Sekilas Tentang Anjungan Aceh Selatan

Si dia yang sibuk sendiri berpose di depan pelaminan adat Aneuk Jamee Aceh Selatan

Sebenarnya tubuh ini belum sanggup untuk beranjak dari rumah, tapi karena sebuah tanggung jawab kupaksakan diri keluar rumah untuk mengunjungi Anjungan Aceh Selatan.

Ya, tiga hari terkahir daya tahan tubuhku menurun. Aku terkena virus influenza yang membuat hidungku terus mengeluarkan lendir (ingus), disertai batuk, dan sakit kepala.

Seharusnya aku tetap di rumah untuk bed rest. Namun, apa boleh buat kupaksakan diri untuk tetap beraktivitas yang membuat kondisi tubuhku semakin memburuk.

Begitu juga dengan tadi pagi, aku harus cepat-cepat mengantarkan buku ke Anjungan yang mempunyai patung naga itu.

Melalui moment Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) VII ini, bukuku yang berjudul Makna Pelaminan Kasab Aneuk Jamee Aceh Selatan diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan.

Jadi, buku itu selesai dicetak tadi pagi oleh Bandar Publishing dan aku harus mengantarkannya ke Anjungan Aceh Selatan.

Aku dengan narasumberku, sekaligus keturunan Raja Tapaktuan.

Sekilas aku melihat di dalam anjungan ini didominasi oleh pelaminan aneuk jamee dan kluet.

Di sana juga ada keturunan Raja Tapaktuan IX bernama Teuku Laksamana bin Tukoe Fitahroedin. Dialah yang menjadi narasumber utama dalam bukuku.

Meskipun usianya lebih 70 tahun, kemampuannya untuk menerangkan satu per satu benda- benda yang ada di anjungan ini, patut diacungi jempol.

Bahkan melebih para duta wisata yang dilatih untuk menjadi pemandu di anjungan ini.

Aku dengan Agam Duta Wisata Aceh Selatan 2016 yang juga teman sekelasku saat di MAN Tapaktuan

Tidak salah lagi karena Teuku Laksamana adalah orang yang terlibat langsung sejak PKA IV. Bahkan saat itu Kabupaten Aceh Selatan terpilih sebagai juara umum dalam event besar tersebut.

Bagi, teman-teman yang ingin berkunjung di Anjungan Aceh Selatan bisa menemui keturunan Raja Tapaktuan ini dan bertanya tentang apa pun kepada beliau.

Ingat wajahnya ya karena dia selalu stay di Anjungan Aceh Selatan 😄

Nantikan tulisanku berikutnya yang mengulas keunikan PKA VII ya.😊