Cita - cita menjadi pengusaha muslim sejati

Sebulan belakangan banyak aktivitas harian baru yang keluarga kami lakukan, hilir mudik ke sana - sini, banyak yang dilihat akhirnya banyak yang diinginkan. Tak hanya saya dan suami, anak - anak juga mulai menunjukkan ketertarikannya pada benda yang kami lihat bersama.

Sedari kecil saya dan suami menanamkan pada anak bahwa jika ingin sesuatu harus tak lupa meminta pada Allah atas rezeki dan semua yang diinginkan, lewat doa dan sholat.

Putri saya Alicia

Anak ku yang pertama sudah mulai mengerti jika dihadapkan pada persoalan dan menemukan solusi atas masalah yang disodorkan. Dalam percakapan panjang saya dan dengannya, saya mengingatkan untuk mendahulukan permintaan pada Allah dan kemudian berusaha misalnya dengan menabung.

Tetapi reaksi putri saya sangat diluar dugaan, ia berkata "Bunda Alicia mau bantuin ayah dan bunda untuk nabung, caranya Alicia mau buat cincin, gelang, dan kalung dari manik - manik seperti yang pernah Alicia buat, trus Alicia jual, uangnya buat bantu ayah sama bunda".

Saya terdiam sejenak, ada perasaan bangga, terharu, kagum campur aduk, putri saya yang baru berusia 6 tahun punya pikiran seperti itu. Tak lama setelah percakapan tadi saya menemukan Alicia sibuk dengan manik - manik, ia membuat aksesoris ciptaannya sendiri.

Bersama anak - anak dan suami

Saya bertanya padanya "Kak, memangnya kakak sudah tau mau jual harga berapa?". "Sudah bunda, kalung 5000, gelang 4000, cincin 2000 aja bunda". Lau saya bertanya "Mengapa harganya beda - beda?", ia menjawab " Iyalah beda bunda, manik - manik yang dipakai jumlahnya beda, kalau kalung lebih banyak maniknya makanya lebih mahal". Seketika itu senyuman mulai menghiasi wajah ku.

Berfoto setelah sholat

Saya berharap tak ada yang salah paham dalam menyikapi cara saya mendidik anak. Tak ada maksud mengeksploitasi anak berlebihan, sejatinya bahwa saya dan suami sedang mendidik mereka untuk mulai menggunakan pikiran, dan juga memupuk nilai spiritual dalam jiwanya. Kami sadar benar, menjadi pengusaha tak hanya mengingat untung rugi, tetapi keberkahan dan kelancaran dalam rezeki yang kuncinya dipegang oleh yang Maha Pemberi Rezeki tak boleh dilupakan.