Lima Wakil Indonesia Berusaha Kembali Mengharumkan Bangsa Melalui Prestasi Terbaiknya

Sumber

Anthony Sinisuka Ginting salah satu wakil indonesia di Turnamen Bulutangkis Japan Open, Tokyo, tidak mampu mengalahkan Viktor Axelsen. Tidak seperti Piala Sudirman 2017, kali ini Anthony harus mengakui perkembangan yang sangat bagus dari pihak Axelsen. Skor 17-21, 15-21menghentikan Anthony di laga berhadiah total 700 Ribu Dollar AS ini.

Sumber

Salah satu bintang bulutangkis wakil Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dibuat tak berdaya oleh bintang piala dunia asal Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen. Li/Liu tak memberi kesempatan pasangan Indonesia melaju ke perempat final dengan skor 20-22, 21-18, 14-21 selama 69 menit. Fajar/Rian kesulitan menguasai permainan lawan yang lebih tenang, tidak terburu-buru dan lebih safe.

Sumber

Ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dipaksa pulang peraih perak Olimpiade Rio 2016, Chan Peng Soon/Goh Liu Yang dari Malaysia. Durasi 68 menit menghasilkan skor 19-21, 22-20, 17-21 ini menciptakan pertempuran yang cukup sengit. Dimana Melati beberapa kali dianggap fault dengan alasan 'too high' oleh hakim servis. Bahkan ketika melati sudah membungkuk sekalipun. Servis satu orang dalam permainan ganda membuat permainan tidak seimbang.

Kekalahan ini menumbuhkan ketidakpuasan karena tidak sanggup mengeluarkan permainan terbaik mereka. Kekalahan ini juga jadi yang pertama bagi Praveen/Melati setelah sukses memulangkan pasangan dari negri Jiran ini di dua pertemuan India dan Jerman Open 2018.

Sumber

Salah satu pasangan wakil Indonesia yang sempat bermain di semi final, Putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu harus mengakui keunggulan stamina dan pikiran lawan. Tanpa mendapatkan rubber game dalam durasi panjang 69 menit mereka digempur dengan skor 12-21, 18-21.

Pasangan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota merasa kemenangan mereka terbantu karena disaksikan penonton dari negeri sendiri. Tapi mereka juga mengakui kehebatan dan kekuatan stamina pasangan Indonesia yang sebelumnya sudah bermain durasi panjang. Pasangan tuan rumah Jepang ini juga mengakui salut dengan adanya suporter Indonesia yang datang ke Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo.

Bagi Greysia/Apriyani baik mereka maupun pasangan lawan memiliki teknik yang sudah bagus dan tidak ada yang perlu diragukan lagi. Adu stamina dan mental menjadi salah satu alasan kekalahan kali ini.

Sumber

Wakil Indonesia yang tersisa di Japan Open 2018 yang sanggup mengantarkan ke final, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Pasangan yang berhasil menumbangkan He Jiting/Tan Qiang dari Tiongkok dengan skor 21-16, 14-21, 21-13 dengan durasi 52 menit.

Pasangan Tiongkok ini sempat mengalahkan Kevin/Markus di Malaysia Open 2018. Dari kekalahan ini Kevin/Markus mengetahui teknik bermain pasangan Tiongkok yang terkenal cepat dan kuat baik dari depan maupun belakang.

Kemenangan ini menyisakan permainan final dengan lawan Li Junhui/Liu Yuchen dari Tiongkok yang sudah memulangkan pasangan Fajar/Rian. Pertemuan dengan Li/Liu yang sudah kedelapan kalinya ini, tujuh kali dimenangkan Kevin/Markus. Pemain yang lebih senior dibanding He Jiting/Tan Qiang.

Pertandingan kali ini akan jadi pertemuan kesembilan kalinya dan tentu bukan permainan mudah. Li/Liu akan jauh lebih siap dan tahu kebiasaan Kevin/Markus.

Hari ini, 16 September 2018 adalah final yang mendebarkan. Pertandingan yang akan disiarkan jam 13.00 waktu Jepang sedang berlangsung saat ini dengan waktu Indonesia. Dukungan terbaik kita sebagai rakyat Indonesia dengan menonton pertandingan saat ini dan berdoa untuk kemenangan.

Pasangan no. 1 dunia ini sama-sama sudah saling mengenal teknik bermain. Jika Kevin/Markus tidak dapat melakukan gebrakan spontan yang bagus di lapangan untuk mengatasi permainan Li/Liu, harapan satu-satunya Indonesia membawa piala Japan Open 2018 akan pupus.