Berbuka Bersama Keluarga Baru di Kota Sate

---

---

---

Kota Sate Matang merupakan julukan bagi Kota Matang Glumpang Dua salah satu daerah di Kota Bireuen atau dengan julukan Kota Juang lantaran daerah ini pernah dijadikan sebagai ibu kota Indonesia meskipun hanya beberpa hari

---

---

Di kota sate ini aku dengan keluarga baru ku berbuka puasa kemarin, sebelumnya kami belajar menulis feature dengan pemateri seorang wanita yang kami panggil Kak Arabiyani beliau seorang editor The Atjeh Post dan Blogger.

---

---

---

---

Aku merasa sangat salut dengan beliau, karena apa ? Karena beliau datang khusus dari Kota Raja (Banda Aceh) ke Kota Sate Matang hanya untuk memberi ilmu kepada kami tentang penulisan feature (Jurnalisme Sastrawi).

---

---

---

---

Awalnya diri ku sangat penasaran, bagaimana cara menulis feature, namun setelah kak Arabiyani menjelaskan perlahan-lahan aku mengerti cara menulisnya. Namun akhirnya kami dipisahkan oleh waktu, padahal aku sangat ingin belajar lebih dalam lagi cara penulisan feature.

---

---

Jarum jam pun sudah menuju 17:30 WIB itu pertanda waktu belajar sudah usai, lalu kami berinisiatif untuk berbuka bersama dengan keluarga FaMe Chapter Bireuen (Keluarga Baru). Karena tempatnya belum di booking, aku pun bersama @rauzan dan @banta mencoba mencari tempat berbuka puasa untuk kapasitas 12 orang.

---

---

Aku mencoba mengambil kunci sepeda motor di saku sebelah kanan, lalu aku pergi ke caffee Ayam Lepas, disana tempatnya penuh dan akhirnya aku balik arah mencari tempat lain.

---

---

---

---

Jarum jam pun sudah menuju 18:15 Wib, itu pertanda buka puasa akan segera, aku pun ke salah satu warung kopi, aku lihat sebuah pamplet bertulisan Selat Malaka. Setiba di sana aku memesan kepada pedagang di sana, "bang kami boking ya 12 orang, makanannya sate bang 12 porsi," Abang Sate pun mengatakan "Ok".

---

---

Tak lama itu, kami sudah berkumpul, dan daging kambing yang dibakar dengan arang di temani beras yang sudah dimasak terletak di atas meja sebagai menu buka puasa.

---

---

Tak lama itu terdegar suara azan magrib dari masjid, itu tanda sudah di bolehkan untuk berbuka. Satu persatu daging yang di tusuk di lidi, aku cabut dan mencampurkan dengan bumbu kacang yang merupakan sahabat akrab Si Sate.

---

---

Mulut ini pun terus bergoyang sambil menguyah lezatnya Sate Matang. Tidak terasa hampir satu piring sate berisi 10 tusukan habis dimasukan kedalam mulut.

---

---

Setelah itu berbuka, kami saling mengobrol dan tukar pikiran serta diskusi. Melihat jarum jam sudah menuju pukul 19:30 Wib, kami semua bubar dan pulang ke rumah masing-masing.

---

---

Inilah kegiatan aku bersama keluarga baru ku di saat berbuka puasa bersama di Kota Matang Glumpang II atau dengan julukan Sate Matang.

---

---

---

---

---