Pasar Keripik di Pangkuan Selawah
Dan kali ini saya akan berbagi kisah sebuah perjalanan dari Lhokseumawe ke Banda Aceh dan tentang singgah di pasar keripik yang sangat natural ini. Suasana alam di sini benar-benar asri dan segar. Hamparan sawah di depan jalan cukup mengusir letih karena perjalanan seharian. Belum lagi menatap besar dan megahnya gunung Selawah yang ada tepat di belakang pasar bak dinding kokoh nan Indah.
Saya kira pemandangan alamnya yang menawan itulah salah satu daya tarik pasar keripik ini. Memang, tujuan orang-orang yang sedang melakukan perjalanan singgah di sini adalah untuk istirahat dan menjemput kembali kekuatan yang terkuras oleh jarak yang jauh. Tapi, keindahan alam yang disuguhkan adalah nilai lebih pasar ini.
Hari itu senin, saya berangkat ke Banda Aceh untuk bersilaturahim dengan teman sejawat saat di kampus dulu. Dia sedang merayakan setahun usia komunitasnya yang bergerak di bidang sosial dan fokus menyuarakan suara orang-orang kecil dan terisolasi. Ini benar-benar komunitas yang mulia dan patut dibanggakan. Dengan mengendarai sepeda motor dari Lhokseumawe, akhirnya saya singgah di pasar keripik yang berada tepat di pangkuan gunung Selawah.
Pertama menginjakkan kaki di sini yang tercium adalah harum angin yang masih belum berpolusi. Keriuhan para sopir bus antarprovinsi dan penumpang dalam memilih lauk untuk makan makin menyemarakkan suasana. Tak butuh waktu lama saya langsung memilih bangku di pojok. Sambil menunggu pesanan datang saya asik mengusap-usap layar ponsel untuk meretas berita.
Tak ada berita Bagus hari itu kecuali keberhasilan Barcelona mengunci gelar La Liga Spanyol untuk ketujuh kali dalam 10 musim terakhir. Lebih dari itu saya mulai tak fokus karena lapar yang kelewat. Di samping saya anak mungil sedang sibuk mengunyah ikan bakar khas Selawah. Meski kesulitan karena ikan yang agak besar, anak tersebut sangat menikmati makanannya.
Melihat hal tersebut saya makin lapar dan bersemangat menunggu makanan tiba. Sepersekian detik kemudian makanan datang. Tanpa aba-aba siapapun, dalam sekejab semua makanan di meja ludes tak tersisa. Saya benar-benar lapar saat itu. Melahap semua makanan sampai habis adalah suatu yang lumrah lagi manusiawi.
Setelah menyantap nasi dan ikan bakar khas Selawah, saya langsung memantau keripik yang memang sudah siap dijajakan dengan rapi di samping rumah makan tadi. Semua keripik ada di sini, mulai keripik singkong, pisang dan sukun sampai ketela. Semuanya seakan memanggil dan mintak dibawakan pulang. Setelah berdiskusi dengan hati, akhirnya saya membeli keripik singkong yang sudah dibumbui.
Inti dari perjalanan ini adalah, jika teman-teman steemian pergi ke Banda Aceh jangan lupa singgah di sini, di pasar keripik yang berada tepat di pangkuan Selawah. Kenapa? Agar teman-teman steemian kembali segar dan bisa melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan. Inilah postingan saya kaki ini semoga menghibur. Salam hangat untuk seluruh anggota Komunitas Steemit Indonesia. Salam literasi.
Regards