Sejak Masa Nabi, Kurma Selalu Manis untuk Dikisahkan

in #indonesia6 years ago

Assalamualaikum ya Steemian sekalian...

Sebenarnya malam ini saya tidak ada ide untuk menyiapkan bahan postingan. Dan Alhamdulillah setelah saya melihat buah kurma, ide pun datang begitu saja. Walau bukan tulisan panjang, namun untuk melengkapi diri saya sebagai Steemian, beberapa lembar foto dan sedikit informasi akan saya hadirkan sebagai tanda saya masih eksis dan belum bosan menjadi Steemian.

Bicara soal buah kurma, sudah sejak kecil saya pernah mencicipinya. Dan itu hanya saat bulan puasa saja. Di luar bulan ramadhan, sungguh saya tidak pernah menikmatinya. Biasanya, ketika saya kecil, buah kurma selalu dibeli oleh ayah. Bahkan sejak awal ramadhan, buah yang disukai Rasulullah ini senantiasa menjadi makanan di atas meja makan.

Buah dari jenis palem ini bernama latin Phoenix dactylifera. Literatur menyebutkan kalau asal tanaman ini tidak persis diketahui, namun diperkirakan tumbuh di daerah Teluk Persia. Dalam sejarah sebutkan, kalau tanaman ini sudah dibudidayakan sejak zaman Mesopotamia, berkisar 4000 SM. Bahkan ada bukti arkeologis lainnya yang mengatakan kalau tanaman yang tinggi batangnya mencapai 15-25 meter, dengan duri di ujung tangkai daunnya, sudah ditanam sejak oleh bangsa penduduk Mesir bagian timur sejak 6000 SM.

Selanjutnya, baru penduduk Arab membawa kurma ke daerah selatan dan barat daya Asia, ke utara Afrika, Italia dan Spanyol. Oleh Spanyol juga kurma diperkenalkan ke Mexico dan California sekitar tahun 1765.

Sejenak saya bernoslagia dengan masa kecil dan buah kurma. Kata guru ayah, dan guru ngaji saya, saat bulan ramadhan, Rasulullah selalu berbuka puasa dengan buah kurma. Beliau hanya memakan dua kurma saja, setelah itu Rasulullah langsung menunaikan shalat magrib. Saya tidak hidup di masa Rasulullah, tapi saya yakin dan percaya bahwa kisah itu benar adanya.

Tidak ubahnya dengan bulan ramadhan setelah Rasulullah wafat hingga sekarang, kurma memang selalu digemari oleh banyak masyarakat dunia. Selain rasanya yang manis, buah kesukaan Rasulullah ini juga boleh dikata jauh dari kata busuk dan tidak dihampiri oleh semut. Ini ajaib, jarang-jarang ada buah manis yang tidak dihampiri semut.

Sebagai paragraf penutup, berikut foto kurma yang saya lampirkan dalam tulisan ini adalah bagian dari isi parcel pemberian perusahaan Gudang Garam untuk ayah saya sebagai perangkat kampung. Karena kebetulan markas Gudang Garam berada di kampung saya yang bernama Meunasah Mesjid, Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Wassalam.

Salam-salaman...
@pieasant

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 63149.00
ETH 3156.91
USDT 1.00
SBD 3.85