Oase Ramadan #20: Menyambut Kematian seperti Menyambut Hari Raya

in #life6 years ago

OASE RAMADAN.jpg
Design by @hayatullahpasee


Siang tadi saya ke Pasar Aceh Shoping Centre. Ada beberapa keperluan yang harus saya beli sebelum pulang kampung pada Senin siang. Ini pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Pasar Aceh selama Ramadan. Pemandangannya bikin saya ternganga-nganga. Wow! banyak betul manusianya.

Seperti air bah, tumpah ruah semua ke Pasar Aceh. Area parkir penuh. Lorong-lorong toko penuh. Di depan pintu masuk utama juga penuh, para pengunjung yang didominasi kaum perempuan duduk memenuhi anak tangga. Sebagiannya berdiri, barangkali sedang menunggu jemputan. Barang-barang belanjaan tergeletak di samping mereka. Wajah-wajah yang kelelahan, sekaligus gerah karena cuaca yang seperti tak ingin kompromi.

Syukurlah pasar baru ini dilengkapi dengan fasilitas pengatur suhu, kalau tidak saya pasti sudah memutuskan segera pulang sebelum barang yang saya cari ketemu. Setelah berkeliling, barang yang saya cari ternyata tidak ada di sana. Mau tak mau saya harus cari di tempat lain. Terpaksa berdamai dengan cuaca yang demikian teriknya.


IMG20180610142100.jpg


Apa yang saya saksikan tadi siang bukanlah pemandangan langka, setiap tahun selalu begitu. Pemandangan yang sudah mentradisi. Sama seperti tradisi beli pakaian baru yang telah menjadi rutinitas tahunan untuk menyambut lebaran. Bukan hanya pakaian baru, barang-barang baru pun kudu dibeli untuk menyemarakkan suasana hari raya. Meja baru, tirai jendela, sofa, lemari hias, apa saja deh pokoknya. Bahkan untuk membeli barang-barang itu ada yang sudah menabung jauh-jauh hari.

Sebagian orang mungkin berpikir, beli-belinya mengapa mesti di saat momen hari raya sih? Mengapa tidak di momen lain saja, momen maulid misalnya, atau momen tahun baru Islam. Kalau saya sih menilainya sederhana saja, hari raya identik dengan saling berkunjung dari satu rumah ke rumah yang lain, dari satu tetangga ke tetangga yang lain, bahkan ke tetangga di tetangga kampung atau tetangga kabupaten. Nah, ini bisa jadi ajang menunjukkan eksistensi seseorang. Tetapi apa pun alasan mereka membeli barang-barang itu, bukan hak kita untuk mengukur dan menakar.

Ketika melintasi lorong-lorong pasar yang sempit dan berdesak-desakan itulah pikiran saya jadi melayang-layang jauh. Saya berpikir, jika kematian bisa diprediksi seperti halnya hari raya, tentulah kesibukan kita untuk mempersiapkannya melebihi kesibukan menyambut hari raya. Tak ada waktu terbuang sia-sia kecuali untuk menyiapkan amal sebagai bekal pulang ke kampung yang kekal.

Tak ada waktu bagi kita untuk berleha-leha hanya untuk menikmati kesenangan dunia. Tak fokus menimbun harta sehingga lupa beribadah, tak sibuk meminta umur panjang tapi lupa minta keselamatan iman dan mati dalam keadaan khusnul khatimah.


IMG20180610150454.jpg


Tetapi kematian itu rahasia Allah, pemilik segala makhluk. Setiap yang bernyawa pasti mati, tapi kapan kita tak pernah tahu. Karena tak tahu kapan waktunya inilah yang membuat kita kerap lalai, merasa seolah-olah usia akan panjang, sehingga menunda-nunda dalam beribadah. Ah nanti saja, ah nanti saja, ah nanti saja. Tahu-tahu malaikat maut sudah datang untuk mencabut nyawa.

Anak Adam semakin tua, dan dua perkara semakin besar juga bersamanya: cinta harta dan panjang umur. [HR Bukhari, no. 5.942, dari Anas bin Malik].

Setiap orang beriman pasti mendamba surga. Karena itu kita selalu diingatkan senantiasa mengingat kematian, agar memiliki orientasi hidup yang jelas yaitu orientasi ukhrawi. Dengan begitu, apa pun yang kita lakukan di dunia ini tujuannya jelas, agar mendapat kebaikan di dunia dan di akhirat. Seiring dengan itu, akan muncul kesadaran untuk mencicil amalan sebagai bekal pulang ke akhirat. Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang mendapat petunjuk-Mu.[]

Sort:  

Kakak pasti beli baju baru tadi ya... hehehe. Selamat menyambut Idul Fitri

hahahah bukan, bukan beli baju baru.... kalau baju baru di Pasar Aceh itu banyak kan?

Hahaha. Keknya emang beli baju baru.

Hal yang paling dekat di dunia ini adalah kematian. Cepat atau lambat, kematian pasti akan datang menghampiri kita. Semoga kita bisa mempersiapkan diri dalam menyambut datangnya mati, seperti layaknya kita mempersiapkan diri menjelang lebaran. :)

Coin Marketplace

STEEM 0.29
TRX 0.12
JST 0.032
BTC 60166.58
ETH 2964.21
USDT 1.00
SBD 3.79