Renungan ||| Ubahlah Sudut Pandang Kita Untuk Menikmati Hidup Bahagia

Saleun Peuhaba...

Selamat sore sahabat steemians, pada post kali ini, saya ingin menulis tentang pandang kita dalam menikmati hidup yang bahagia. Semua tulisan ini, saya dapatkan di buku yang di pinjamkan oleh sahabat saya. Ceritanya sangat menarik menurut saya, dan saya akan bagikan kepada teman-teman semua, semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.

Untuk bisa menikmati hidup yang penuh dengan keindahan, mata dan pikiran kita gunakan untuk melihat dunia harus benar-benar bersih. Pada postingan ini saya menulis mengenai kualitas-kualitas hati yang perlu kita miliki supaya mata dan mata kita benar-benar bersih.

Pertama, kita perlu belajar dari sang surya yang selalu memberi tanpa pernah meminta. Pandangan ini agak berbeda dengan kalkulasi bisnis yang senantiasa menempatkan pemberian sebagai investasi yang nantinya akan dituai dengan hasilnya.

Padahal inilah yang sering kali membuat kita kecewa dan frustasi. Hidup kita justru akan jauh lebih berbahagia bila kita banyak memberi tapi sedikit meminta. Nah, untuk bisa seperti ini, kita hanya perlu mengingat satu hal. Apa pun yang kita berikan kepada orang lain tak akan pernah hilang. Ia akan selalu kembali kepada kita. Inilah yang di sebut sebagi hukum kekalan energi. Aktor leonardo nimony yang berperan sebagai mr. Spock dalam film satar trek mengatakan, “kejaibannya terletak disini-semakin banyak kita memberi, semakin banyaklah yang akan kita punyai.”

Kedua, kita perlu merivisi padangan kita mengenai bersyukur. Selama ini bersyukur sering kali hanya dikaitkan dengan keberuntung dan kabar baik. Padahal perspektif kita, betapapun hebatnya, senantiasa terbatas. Oleh karena itu, apa yang kelihatannya baik secara jangka pendek belum tentu baik dalam jangka panjang.

Begitu pula, apa yang buruk menurut kita boleh jadi adalah sesuatu yang baik untuk jangka panjang. Dengan demikian, hidup akan lebih bahagia kalau kita menyerahkan sesuatunya kepada tuhan. Biarlah tuhan yang maha tahu yang mentukan apa yang terbaik bagi kita. Ini akan membuahkan perasaan syukur terhadap apa pun.

Ketiga, kita juga perlu merubah pandangan kita mengenai kepasrahan. Banyak orang yang mengartikan pasrah sebagai menyerah. Pendapat ini kurang tepat. Pasrah adalah berusaha sekeras-kerasnya dengan segala macam titik dan strategi tetapi menyerah hasil akhirnya pada kehendak tuhan. Kepasrahan ini sebetulnya merupakan bentuk spiratural yang tinggi.

Keempat, adalah memaafkan orang lain. Pandangan kita mengenai memaafkan orang lain juga perlu kita rubah. Memaafkan orang lain sebenar-benarnya bukan lah kebaikan orang tersebut, tetapi untuk kebaikan kita sendiri. Berbagai penelitian membuktikan bahwa ketikmauan kita memaafkan orang lain menimbilkan berbagai penyakit yang berbahaya yang dapat menggerogoti kebahagian kita. Mehatma gandhi bahkan mengatakan, “ orang lemah yang tidak pernah sanggup memberi maaf. Memaafkan merupakan ciri orang kuat.”

Kelima, adalah sabar. Kita sering kali mengekpresikan bersabar dengan megelus dada. Pkitangan ini juga perlu dirubah. Kesabaran adalah kemampuan untuk menyatukan badan dan pikiran kita di satu tempat. Kesabaran dengan demikian bukanlah penderitaan tetapi merupakan cara terpenting untuk menikmati hidup.

Keenam dan ketujuh adalah kejujuran dan keberanian. Untuk bisa meningkatkan kualitas hidup, kita harus memiliki dua karakter lagi yaitu jujur dan berani, untuk itu pkitangan hidup kita harus direvisi. Bersikap jujur ditengah masyarakat yang tidak jujur tidak akan mencelekakan kita, tetapi justru akan menyelamatkan kita. Kita akan menjadi orang yang spesial dan berbeda dari kebanyakan orang. Jangan lupa, siapa pun orangnya, seorang pendusta besar sekalipun senantiasa membutuhkan kawan yang jujur.

Kejujuran adalah kebutuhan hidup setiap manusia yang paling hakiki. Namun kejujuran saja tidak cukup, kita juga harus memiliki keberanian untuk mengatakan apa yang benar. Keberanian ini hanya akan datang kalau kita mampu menaklukan rasa takut yang masih bersarang dalam diri kita.

Selain ketujuh kualitas hati tersebut, pandangan dan pikiran kita juga perlu dibersihkan dari berbagai bentuk keserakahan. Kita harus sadar bahwa hidup kita di dunia ini sangatlah sementara. Kesadaran ini menghidarkan kita dari kebiasaan menumpuk-menumpuk harta, apalagi dengan cara mengambil sesuatu yang bukan menjadi hak kita. Akar korupsi bukanlah pada kemiskinan ataupun sistem hukum yang lemah tetapi pada pandangan dan pikiran yang kita gunakan dalam melihat dunia.

Uteuen Bayi, 13 August 2018

THANKS FOR VISIT MY BLOG

BEST REGARDS

@my451r

Discord Komunitas Steemit Indonesia