Background

One person who has a catering business that has been running for 13 years. This business is located at JL. Angsana raya no. 7 hamlet iii, Tambon Tunong village. North Aceh with the status of a self-owned business place. Initially this business was built with the partner in question. Before starting this catering business, he owned a business that sold and bought agricultural products such as areca nuts, candlenut, brown sugar, and natural stones. Actually this business was quite successful but seeing the condition of Aceh continued to heat up it was decided to stop. Finally he and his colleagues tried to decide to try a business challenge (catering) and had a work contract at PT. Pupuk Iskandar Muda. This business is built with own capital. And send the application to the bank for business development.

Current business conditions

This business condition is very good seen from this business turnover. Every day this business turnover reaches Rp. 6 to 7 million / day. With a total monthly turnover of Rp. 180 million The average price of rice boxes is Rp. 15,000. At present the person concerned is assisted by the husband, together with the children concerned and 13 people, including 3 reception staff, 8 kitchen workers, and 2 packing officers. Every workforce has a different salary income, adm: rp. 1,700,000 / person, kitchen: Rp. 1,500,000 / person, and packing: Rp. 1,000,000 / person. Within a day, the person concerned can produce 60 packs of morning rice at a price / pack of Rp. 10,000 x 60 = Rp. 600,000, 200 lunch boxes of rice and 70 boxes of night prices / rp boxes. 15,000 x 270 = rp. 4,050,000. Also within one day the person concerned can produce 250 boxes of snacks day and night. Price box / rp. 7,000 x 250 = rp. 1,750,000. Along with a 10 coffe rest break. 1 million rp.149,000 x 1 = rp. 1,490,000. He also received catering orders for circumcision and was married 4 times a month. But the person concerned can only accept orders with only 800 invitations, the price / person is IDR 20,000 x 800 = 16 million. Also rent wedding equipment at a price of Rp. 1.5 million. Within a day, the concerned spend funds to shop for catering needs of Rp. 4 (four) million in the batuphat tax.

Risk and business mitigation

Business competitors around the business in question are not the same business competitors.
Mitigation
The taste of cuisine and a variety of menus will result in turnover turnover and keep the taste always stable according to the tastes of consumers and provide services to its customers.

Efforts to overcome risks

The person concerned must be able to maintain a sense of cuisine and maintain good relations with its customers and provide good service to its customers.

That is my explanation of building a business and its development.

Latar belakang

Salah seorang yang mempunyai usaha catering yang telah berjalan 13 tahun. Usaha terletak di jl. Angsana raya no.7 dusun iii, kelurahan Tambon Tunong kab. Aceh utara dengan status tempat usaha milik sendiri. Awalnya usaha ini dibangun bersama pasangan Yang bersangkutan. Sebelum memulai usaha catering ini Yang bersangkutan mempunyai usaha jual beli hasil bumi seperti pinang, kemiri, gula merah dan batu alam. Sebenarnya usaha ini cukup berhasil tetapi melihat kondisi aceh terus memanas maka memutuskan untuk berhenti. Akhirnya dia bersama pasangan mencoba memutuskan untuk mencoba usaha rantangan (catering) dan sudah mempunyai ikatan kontrak kerja di PT. Pupuk Iskandar Muda. Usaha ini dibangun dengan modal sendiri. Dan mengajukan permohonan ke perbankan untuk pengembangan usahanya.

Kondisi usaha saat ini

Kondisi usaha ini sangat baik dilihat dari perputaran usaha ini. Perhari omset usaha ini mencapai rp. 6 s/d 7jt/hari . Dengan total omset perbulan rp. 180 jt. Harga rata - rata nasi perkotak nya rp.15.000 . Saat ini Yang bersangkutan dibantu oleh suami, beserta anak2 Yang bersangkutan dan 13 orang, diantaranya 3 orang tenaga adm, 8 orang tenaga dapur, dan 2 orang tenaga packing. Masing - masing tenaga kerja mempunyai pendapatan gaji yang berbeda, adm : rp. 1.700.000/orang, dapur : rp.1.500.000/orang, dan packing: rp.1.000.000/orang. Dalam sehari Yang bersangkutan dapat menghasilkan 60 bungkus nasi pagi harga /bungkus rp.10.000 x 60 = rp.600.000, 200 kotak nasi siang dan 70 kotak malam harga /kotak rp. 15.000 x 270 = rp. 4.050.000. Juga dalam sehari Yang bersangkutan dapat menghasilkan 250 kotak snack siang dan malam. Harga /kotak rp. 7.000 x 250 = rp. 1.750.000. Beserta coffe break 10 iglo. 1 iglo rp.149.000 x 1 = rp.1.490.000. Yang bersangkutan juga menerima pesanan catering sunatan dan kawinan 4 kali dalam sebulan. Tetapi Yang bersangkutan hanya dapat menerima pesanan yang jumlah nya 800 undangan saja harga /orangnya rp.20.000 x 800 = 16 jt. Juga menyewa alat pelaminan dengan harga rp. 1.5 jt. Dalam sehari Yang bersangkutan menghabiskan dana untuk berbelanja kebutuhan catering seharga Rp. 4 (empat) juta di pajak batuphat.

Resiko usaha dan mitigasi

Pesaing usaha disekitar usaha Yang bersangkutan tidak ada pesaing usaha yang sama.
Mitigasi
Cita rasa masakan serta menu yang tidak beragam akan mengakibatkan terjadinya pengurangan omzet serta menjaga rasa yang selalu stabil sesuai selera konsumen dan memberikan layanan terhadap pelanggannya.

Upaya untuk mengatasi resiko

Yang bersangkutan harus dapat menjaga cita rasa masakan nya dan menjaga hubungan baik terhadap pelanggannya serta memberikan layanan yang baik terhadap pelanggannya.

Demikian penjelasan saya yang menyangkut membangun usaha dan pengembangannya.

Upvote, Follow and Resteem @mulawarman