[Pelajaran Hidup] Belajar Menerima dari Langit

in #indonesia6 years ago (edited)

image


"Tuhan tak pernah bimbang. Selalu imbang."

Seseorang yang namanya tak saya ingat lagi pernah berujar, katanya, jangan sering-sering menengok ke langit. Hidupmu tak lebih baik dari seorang majnun tanpa ilmu. Saya kira dia benar. Bahwa sebagai manusia, tak semestinya kita harus selalu melihat ke atas. Karena justru pelajaran yang memperbaiki hidup seringkali berada di bawah.

Tentu saja itu hanya sebuah kiasan untuk orang-orang yang selalu merasa tak puas dengan apa yang sudah dimilikinya. Tanpa disadari, kita semua hampir sama dalam segala hal. Selalu menginginkan lebih dari apa yang sudah tuhan titipkan. Sudah memiliki A, tapi masih menginginkan B, C dan D. Tak pernah cukup hingga tanah memenuhi perut dan mulut.

Tapi bagi saya, langit tak melulu diidentikkan dengan keinginan atau hasrat yang kelewat tinggi. Langit juga penerimaan-penerimaan yang kerap mirip dengan nasib kita. Saya mencoba belajar dari langit secara langsung di dua waktu berbeda: pagi dan senja. Saya menunggu momen berbeda dari langit di dua waktu tersebut.


image


Di senja pertama, saya melihat langit yang benar-benar garang dan temarang. Ia adalah seindah-indahnya senja yang pernah saya tunggu. Kolaborasi warna kuning keemasan dan biru yang menyala membuat senja kamis itu begitu sempurna. Langit benar-benar indah hari itu.

Di senja hari kedua, nyaris tak berbeda. Warna langit masih didominasi oleh biru cerah dan kuning keemasan meski sedikit lebih pudar. Tapi tentu saja itu senja yang tak bisa disebut buruk. Ia tetap indah dan memberi energi positif untuk siapapun yang melihatnya.

Dari kedua senja itu, tak ada yang beda dari langit. Ia tetap menerima apapun yang terberi. Ia tetap memeluk semesta tanpa renggang. Berkeliling seharian sambil menanti malam dan bintang. Tak ada penolakan. Tak ada interupsi apalagi mosi tanda kecewa. Langit, seperti yang saat itu saya lihat dengan mata dan kepala sendiri adalah sesempurnanya penerimaan.


image


Ia tetap hadir seperti biasa, dengan awan yang berbeda-beda namun tetap indah dan tinggi. Tak pernah ada sejarah langit mengamuk hanya karena warnanya yang merekah dicabut dan diganti dengan warna yang lebih sendu. Langit selalu menerima. Ia tak pernah menolak. Ia tetap tinggi.

Pun demikian di suatu pagi. Saya dengan kamera handphone merek Cina berhasil mengabadikan wajah langit yang lebih kalem. Hari itu sabtu, langit muncul dengan warna biru tua namun tak secerah kamis lalu. Tapi apa langit murung? Tidak. Ia tetap dekat dengan awan seperti biasa. Tetap menerima matahari seperti yang sudah-sudah.

Maka dari pengamatan selama dua hari itu, saya mengambil sebuah kesimpulan yang barangkali tak terlalu filosofis. Saya kira kita perlu belajar dari langit terkait pemberian dalam hidup ini. Kita harus tanamkan dalam diri bahwa apapun yang terberi untuk kita, itulah yang terbaik. Menolak bukan pilihan yang tepat. Hanya menerima yang bisa kita lakukan.

Barangkali, hidup memang pilihan. Tapi memilih untuk melawan takdir dan mengutuki diri bukanlah jalan bijak. Saya meyakininya seperti itu. Maka agar hidup lebih tenang bisa dinikmati, terimalah. Apapun yang terberi untuk kita. Sekali lagi, terimalah. Karena tuhan tak pernah bimbang. Selalu imbang. Salam literasi.


image


Regards

@samymubarraq

Sort:  

ya benar kawan,,, saya sudah melihat karya anda,,, latar depan bangunan dengan mimiliki tingkat dua yang berukuran kecil dari gedung utama,,, dan dihiyasi dengan pancaran sinar matahari senja yang sangat indah,,, menciptakan suasana di sini sangat damai,,, saya merasakan,, ini adalah tempat yang sangat menenangkan untuk menemukan kedamaian yang bisa kita dapatkan diwaktu senja,,, pada tempat2 tertentu,,, karena tidak semua tempat bisa menghadirkan rasa yang menenangkan diwaktu,,, jika anda ingin menemukan keindahan senja yang menenangkan,,,, carilah tempat yang sepi dan juga bisa langsung berhadapan dengan keindahannya

Benar sekali, Bang @riostarr.. Kita butuh tempat tenang dan suasana teduh untuk menangkap senja yang Indah. Presisi dan sabar adalah komposisi yang harus kita punya untuk membawa pulang senja kedalam lensa kamera kita. Kedepannya saya akan satu barisan dengan abg sebagai pemburu senja.... Terima kasih komentar kerennya, Bang. Salam.. :)

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63900.40
ETH 3140.82
USDT 1.00
SBD 3.98