[Bilingual] Like rats fleeing a sinking ship

---

This post contains 1.016 words with bilingual language (English and Bahasa) and all image here original by me and talk about #life

---

#life*

---

English Version

You know this idiom, right? Like a mouse that jumps from a sinking ship. This idiom has long existed and is known by many people. In the past, the rat behavior occurred in the economic, investment and corporate markets. But now, this idiom has entered in politics. The main problem is the weak mental quality, not ready with challenges and lack of insight.

Some time ago, Indonesian political observer Rocky Gerung made viral this idiom in Indonesia again, it’s because the political condition began heat up in the General Election in 2019. I was very interested for this idiom and very curious to find out. I tried to find the history of this idiom and I found the interesting writing from Merriam Webster.

.

This idiom has been known from the 16th century, when people knew the behavior of rats that would go if they knew the house would collapse, in the 17th century there was a shift in the meaning of this idioms to the political zone. This parable is intended for behavior and decisions taken because of their own actions and harming others. Rats inhabit a house, gnawing at the pillars, and when all the pillars not strong again, the rats will save themselves first. But when the house repaired and becomes new, the rats will return.

Rats, jumps and ships are three complete elements because there are actors, jobs and objects. You know rats are animals with most quick respond to events that will occur, its work is running away from where events happened or saving themselves, and ships like a house that has been occupied by rats that have suffered a lot of damage, fragile and waiting to collapse. There is no point to me to say someone is like a rats, it is too rough. As same as I would say that all of us are rats, because I am who says this is a human. As I said before, this is an idiom is concerns a person's mental quality not physically. This proverb teaches about how to behave, act and survive in all tests, examinations and events.

Today, we are experiencing a situation where prices are no high price, saturated and may be frustrating. Anyone who is in crypto world is like being trapped in the most painful situation because prices no favor him. There are many reasons there, both externally and internally. Some banking policies and the level of public confidence in the existence of the crypto market make crypto money no longer as great as like in the past when bitcoin became king including steem.

But at the same time, we as perpetrators are just stunned and stunned because of the price, but our contribution also goes down to the low ground. I see many requests for steem support in various contests and currency events have received lower attention from the steem. We are worry because we know what will happen, but when we take the attitude of not caring it, it is like rats in the idiom above. We need to remember that we are contributing to the current decline in prices, because of what? Because we don't care and run away from the problems we made.

Bahasa Indonesia

Kamu tahu arti peribahasa ini bukan ? seperti tikus yang melompat dari sebuah kapal yang akan tenggelam. Peribahasa ini telah lama ada dan diketahui oleh banyak orang. Dahulu perilaku tikus ini terjadi pada pasar ekonomi, investasi dan perusahaan. Namun di zaman sekarang peribahasa ini telah masuk dalam politik. Permasalahan utamanya adalah karena kualitas mental yang lemah, tidak siap dengan tantangan dan kurang wawasan.

Beberapa waktu lalu, seorang pengamat politik Indonesia Rocky Gerung kembali membuat viral peribahasa ini di Indonesia karena skala politik mulai panas dalam perhelatan Pemilihan Umum tahun 2019. Saya sangat tertarik dengan peribahasa ini dan sangat penasaran mengetahuinya. Saya berusaha untuk mencari sejarah peribahasa ini dan saya menemukan tulisan yang menarik dari Merriam Webste.

.

Peribahasa ini telah dikenal dari abad ke 16 saat orang mengetahui prilaku tikus yang akan pergi jika tahu rumah itu akan rubuh, pada abad ke 17 terjadi pergeseran makna peribahasa ke bidang politik. Perumpamaan ini ditujukan kepada prilaku dan keputusan yang diambil karena ulah sendiri dan merugikan orang lain. Tikus menghuni sebuah rumah, menggerogoti tiang-tiangnya, dan ketika semua tiang itu tidak lagi kuat, tikus akan menyelematkan diri terlebih dahulu. Saat rumah itu diperbaiki dan menjadi baru kembali maka tikuspun akan kembali.

Tikus, melompat dan kapal adalah tiga unsur yang komplit karena ada pelaku, pekerjaan dan objek. Kamu ketahui bahwa tikus adalah binatang yang paling cepat merespon terhadap peristiwa yang akan terjadi, pekerjaannya adalah melompat, lari dari tempat peristiwa terjadi atau menyelematkan diri, dan kapal ibarat sebuah rumah yang selama ini ditempati oleh tikus telah mengalami banyak kerusakan, rapuh dan menunggu waktu untuk rubuh.

Tidak ada maksud saya mengatakan seseorang itu seperti tikus, karena itu terlalu kasar dan itu sama saja saya hendak mengatakan bahwa kita semua tikus, sebab yang mengatakan ini adalah saya sebagai manusia. Seperti yang aku katakana, peribahasa ini menyangkut kualitas mental seseorang bukan fisiknya. Peribahasa ini mengajarkan tentang bagaimana bersikap, bertindak dan bertahan dalam dalam segala ujian.

Hari ini kita sedang mengalami keadaaan dimana harga tidak lagi tinggi, jenuh dan mungkin frustasi. Siapapun pelaku crypto saat ini seperti sedang terjebak dalam keadaan yang paling menyakitkan karena harga tidak lagi berpihak kepadanya. Ada banyak sebab disana, baik secara eksternal maupun internal. Beberapa kebijakan perbankan dan tingkat kepercayaan public terhadap keberadaan pasar crypto membuat uang kripto tidak lagi sehebat dulu saat bitcoin menjadi raja dalam beberapa waktu termasuk steem.

Namun di saat bersamaan, kita sebagai pelaku justru hanya terpaku dan termangu karena harga itu, namun kontribusi yang kita berikan juga jauh merosot ke titik nadir. Sejumlah permintaan dukungan terhadap steem di berbagai kontes dan perhelatan mata uang justru kurang mendapatkan perhatian dari steemian. Kita tahu kekhawatiran itu akan terjadi, namun mengambil sikap tidak peduli itu sama seperti tikus dalam peribahasa di atas. Yang patut kita ingat adalah kita berkontribusi terhada menurunnya harga saat ini, karena apa ? karena tidak peduli.

---

How do you think after read my writing ?? If you interesting, please drop your comment and follow me to get spirit for some exciting post in near future. I am very appreciate it. God Bless You All.

My best regard

@khaimi

@khaimi