SAMBIL MENYELAM MINUM AIR

in #indonesia6 years ago

MENUNTUT ILMU TAK KENAL USIA.

Salam bahagia teman-teman.
Salam sehat dan bisa mensyukuri setiap nikmat meski hanya sebiji zarah(sawi).

Sungguh bahagia bila tulisan kita bisa diterima dan bisa bermanfaat. Membuat orang lain termotivasi, berpikir untuk menuju langkah yang lebih maju.

Diusia yang sudah jelita saya baru berkenalan dengan dunia digital yang serasa 'dunia dalam gengaman'. Cukup dengan layar putih sekali usap akan muncul semua hal yang kita inginkan. Canggung, kaku, lucu, senang, itu rasa-rasa yang saya alami. Saya belajar menggunakan ponsel android!

Berawal dari berniat menjual produk LuKLuK dOnat lewat media sosial, mulailah saya membuat akun yang bisa untuk promosi bakulan. Dari belajar membuat e-mail, masuk grup, dan berteman banyak orang, adalah hal baru yang menyenangkan.

Saya terus belajar dan berlatih memanfaatkan menu atau aplikasi yang ada. Bertanya pada anak saya yang duduk di bangku SMA atau teman-teman di medsos. Wah, saya baru merasakan asyiknya berandroid ria. Pantas saja bila tidak bijak memakainya bisa menjadi ketagihan. Seperti ada zat aditif yang membuat otak akan melirik benda tipis itu terlebih dulu.

Kesukaan menulispun bisa disalurkan dengan mudah. Banyak komunitas menulis yang mendukung hobi saya ini. Semua berjalan dengan lancar. Bisa posting bakulan dan menulis.

Disela mengurus rumah dan membuat dOnat saya sepatkan untuk menulis. Biasanya di malam hari sambil menemani kembar yang doyan begadang. Momong dapat nulis dapat. Saya menulis apa saja yang bisa ditulis. Terkadang menulis cerpen, puisi, artikel, bahkan cerbung .

Ada cerita lucu yang membuat gemas anak saya. Beberapa kali diterangkan tehnik menyimpan file, pengaturan mengetik, memindah tulisan tetap saja saya sering lupa. Apalagi jika saya heboh ketika melihat tulisan yang sudah saya tulis banyak eh kok hilang. Lagi -lagi anak saya gemes.

"Ibu, ini lho yang di klik, kemarin, kan sudah."

"Maaf, ibu lupa lagi."

Pembelaan saya dengan hati senang karena tulisan saya tidak jadi hilang. Akhirnya saya usul agar anak saya membuat catatan yang sederhana. Jika sewaktu-waktu saya lupa tinggal buka catatan saja.

Sering salah tekan menu karena lupa fungsinya membuat sebuah tulisan yang mau saya posting hilang tak berbekas. Padahal tulisan tersebut sudah saya edit pada malam harinya. Itulah ilmu baru buat saya. Dari kasus ini saya jadi paham menggunakan menu word di android saya. Belajar dari sebuah kesalahan.

Rasa minder alias tidak pede pernah saya rasakan. Masak sudah tua masih aktif saja berandroid, tidak mau kalah sama anaknya. Eh, ternyata saya salah. Anak saya justru bangga melihat ibunya aktif positif di medsos. Dia mendukung hobi menulis saya. Termasuk ikut membantu bergabung di grup keren ini.

Kata mbak @diyanti86 saya dibilang "Wah, Ibu keren lho. Meski sudah jelita masih bersemangat untuk berkarya dibidang menulis."
Bisa memotivasi yang masih muda-muda."

Dari beliau saya banyak belajar tentang menulis. Senang rasanya punya teman yang saling memberi semangat.

Suatu saat saya pernah mencoba ikut event. Lomba menulis cerpen, tetapi belum lolos. Mencoba lagi yang kedua alhamdulillah lolos. Masuk sebagai penulis terpilih. Sebuah usaha yang membuahkan hasil. Meski baru pada tahap ini membuat saya semakin yakin, jika mau belajar mau berusaha dengan sungguh-sungguh pasti bisa. In Syaa Allah.

Sebuah reward atau penghargaan adalah bonus dari sebuah hasil karya. Entah apapun bentuknya. Dengan rendah hati dan terus belajar membuat karya yang terbaik akan menambah keyakinan bahwa menuju langkah maju harus ada ikhtiar dan doa. Semoga.

Terima kasih berkesempatan mampir di tulisan emak jelita ini. Semangat menulis.
***

Kalasan. 14 September 2018

![20180914_232931.png]
()

Menambah semangat untuk menulis.

20180914_233309.jpg

Catatan dari anak saya...terima kasih Ica.

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.13
JST 0.032
BTC 60870.66
ETH 2917.09
USDT 1.00
SBD 3.62