Aku berlindung kepada Allah dari tayangan sinetron yang terkutuk lagi buduk

in #indonesia6 years ago
Sementara sinetron domestik kualitasnya seperti tahi anjing ditaburi keju dan manisan kemudian dimasukkan ke dalam oven dan lalu para pemirsa duduk manis di atas sofa di depan layar kaca menikmati aroma itu; walau manis tetap saja tahi anjing. Mungkin saja sinetron impor yang pertama kali tayang di Indonesia adalah Oshin(TVRI). >Sinetron dari Jepang ini amatlah inspiratif, simbol kemandirian wanita kala itu. Sekitar tahun 90an tayang ulang di TPI. Mungkin saja novelatina yg pertama kali tayang di Indonesia adalah: Dos Mujeres Un Camono(dua wanita satu jalan) yang diterjemahkan oleh ahli bahasa di TVRI menjadi: Hati Yang Mendua. Saat itu umurku baru 4 atau 5 tahun sehingga tujuanku menonton novelatina ini bukanlah karena celena pendek seksi Tania, buah dada kembang kempis Anna Maria atau tali kutang seksi Grasella, tapi mobil truk milik Juan Daniel(Joni) a.k.a Eric Estrada, bentuknya mirip sekali dengan Optimus Prime.

Di saat yg bersamaan pada malam hari lainnya; kamis, tayang sinetron: Combat di TVRI yg dibintangi oleh almarhum Vic Morrow, tentang kegigihan marinir AS menghadapi NAZi. Ketika malam Kamis tiba, aku bolos ngaji gara-gara film Combat ini. Tak lama kemudian munculnya SCTV yg menjadi lapak subur bagi novelatina, Kassandra, Maria Mercedez dan lain-lain. Sekitar tahun 1999 tayang novelatina Vivo por Ellena dan Angela di RCTI, aku tidak suka film ini tapi suka lagunya(ost).

Aku ke kota mendatangi seluruh toko kaset untuk mencari lagu ini tapi tidak ada, pemilik toko kaset malah menyarankanku untuk membeli album M Yakop Tailah; Referendum dan Sabirin Lamno; Isabella. Bertahun-tahun kemudian, 2 tahun setelah Tsunami, ketika internet sudah mudah diakses seperti puyer sakit kepala yg dijual di warung-warung, akhirnya aku mendapati lagu itu di Youtube. Sebenarnya dulu ada juga sinetron yang edukatif seperti Keluarga Cemara.

Menurut pengamatanku(pengamatan amatir tanpa proposal dan subsidi) bahwa kebanyakan korban sinetron yang tak bermutu adalah gadis-gadis cantik. Dulu ada seorang anak gadis di sini yg keranjingan meonton sinetron, sebut saja namanya Bunga. Bunga selain gemar menonton sinetron, ia juga suka meniru dialog dalam sinetron, saat itu kalimat 'kasian dech lu' sangat mem-booming. Suatu sore ibunya si Bunga baru pulang dari dalam hutan untuk mencari kayu bakar.

Ibunya lelah karena harus berjalan jauh dan mengangkat kayu yg diletakkan di atas kepala. Melihat ibunya yg masih memikul kayu bakar, Bunga bukannya mengambil segelas air minum untuk ibunya, ia malah berkata seraya menempelkan jari telunjuk di bibirnya "kasian deh lu." Lantas ibunya menjatuhkan kayu yang dipikulnya, lalu ia mengambil salah satu kayu lainnya dan mengejar si Bunga "anak kurang ajar," teriak ibu si Bunga sambil mengejar si Bunga.

Sort:  

Hati yang Mendua itu dulu juga sinetron favoritku.... Aku udah SD waktu itu, tapi awal2 sekolah.

Kalau hati yang mendua itu aku suka Ihan..

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 64093.86
ETH 3123.80
USDT 1.00
SBD 3.94