Optimalkan Ibadah Akhir Ramadhan untuk Mencari "Malam Lailatul Qadar"

in #life6 years ago

.facebook_1525579927195.jpg

Hari demi hari ramadhan hampir berakhir pada tahun 1439 Hijriah, ibadah yang telah kita lakukan semoga Allah Swt menerimanya. Dan bila menjelang diakhir ramadhan terus kita tingkatkan dan optimalkan ibadah kita kepada Allah Swt demi untuk mencari amalan yang pahala ibadah itu lebih baik dari seribu bulan. Allah Subhanawataala sediakan kusus kepada ummat Nabi Muhammad Saw.
Menghidupkan malam-malam di akhir ramadhan adalah sebuah sunnah dari Rasulullah Sallahu alaihj wasallam, bahkan Rasul sendiri bila di akhir bulan ramadhan beliu mengencangkan kain sarungnya beri’ktikaf di Masjid dan membangunkan keluarganya dalam beribadah kepada Allah Swt. Bukan sebaliknya seperti ummat islam sekarang ini semakin akhir ramadhan semakin ibadahnya berkurang, mereka sudah lepas kain sarung dan sibuk dengan kegiatan - kegiatan keduniwian, bahkan Masjid sudah kembali seperti sebelum Ramadhan.

Rasulullah Saw biasa beri'tikaf selama sepuluh akhir bulan Ramadhan. Bahkan pada tahun akhir beliau wafat, Rasul beri'tikaf selama dua puluh akhir di bulan Ramadhan (HR. Al-Bukhari). I'tikaf adalah ibadah yang menghimpun berbagai jenis ibadah lainnya. Baik tilawah Al-Qur'an, shalat malam, dzikir, do'a, tadabbur dan lain-lain. Bagi kita yang belum pernah melaksanakan i'tikaf, mungkin membayangkan I'tikaf adalah ibadah yang berat dan sulit. Bagaimana mungkin kita bisa menjalani hidup selama sepuluh hari di masjid? Bagaimana dengan keperluan harian kita? Bagaimana juga dengan keluarga di rumah? Padahal sebenarnya jika dijalankan dengan penuh keikhlasan dan tekad yang sungguh-sungguh, i'tikaf tidak sesulit yang dibayangkan. Allah Swt akan mempermudah orang yang bersungguh-sungguh dan ikhlas menjalankan ibadah kepada-Nya.

I'tikaf sangat dianjurkan pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan sekaligus untuk meraih malam Lailatul Qadar. I'tikaf adalah berkonsentrasi diri untuk melaksanakan ibadah mengingat Allah SWT. Memutuskan hubungan dengan segala kesibukan-kesibukan duniawi. Mengurung hati dan jasmani hanya untuk Allah dan untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Tidak ada terbetik dalam hatinya sesuatu keinginan pun selain Allah dalam mengharab ridha-Nya.

Ibnul Qayyim ketika menjelaskan beberapa hikmah i'tikaf berkata: "Kelurusan hati dalam perjalanannya menuju Allah sangat bergan-tung kepada kuat tidaknya hati itu berkon-sentrasi mengingat Aliah. Dan merapikan kekusutan hati serta menghadapkannya se-cara total kepada Allah. Sebab kekusutan hati hanya dapat dirapikan dengan menghadapkan secara total kepada Allah. Perlu diketahui bahwasanya makan dan minum yang berfe-bihan, kepenatan jiwa dalam berinteraksi sosial, terlalu banyak berbicara dan tidur akan menambah kekusutan hati bahkan dapat menceraiberaikannya, dan menghambat perjalanannya menuju Allah atau melemahkan langkahnya. Maka sebagai konsekuensi rahmat Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengasih terhadap hamba-hambaNya, Allah mensyari'atkan ibadah puasa atas mereka untuk menghilangkan kebiasaan makan dan minum secara berlebih-lebihan serta membersihkan hati dari noda-noda syahwat yang menghalangi perjalanan-nya menuju Allah.

Dan mensyariatkan i'tikaf yang inti dan tujuannya ialah menambat hati untuk senan-tiasa mengingat Allah, menyendiri mengingat-Nya, menghen-tikan segala kesibukan yang berhubungan dengan makhluk, dan memfo-kuskan diri bersama Allah semata. Sehingga kegundahan dan goresan-goresan hati dapat diisi dan dipenuhi dengan dzikrullah, men-cintai dan menghadap kepada-Nya.

Mari kita di akhir sepuluh Ramadhan kita terus mengencangkan kain sarung bangunkan keluarga dan sahabat untuk mnncari satu malam yang lebih baik beribadah dari seribu bulan semoga, amin ya Rab,..

Meulaboh , malam ke 19 Ramadhan

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.11
JST 0.030
BTC 70559.45
ETH 3816.07
USDT 1.00
SBD 3.45