Catatan Harian Owner99 - Percayalah, Doa Selalu Menembus Langit / Believed, Prayer Always Penetrates Heaven

Sebagai manusia kita pasti memiliki momen yang sangat beragam. Bahagia, suka cita, duka lara dan sebagainya. Tak bisa dipungkiri sama sekali bahwa kita pasti mengalaminya cepat atau lambat. Karena hidup adalah susunan dari takdir yang tak tertebak. Hidup adalah kisi-kisi yang belum sepenuhnya terbaca. >As humans we must have very diverse moments. Happy, joy, sorrow and so on. It cannot be denied at all that we must experience it sooner or later. Because life is a composition of an unpredictable destiny. Life is a grid that has not been fully read.

Oleh sebab itulah, kita sangat disarankan memiliki hati yang lapang dan jiwa yang tegar. Bukan tanpa sebab, karena pada darajat tertentu, kita akan dihadapkan pada momen di mana sebuah doa sangat diandalkan.
Katakanlah seorang anggota keluarga kita sakit keras. Berdasarkan analisis dokter ia harus dioperasi dan perlu waktu lama untuk pulih sediakala.

Therefore, we are strongly advised to have a spacious heart and a strong soul. Not without reason, because in certain ways, we will be faced with the moment where a prayer is very reliable.
Let's say a family member is seriously ill. Based on the doctor's analysis, he had to be operated on and took a long time to recover.

Sebagai keluarga, kita pasti sedih dan tak bisa menerimanya tanpa sedih dan cemas yang kelewat. Akhirnya putus asa dan terduduk sendiri adalah sebaik-baiknya pelampiasan. Karena kita, memiliki hati yang rapuh dan mental yang bisa berubah kapanpun ia mau. Kita tak terlalu kuat untuk hal-hal pedih.

As a family, we must be sad and unable to accept it without sadness or worry. Finally, despair and being alone are as good as possible. Because we have a fragile and mental heart that can change whenever it wants. We are not too strong for painful things.

---

Sumber

Sampai detik itu, kita bisa memutuskan untuk menjadi orang seperti apa. Orang tangguh yang menyembunyikan sedih sehormatnya.

Until that moment, we can decide what kind of person to be. A formidable person who hid his sadness with respect.

Atau menjadi orang lemah dan menumpahkan segala sedih itu dalam air mata. Semua pilihan akan terpilih mengikuti kekuatan mental seseorang. Ada yang memilih sedih. Tentu saja ada yang memilih kuat. Atau setidaknya pura-pura terlihat kuat.

Or become a weak person and shed all that sadness in tears. All choices will be chosen following one's mental strength. Some choose sad. Of course there are those who choose strongly. Or at least pretend to look strong.

Barangkali saya sedang mengalaminya. Di mana orang tua saya sedang sakit. Ia mengalami penyakit yang mengharuskannya naik meja operasi. Beberapa anggota keluarga sedih pasti saja. Ada juga beberapa kerabat mulai kalut dan terbawa emosi yang dalam. Saya harus mengambil posisi jika ada dalam situasi seperti ini. Saya harus bersikap.

Maybe I'm experiencing it. Where my parents are sick. He had a disease that required him to get on the operating table. Some family members are sad for sure. There are also some relatives who start to get confused and carry deep emotions. I have to take a position if I am in a situation like this. I must behave.

Setelah berdiskusi dengan diri dalam jangka waktu yang tak terlalu banyak. Akhirnya saya memutuskan untuk berada di titik paling netral dan rasional menurut kerja otak saya.
Saya memilih menjadi orang-orang yang menerima apapun yang terjadi nantinya seraya berdoa sebaik-baiknya. Sehormatnya. Saya tidak ragu memilih posisi ini. Sama sekali tidak.

After discussing with yourself in a time that is not too much. Finally I decided to be at the most neutral and rational point according to the work of my brain.
I choose to be the people who accept whatever happens later while praying as well as possible. Respect. I have no doubt choosing this position. Absolutely not

---

Sumber

Kenapa saya memilih demikian? Kenapa saya tidak menyerah saja pada jalan nasib dan menangis sejadi-jadinya?

Why do I choose that? Why don't I just give up on the path of destiny and cry for a bit?

Karena saya punya prinsip yang ditanam oleh ibu saya dulu, bahwa, apapun kondisi kita. Sekalut apapun masalah yang merundungi kita. Berdoalah! Karena setiap doa pasti akan menembus langit dan sampai pada-Nya.

Because I have a principle that was planted by my mother first, that, whatever our condition. No matter what problems are abusing us. Pray! Because every prayer will surely penetrate the heavens and reach God.

Dari kecil kami semua ditanamkan prinsip berdoa dalam hal apapun. Pantang saja memakan sesuatu tanpa doa. Minimal bacaan basmalah jangan sampai lupa. Pokoknya apapun yang dikerjakan dan jenis apapun masalah yang datang menghinggapi, ibu selalu bilang "berdoalah.. "

From the young we all instilled the principle of prayer in any case. Just abstain from eating something without prayer. Minimum reading of basmalah not to forget. Anyway, whatever you do and what kind of problems come up, you always say "pray .."

Dan hari ini dia terbaring lemas atas penyakit yang Allah turunkan. Adapun saya tanpa henti-hentinya menghantarkan doa-doa baik untuknya. Karena seperti katanya dulu, apapun doa kita, percayalah, ia akan menembus langit. Dan semoga doa saya malan ini menembus langit paling tinggi dan menjemput obat ibu.
And today he lay limp over the illness that God sent down. As for I unceasingly deliver good prayers for him. Because as he said before, whatever our prayers, believe me, he will penetrate the sky. And I hope my prayer will now penetrate the sky the highest and pick up maternal medicine.

Lekas pulih, ibu.. :) Kami semua mencintaimu

Quickly recover, mom. We love You