Duka Mendalam Terhadap Korban Pesawat Lion Air Dan Penyelam Relawan Basarnas Indonesia

Jumat berkabung tidak hanya bagi keluarga penumpang dan awak pesawat tapi juga seluruh relawan Dan Basarnas. Kepala Badan Sar Nasional mengungkapkan duka mendalam pada relawan senior, Syachrul Anto yang sudah melakukan misi kemanusiaan. Kejadian tak terduga ini tentu saja mengagetkan semua orang yang mengikuti perkembangan dari jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

Source

Berawal dari berita mengejutkan pada hari senin. Pesawat Lion Air landing jam 06.20 wib namun tigabelas menit kemudian meminta kembali pada ACT. Pembicaraan tentang kenapa ingin kembali menjadi tidak pasti ketika kontak mulai hilang. Titik koordinat keberadaan pesawat juga ikut hilang.

Pagi itu ada kapal yang menjadi saksi jatuhnya pesawat Lion Air Di perairan Laut Tanjung Kerawang. Beberapa nelayan bahkan mengira ada ledakan bom dari Pertamina. Laut tenang itu menjadi keruh dan puing-puing pesawat ikut berserakan. Hari senin tak hanya Basarnas yang mulai mencari titik jatuhnya pesawat. Nelayan setempat yang sangat militan dan menguasai medan cukup baik juga ikut membantu. Puing-puing yang mengambang dikumpulkan untuk bukti forensik.

Ada video amatir dari kapal terdekat yang menjadi saksi jatuhnya pesawat Lion Air. Video itu tersiar di media sosial sebelum akhirnya ditayangkan di semua stasiun televisi dengan blur pada bagian korban yang tidak utuh. Puing-puing tampak pakaian dan dokumen serta kartu identitas.

source
Hari kedua, selasa puing-puing semakin banyak dan menyebar seiring derasnya arus. Tidak lagi di satu titik awal dan Basarnas mulai kesulitan mencari badan pesawat serta Black box. Regu penyelam tidak lagi dari kalangan Basarnas dan relawan tapi juga TNI. Kapal Baruna Jaya, Banda Aceh dan beberapa kapal lain dikerahkan secara besar-besaran. Personil yang tidak sedikit ini mengitari lautan Tanjung Kerawang lebih jauh lagi dari titik jatuhnya pesawat. Bahkan dukungan dari orang nomor satu, bapak Presiden RI Jokowi dilakukan dengan datang memberi semangat seluruh Basarnas dan relawan.

source
Hari ketiga, Rabu menjadi titik yang semakin sulit. Badan pesawat yang tak kunjung ditemukan dan Black Box masih sulit didengar sinyalnya sekalipun alat canggih sudah diturunkan. Regu penyelam sudah bergantian mencari dibeberapa titik.

Ada hal menarik dari pencarian korban dan badan pesawat. Laut Tanjung Kerawang tidak seperti ketika pencarian pesawat di Laut Karimata. Dasar Laut Karimata berpasir dan jarak pandang pendek. Laut Tanjung Kerawang jarak pandang cukup panjang tapi keruh dan dasar berlumpur. Lumpur ini menjadi penyebab air menjadi keruh. Pada malam hari jarak pandang semakin sulit maka dihentikan. Sekalipun cuaca sangat mendukung dengan cerahnya tidak seperti ketika pencarian di Laut Karimata yang pada saat itu sedang musim hujan. Arus bawah yang sangat deras menjadi kendala utama penyelam tidak dapat terlalu lama di bawah.

source

Beberapa reporter lapangan yang memiliki lisensi menyelam juga ikut membantu dan mencoba mendokumentasikan keadaan bawah laut. Reporter Metro TV menceritakan bagaimana ia mengalami panik ketika di dasar laut yang kedalamannya sekitar 30-40 meter itu. Penyelamannya kali ini bukan wisata air dengan melihat terumbu karang dan kapal karam tapi pencarian korban dan badan pesawat. Tentu saja suasana yang berbeda dan tujuan yang sangat bertolak belakang. Butuh keberanian dan nyali yang kuat berada di tempat dimana apa yang dicari masih misteri keberadaannya.

Hasil nihil pada hari Rabu itu membuat wakil bupati Kerawang berinisiatip untuk shalat gaib bersama di pantai. Mendoakan korban yang meninggal sekaligus meminta petunjuk kepada yang Maha Kuasa untuk mencari jatuhnya pesawat Lion Air dan korban. Segala sesuatu yang datang dariNya akan kembali padaNya. Atas ijinNya yang tidak nampak menjadi terlihat.

Hari keempat, kamis ditemukan Black Box di dasar laut setelah regu penyelam benar-benar hampir putus asa. Bunyi ping dari alat deteksi pencari Black Box akhirnya benar-benar berfungsi dan menunjukan Black Box yang tertimbun di lumpur. Sebuah penghargaan yang sangat besar bagi seluruh Team Basarnas dan TNI serta relawan diving profesional. Sekalipun Black Box tidak utuh sepaket tapi ini menjadi perhatian semua orang. Dalam waktu yang terhitung cepat pencapaiannya menjadi pembicaraan seluruh dunia melalui berita-berita internasional.

source
Black Box yang masih belum ditemukan yang berisi pembicaraan pilot dengan ko pilot serta kru. Pembicaraan dengan teknisi mengenai penerbangan sebelumnya dan keadaan atau suasana pesawat saat itu. Bagian ini memang cukup penting sekalipun dengan Black Box yang ada sudah cukup menjadi bukti penyebab pesawat Lionair JT 610 mengalami masalah.

Hari kelima, Jumat Black Box tidak menunjukan hasil. Badan pesawat yang terlihat di dasar hanya serpihan dan tubuh korban yang tak lagi utuh. Pencapaiannya yang paling besar hanya roda pesawat. Nahasnya penyelam senior justru meninggal pada hari ke lima ini. Setiap penyelam sudah mengetahui prosedur umum penyelamatan ketika sedang berada di dasar laut. Saat itu ada dua penyelam di turunkan di tiap bagian. Setelah selang beberapa lama, salah satu penyelam menyadari temannya, Syachrul Anto sudah tidak ada. Ia naik dan mendapati temannya sudah pingsan mengambang. Segala macam cara dilakukan untuk menyadarkan tapi ajal menjemput sebelum sampai di rumah sakit.

source

Hari keenam, sabtu turbin dan badan pesawat mulai ditemukan. Sebuah usaha besar lainnya yang sudah dilakukan para penyelam team Basarnas. Ada kemungkinan pencarian akan melebihi tenggat waktu yang ditentukan. Menurut berita terakhir Basarnas dan relawan tetap menjalankan tugas kemanusiaan. Hari minggu adalah hari terakhir pencarian tapi mengikuti kondisi. Jika ada indikasi penting maka akan bertambah tiga hari lagi untuk melakukan pencarian.

Penyebab utama penyelam senior meninggal Karena dikompresi. Pada saat naik ke atas penyelam harus pelan-pelan tidak terburu-buru. Tapi, penyebab kenapa Scahrul Anto terburu-buru ingin cepat kembali ke atas padahal ia cukup tahu prosedur Penyelaman dengan baik hanya dirinya sendiri dan Tuhan saja. Kabarnas bahkan mengajak keluarga korban untuk melakukan tabur bunga di Laut Tanjung Kerawang dimana korban terakhir berada di bumi ini. Untuk Mendoakan dan berpisah agar iklas menerima kepergian. Ratusan nyawa, 189 orang penumpang dan awak pesawat yang tubuhnya tak lagi utuh menyisakan duka yang mendalam. Bahkan Black Box yang seharusnya berada didalam pesawat ditemukan di luar pesawat.

informasi ini mungkin tidak detail dan untuk berita lengkapnya silahkan klik sumber foto.
@ristianti