Kecelakaan Toleransi di Dunia Olahraga

Beberapa hari ini publik disuguhi dua kisah apik di dunia olahraga. Tapi sayang, kisah dari dunia yang positif itu justru kisah yang menciderai nilai-nilai toleransi yang selama ini hanya ada di sana. Miftahul Jannah dan Khabib adalah dua sosok yang diduga menerima aksi intoleran di dunia olahraga itu.

Kita mulai dengan kisah Miftahul Jannah. Gadis asal Aceh ini adalah atlet judo Indonesia yang bertarung di ajang Asian Para Games 2018. Ia adalah salah satu atlet paling berbakat di cabang judo yang dimiliki Indonesia. Itulah yang menyebabkan ia dipilih untuk mewakili Indonesia di cabang judo pada ajang Asian Para Games itu.

Namun kisahnya berakhir prematur karena Miftah didiskualifikasi dari pertandingan karena enggan melepas hijab. Ya, Miftah adalah perempuan yang memegang erat nilai-nilai islami dengan menggunakan hijab. Tetapi peraturan judo internasional (IJF) tidak membolehkan penutup kepala bagi atlet yang berlaga di cabang itu.

---

Sumber

Dilema kemudian muncul bagi Miftah, ia harus memilih antara melepaskan hijabnya agar bisa bertanding atau tetap menggunakan hijab tetapi harus rela didiskualifikasi dari pertandingan. Miftah memilih pilihan kedua. Ia tetap berhijab dan memilih tidak melanjutkan pertandingan. Dari sinilah beberapa pihak menilai kisah Miftah merupakan cidera toleransi di dunia olahraga.

Meskipun tak sedikit pihak yang tak setuju dengan asumsi tersebut, tetapi Miftah telah gagal ikut kompetensi karena hijab yang ia pegang teguh. Setelah kisah Miftah dan hijabnya, kita juga disuguhkan kisah intoleran yang menimpa atlet lainnya. Kisah itu dituai oleh Khabib, atlet tinju bebas dari Rusia.

Khabib adalah pegulat asal Rusia beragam Islam. Beberapa waktu lalu ia mengalami perlakuan rasis dari lawannya, McGregor saat bertanding di atas ring. Diketahui McGregor dengan mulut latah dan sombongnya tak henti-hentinya mengejek Khabib dan Islam yang notabene agama yang ia anut.

---

Sumber

Karena hilang kesabaran, akhirnya Khabib tanpa ampun menghajar McGregor hingga babak belur kayak anak SD digebukin siswa SMA. Khabib tentu puas dengan pertandingan tersebut. Tetapi kita semua tentu kesal karena dunia olahraga telah di cederai nilai-nilai toleransi oleh orang-orang bodoh.

Padahal selama ini kita semua tahu bahwa toleransi yang paling kental justru bertahta di dunia olahraga. Kita sering melihat aksi sosial terjadi di dunia olahraga. Di sepakbola, kriket, badminton dsb. Tetapi dalam dua pekan ini dunia olahraga menerima pukulan telak atas aksi intoleran tersebut. Kita berharap agar kejadian seperti ini tak terulang lagi..

Saya Mengundang anda semua Untuk Ikut dalam Forum Diskusi di Channel Discord

Success in your own hands and use the application wisely

[email protected]
IHomepageI IGithubI IYouTubeI ITelegramI

Regard,
@owner99