MENITI BUIH KEHIDUPAN

Sumber

Pandai-pandailah meniti buih dan jangan menabur angin kalau angin tak ingin dituai. Kita semua pastinya sangat familiar dengan kalimat diatas. Pemahamannya juga tidak akan jauh berbeda-beda. Sesuai dengan sudut pandang masing-masing individu. Saya sendiri meyakini bahwasanya apapun yang kita lakukan pasti ada balasannya. Apapun alasan yang mendasari tindakan dan prilaku kita, resiko dan konsekuensi dari apa yang kita lakukan akan senantiasa mengikutinya. Contoh kasus ketika kita mengambil sesuatu yang bukan hak milik kita, maka akan datang saat dimana kita kehilangan sesuatu yang penting dalam hidup kita. Sebaliknya ketika kita berbuat baik untuk orang lain, maka balasan kebaikan dari orang lain akan datang tatkala kita membutuhkannya. Karma, itulah kata yang sering kita dengar untuk mendeskripsikan situasi tersebut.

Sumber

Jalan hidup memang tak selamanya mulus dan lurus. Adakalanya perjalanan hidup yang kita tempuh harus melalui jalan yang berbatu atau jalan yang dipenuhi dengan kerikil tajam. Disaat saat tertentu kita harus berbelok untuk mengikuti lika-liku kehidupan yang sangat dinamis. Naik turunnya jalan yang kita tempuh juga harus kita waspadai dengan terus mawas diri dan selalu terjaga akan segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Kita tidak boleh kehilangan kendali. Kendali untuk terus berada dijalur yang tepat. Bahkan ketikala adakalanya persimpangan jalan yang kita tempuh salah, jangan pernah ragu untuk kembali memutar haluan kembali ke jalur yang tepat. Tatkala kita jatuh oleh apapun yang menjadi penyebabnya, bangkit untuk terus berjalan adalah satu-satu pilihan yang menggambarkan keistimewaan kita sebagai manusia.

Sumber

Sebagai umat akhir zaman, tantangan dan godaan yang kita hadapi sangatlah beragam. Terkadang akal sehat pun gagal untuk menerima berbagai hal yang terjadi sekarang ini. Kita bisa lihat bagaimana orang rela diperalat untuk membunuh demi kepentingan yang tidak fair peruntukannya. Ditengah banyak persoalan yang mengemuka ditengah-tengah kita, kewaspadaan harus tetap terjaga. Kita harus menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini memang harus terjadi. Semuanya sudah tertulis dalam skenario yang MAHA KUASA. Kemudian kita juga harus senantiasa menyadari semua hal yang kita perbuat akan berakhir pada kemanunggalan kita dengan SANG PENCIPTA. Mencukupkan diri dengan keridhaan ALLAH adalah hal terbaik demi keberlangsungan perjalanan hidup kita.

Dengan Cinta,

Reza Sofyan