Hati-hati, Tusuk Jari dengan Jarum Bukan untuk Mencegah Stroke

 

 Tak dapat dipungkiri teknologi masa kini berkembang sangat pesat. Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya inovasi-inovasi yang dapat mempermudah kerja manusia dalam multi bidang ilmu, terutaman kemajuan teknologi sanggat berpengaruh dalam bidang komunikasi, adapun didukung dengan meratanya akses internet di seluruh wilayah indonesia.  

 Adapun demikian sebagai seorang konsumen dalam hal ini kita harus pandai-pandai dalam memilih informasi yang memang benar akan kebenaranya, kita harus bisa memilah informasi yang menyesatkan salah satunya yang beredar adalah jika stroke dapat disembuhkan hanya dengan bantuan tusuk jarum. 

  Konon menusuk orang yang terkena stroke bisa mempelancarkan aliran darah yang tersumbat, bukanya menganggap remeh, tetapi tindakan ini belum ada penelitian yang mendukungnya. Tujuan tindakan ini belum begitu jelas, tindakan ini bermaksud untuk menurunkan pendarahan  pada jenis Stroke hemorogic. Mungkin ada yang beranggapan bahwa dengan menggeluarkan 1-2 tetes dapat menurunkan tekanan didalam kepala sehingga menurunkan pendarahan,  

  Mari kita berpikir logis...... 

Darah yang keluar dari tusukan mungkin paling banyak 40 tetes setara 2-4 cc adalah jumlah sedikit untuk menurunkan perdarahan diotak. Jumlah ini sanggat sedikit jika dibandingkan jumlah darah yang dialirkan ke otak seabnyak 20% dari jumlah total dari tubuh manusia. 

  Perlu diketahui bahwa pasien stroke yang dirawat dirumah sakit saja lebih dari 3 cc diambil darah nya tidak menunjukan tanda – tanda penurunan tekanan di dalam otak atau penurunan kesadaran. 

Sebaiknya kita sebagai konsumen lebih bijak dalam memilah informasi yang beredar di sekitar kita, semoga bermanfaat.  

Terimakasih telah berkunjung disini

Medan, 13 Juli 2018

Follow @yudiakbar