Tortikolis, mitos jemur bantal, sakit leher hingga sekarat tak bisa beraktifitas

Biar pun sakit leher saya belum sembuh betul, Pagi ini kapal ibn. battuta fix melanjutkan proyek penggalian untuk memperdalam tepian di dekat sebuah pelabuhan tidak jauh dari bridge of americas, jalan masuk menuju panama kanal. Di sebelah nya juga tidak jauh dari miraflores lock panama kanal.

Ya, leher saya terkilir, bukan karena salah tidur. namun, seorang teman bersikeras menyarankan agar menjemur bantal yang saya tiduri. Leher saya terkilir saat bekerja. Saya mendapat sedikit musibah. Saya hendak menututup Box besi yang tingginya sekira melewati tubuh jangkung saya hampir mencapai dua meter. Tutupnya terlalu berat, tangan saya tak sanggup menopang, tetiba seperti berdetak di pangkal leher, sakitnya bukan main-main, apalagi pura-pura.

Namun, teman saya itu tetap bersikeras menyalahkan alasan saya. Dia tetap ngotot menyuruh saya untuk menjemur bantal. Saya pikir itu anjuran ada benarnya juga jika memang benar-benar salah tidur, sebab itu anjuran sudah turun temurun dari generasi ke generasi. Pamali kalau membantah anjuran itu. namun kekukuhan anjuran si teman itu sama sekali tidak ada hubungan nya dengan musibah yang saya alami. Sakit di bagian pangkal leher hingga ke kuduk yang saya alami, murni kecelakaan kerja.

Mengalami sakit leher karena salah tidur hingga harus menjemur bantal, mungkin penilaian bagi sebagian dokter adalah mitos yang diam-diam harus di tertawakan ketika mendengar pernyataan si penderita sakit leher, mungkin juga seluruh dokter. Namun percaya atau tidak, mitos tersebut bagi orang-orang tua kita menjadi obat yang manjur untuk terbebas dari penderitaan sakit leher.

Hari-hari yang saya lalui sangat tidak nyaman paska terkilirnya leher saya, bergerak seperti robot, sulit menengok ke samping apalagi kebelakang, serta rasa nyeri yang di timbulkan tentunya sangat menggangu aktifitas. lalu, bagaimana jika sudah mengalami sakit leher? Inilah beberapa cara yang saya lakukan mengantisipasi sakit leher.

yang pertama : bangun tidur pagi sangat terasa kaku di otot leher. Saya berusaha dalam posisi yang sama untuk bangun. Dan menggerakkan pelan-pelan dengan cara menggeleng-gelengkan kepala, atau sesekali memutar melingkar kedepan dan kebelakang. Jangan terlalu buru-buru, itu malah akan memperburuk keadaan!

yang kedua : jika teman-teman punya sumber air panas di toilet, maka langsung guyurkan air panas Saat mandi, pastikan Anda mengarahkan air panas atau hangat ke bagian leher yang sakit. Air hangat dapat menenangkan otot-otot yang sakit dan bisa sedikit meredakan rasa sakit. Jika tak punya, maka caranya peu-seu-um lajuu ië lam kanot meu saboh timah.

yang ketiga : sehabis mandi air panas, maka rebahkan lagi badan anda di atas kasur. Usahakan memakai bantal yang agak tebal, jika perlu memakai bantal lapis dua supaya seluruh bahagian leher dapat di dukung. Itupun jika anda libur ke sawah, jak meula'ot, jak cuematök, buka keudee, ek gunong, me moto anoh, atawa laen-laen. Jika tidak, abaikan itu sakit, angkat pantat segeralah pergi bekerja!.

Anggap saja ke tiga cara yang di atas sebagai tips menghilangkan rasa sakit leher. Dan jika cara tersebut tidak ampuh, maka segeralah jemur itu bantal. Sejatinya mitos-mitos orang jaman ada benarnya.

Seperti yang sudah saya sampaikan di atas tadi, bahwa pengototan teman saya mengusulkan bantal yang saya tiduri harus di jemur sama sekali tidak ada hubungannya dengan derita sakit leher saya. Sakit leher ini murni kecelakaan kerja.

Proyek penggalian untuk memperdalam panama kanal yang tidak jauh dari jembatan bridge of americas pun tidak bisa di hentikan karena sakit leher saya. Lagian apa pentingnya menunggu saya sembuh baru proyek ini berjalan.