PESAN IBU DAN AYAH
Minggu 15 juli 2018 aku resmi menjadi seorang anak perantau atau anak kos-kosan walaupun sebbenarnya aku tak menyewa kos hanya numpang tempat kawan, tiba jam 01:05 tengah malam yang di kampung sudah sangat gelap-gelapan karena sudah waktu bubar untuk tidur malam yang ada bunyi burung hantu sedang pacaran namun aku tak sampai luntang-lantung di Banda Aceh karena sudah memiliki tempat tidur untuk semalam. Perjalanan yang sangat melelahkan bisa dikatakan menghabiskan 11 jam perjalanan yang tak biasa aku lakukan untuk menuju Pusat Pemerintahan Aceh sungguh sangat menguras tenaga dan sangat melelahkan hampir pingsan di tengah jalan karena jalan terlalu kelelahan dalam perjalanan dari siang hingga tengah malam, ingin aku singgah dan tidur kalau bisa namun karena belum sampai tujuan dan juga di antar oleh Ayahanda jadi aku cuma bisa mengomel-ngomel dalam hati saja, saking kelelahan aku tak lupa berdo'a semoga aku cepat sampai karena sangat lelah melewati pertempuran di seulawah yang menakutkan.
sebelum berangkat ibu berpesan bermacam-macam pasti kawan mengerti lah apa saja pesan ibu kita tanpa aku jelaskan, sebab yang pernah merantau pasti ibu kita banyak pesan untuk anaknya apalagi seperti diriku baru pertama kali meninggalkan rumah dan jauh dari sebelumnya. Biasanya aku hanya merantau sampai lhokseumawe saja tetapi tiap minggu aku jengguki keluarga dikampung namun kali ini tidak bisa seenak pulang pergi karena perjalanan yang sangat jauh melebihi lhokseumawe sehingga banyak pesan yang ditinggalkan tak boleh aku lupakan salah satunya yaitu Sholat jangan ditinggalkan. Sebelum aku pergi aku sedikit ragu melangkahkan kaki karena melihat ibu agak aneh dengan kepergian aku kali ini, entah beliau sengaja menahan air mata didepan aku sehingga aku bisa pergi dengan ceria tanpa melihat beliau menangis yang biasanya beliau selalu meneteskan mutiara setiap kali anaknya pergi menuntut ilmu maupun mencari rezeki. Kenapa dengan Ibu? ini memang perjalanan pertama aku yang mungkin sekitaran 2 bulan baru pulang, dalam keluarga memang aku tak pernah melakukan perjalanan jauh bukan seperti kakak, abang dan adik yang bisa kemana saja. mungkin karena perjalanan pertama aku biar tidak memikir beliau sehingga beliau tidak meneteskan air mata. Ibu bilang baik-baik disana, kali ini perjalananmu lebih jauh lagi dan ibu hanya bisa mendo'akan semoga kamu sukses dan mendapatkan ilmu yang kamu cari.
Ayah yang biasa tak pernah kemana-mana kali ini mengantar aku hingga sampai tujuan, anehnya lagi biasa ayah tak antar satupun anaknya kecuali aku, sebenarnya adik lebih kecil lagi dari aku dibiarkan balik sendiri kedayah sedangkan aku tak dilepas. Ayah sehingga sekitaran tahun 2000-an pernah ke Banda setelah itu tak pernah lagi dan kali ini beliau rela duduk di mobil menemani aku sampai ketujuan dengan kondisi yang belum sehat namun beliau tetap mengantar diriku walaupu sudah banyak yang bilang tidak usaha di antar namun tetap saja diantar dan kini saat aku menulis ini beliau sedang pulang, do'aku semoga beliau sehat sampai tujuan dan bisa mencari rezeki untukku disini yang harus menempuh pendidikan sebelum aku membanggakan beliau. beliau juga tak lupa berpesan jangan lupa sholat dan jaga marwah keluarga saat tinggal di daerah orang, kita jangan sombong karena tak bisa hidup sendiri, serta jangan hambur-hamburkan uang karena ayah lagi kurang sehat, do'a ayah untukmu selalu agar mendapatkan apa yang kamu inginkan. Ayah sangat berbeda sekali bisa dikatakan beliau memang tak suka berpergian jauh namun kali ini adalah perjalanan paling jauh beliau, padahal aku bukan anak tunggal kenapa harus diantar? aku masih punya 2 abang yang tak pernah diantar ayah lalu ada 3 kakak namun sama juga lalu ada adik dia juga belum pernah diantar ayah ke dayah sekali pun padahal saat itu pertama adik meninggalkan rumah yang jauh namun ayah dijengguki pernah saat gempa pidie karena sangat khawatir tiada kabar saat itu.
Berbicara anak kesayangan aku bukan lah anak kesayangan Ayah, namun cuma satu kesamaan aku dan ayah yang tak suka jalan-jalan namun lebih suka berjualan, akulah yang bisa menggantikan posisi ayah berjual saat sakit. apakah penyebab itu hingga berat melepaskan aku jauh hingga rela menyewakan mobil hanya untuk mengantarkan aku sampai ketujuan. begitulah yang ku bisa ceritakan tentang pesan singkat yang aku dapat dari Ibu dan ayah selebihnya aku tak bisa menceritakan kepada kalian steemian karena bisa bikin malu nantinya sekian saja kawan ya.
by zulfadli