Indonesia

Sistem Peradilan Pidana Anak : Dari Keadilan Retributif ke Keadilan Restoratif

Setelah 2 hari mengikuti pendidikan ini, tema utamanya adalah tentang anak dan menarik sekali membahas tentang diversi. Diversi adalah pengalihan penyelesaian perkara Anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana. Pada pokoknya lahirnya perkara diversi ini sesuai dengan motto bangsa Indonesia yang telah hidup sejak lama yaitu Musyawarah untuk Mufakat. Diversi adalah buah hukum yang lahir dari sebuah nilai yang hidup dalam jiwa raga bangsa Indonesia.

Seperti yang kita ketahui, bahwa dalam sebuah tindakan hukum dan perbuatan hukum yang merugikan orang lain, maka tentu ada pelaku dan korban, namun menghukum seseorang dengan penjara dan pembatasan kemerdekaan akibat perbuatan hukumnya, bukan sebagai satu-satunya solusi. Kita sepakat bahwa penjahat mesti dihukum, pencuri mesti dihukum, perampok harus dihukum, namun apakah penghukuman adalah satu-satunya cara menyelesaikan aspirasi korban ? tentu tidak. Pengaturan tentang hukum pidana dalam perspektif dan pencapaian keadilan kepada perbaikan maupun pemulihan keadaan setelah peristiwa dan proses peradilan pidana yang dikenal dengan keadilan restoratif (restoratif justice) yang berbeda dengan keadilan retributif.

Cobalah perhatikan bagaimana kita menyelesaikan bagaimana anak-anak ketika saling berebut mainan, disana ada anak yang merasa senang karena mendapatkan mainan, di saat yang lain ada anak yang merasa sedih karena tidak mendapatkan mainan. Sebagai orang tua tentu akan muncul keinginan agar anak yang tidak mendapatkan mainan tidak merasa sedih dan bisa ikut bermain, dan kepada anak yang mendapatkan mainan mampu untuk berbagi mainan. Jika ini berhasil, maka yang muncul adalah pemulihan keadaan semula seperti sebelum mereka berebut mainan, tidak ada sedih dan dirugikan. Inilah restoratif justice

Lalu apa hubungan dengan fotografi ini ?

Sulit untuk menghubungkan hukum dengan keindahan, namun jika hukum berjalan maka siapa yang tak merasa senang dan bahagia, seperti bahagia saat melihat keindahan alam yang disajikan oleh Tuhan setiap waktu.