orang lain tidak ada dan tiada merasa tidak perlu menghargai orang lain. Tuk apa, toh dia sendiri merasa tidak lagi membutuhkan orang lain.

Semua orang pasti tahu, bawa tidak ada yang abadi di dalam semesta ini. tidak ada manusia abadi tidak ada posisi yang abadi tidak ada kedudukan dan pangkat yang abadi dalam dunia ini. Namun hal itu sering terkecualikan ketika merasa diri telah memiliki segala-galanya.

Atau sekedar merasa diri telah kaya, setelah mampu membeli apa saja yang dibutuhkan untuk kehidupan. Tapi ya tidak pernah sekalipun melihat bahwa masih ada orang yang lebih kaya dari pada dirinya namun sekalipun ia tak pernah menganggap orang lain tidak ada.

Mungkin saja anda adalah orang yang super sibuk, tetapi bagaimanapun kesibukan itu hendaknya sisi kalah sejenak waktu beberapa detik untuk menjawab pesan orang lain.

Untuk anda sendiri mungkin itu tidak penting, tetapi bagaimana bagi orang yang bertanya kepada anda, mungkin jawaban ada adalah apa yang ia tunggu selama ini. Dan ini merupakan salah satu cara bagaimana menghargai orang lain.

Sehebat apapun kedudukan anda, karir anda atau sehebat apapun anda saat ini, tetaplah menjadi pribadi yang rendah hati. Tetap syukuri dan tawakal dengan kebaikan pada orang lain. Hidup ibarat putaran roda, anda tidak akan terus berada diatas, sesekali Anda akan jatuh dan butuh dorongan orang lain untuk bangkit kembali.