Ada 'Orang Primitif' di Kuta Malaka

in #indonesia6 years ago

Pernah suatu kali sekitar tahun lalu, orang Aceh dihebohkan oleh Suku Mante yang terekam seolah tidak sengaja oleh pengendara trail yang sedang keliling perbukitan dekat Kota Jantho, Aceh Besar. Bahkan isu ini hampir saja dipercaya benar banyak orang. Sayangnya yang merekam tidak mau diwawancarai lebih lanjut oleh awak media. Padahal masyarakat butuh cerita yang sebenarnya. Maka kita lupakan saja tentang rekaman 'lucu' itu.

Selang beberapa waktu kejadian di Jantho, tepatnya tiga hari lalu, kami pun tamasya ke kawasan hutan lain di Aceh Besar, itu di Kuta Malaka. Usai sarapan, rombongan kami berniat masuk lebih dalam lagi untuk menyusuri air terjun Kuta Malaka yang katanya ada 37 tingkat. Umumnya orang mengunjunginya saban hari minggu hingga tingkat 17 saja.

Agar sedikit berbeda, kami pun mendaki bukit lebih tinggi dan menyusuri sungai lebih jauh ke dalam hutan. Gemuruh air mengalir di celah-celah batu sedimen bak irama alam yang tidak bosan untuk selalu kita dengarkan. Kami juga menikmati setiap gemericik air yang mengalir di sisi celah batu yang lebih kecil. Lebih dekat, suara gemericik semakin nyata.

Hingga sampailah kami di aliran sungai dengan kolam yang lebih besar, lebih bersih airnya, tapi juga sangat dingin. Kami sepakat, di pagi jelang siang itu akan memanjakan diri dengan deru air dan licinnya batu di sisi sungai. Pakaian kami lucuti dari tubuh, agar kami lebih leluasa berenang dan berendam sambil bermain air di alam terbuka.

Melihat suasana sekitar, satu temanku teringat akan cerita Suku Mante. Dan ia mengajak untuk mengarang cerita Mante di perjalanan kali ini.

Mulai ia memberi ide. Ia ingin dipotret bersana seorang teman yang lain dalam balutan pakaian ala orang primitif. Mulailah ia mengambil seonggok kayu untuk tongkat dan membalut seluruh celana mereka dengan daun sembarang yang dijumpai di aliran sungai. Hanya dalam hitungan menit seluruh kebutuhan sesi pemotretan pun selesai disiapkan.

Di atas punggung setumpuk batu sungai, dua Mante jadi-jadian pun mulai memasang ekspresi. Ia berbicara dalam bahasa yang tidak aku mengerti, dan mereka sendiri juga tidak mengerti. Mereka asal ngoceh saja. Wajah yang ekspresif pun ditampakkan semirip mungkin agar terlihat bahwa mereka memang sebenarnya Mante.

Sesi pemotretan ala amatir berlangsung berkali-kali, hingga dapatlah selembar foto yang semua sepakat, kalau wajah dua temanku dalam frame foto yang dihasilkan memang sangat mirip dari dengan masyarakat primitif penghuni belantara di Aceh. Bagiku, ia lebih mirip masyarakat primitif dibanding seorang Suku Mante yang direkam oleh pengendara trail.

Semua sudah kami lakukan, mulai sarapan, mandi sungai, bermain di hutan, tertawa riang, hingga membuat foto untuk kemudian ditertawakan. Dan sudah saatnya pulang...[]

@pieasant

Sort:  

Hello @pieasant, thank you for sharing this creative work! We just stopped by to say that you've been upvoted by the @creativecrypto magazine. The Creative Crypto is all about art on the blockchain and learning from creatives like you. Looking forward to crossing paths again soon. Steem on!

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 64136.70
ETH 3128.20
USDT 1.00
SBD 3.94