Wedding Photo Album

in #life5 years ago

tkmkkmw68y.png

source

Wedding Photo Album


This Sunday afternoon we are chatting in the living room. My wife makes tea and fried cassava snacks. We feel happy. Although only with tea and fried cassava. Not merely because of the dish but the atmosphere of togetherness that always makes us grateful.
"Would add more tea?" My wife offered with a typical smile. The smile of a woman who is always loyal.
"Enough," I replied.
Suddenly my 6 year old son came from the room carrying a photo album. Our wedding photo album. Seven years ago we were married and a year later we were given a healthy son.
"Father, I want to see a photo," he said.
"Come on, let's open it together," I replied.
Page after page we open together. My wife rushed in with us to look at memories of marriage. Occasionally, we looked at each other as if straining time and tracing memories of seven years ago. Everything feels new for a while. When the marriage procession is very tiring and happy at the same time. Tired because during the day we sat in the aisle undergoing a procession with a lot of customary.
"Why are you being fed by Mom? Have you grown up?" asked my son to see photos feed each other. Innocent questions from a child when he saw something that was considered unusual
"Oh, so that I will be able to feed you later, dad," I answered casually.
We continue sheet by sheet. After a child makes a comment about the make-up, whoever is in the photo and the questions he sometimes makes witty but also not easy to answer.
"Mom, how many photos do I have in my photo?"
His mother was stunned to hear this question.
"How come Mom and Dad didn't take me to take pictures together?"
"You haven't been there, honey," my wife said.
"Really. I'm already a big boy," he said as he stood beside me.
I looked at my wife's face which seemed overwhelmed to answer children's questions. He felt a little annoyed when I just smiled.
"Ugh, but just smiling."
"Mother, where was I?" the child continued protesting because there were no photographs.
I grabbed my son's body then hugged me.
"You are definitely not in the photo, because you are still in your mother's stomach," I answered trying to intercede.
"Oh, so I haven't come out yet, huh?"
"Yes."
'Means that I too was photographed but I can't be seen, Ma'am? "
His mother just nodded.
With the logical answer my son was satisfied and able to understand.

Thank you for reading my post. i hope you enjoy it.

Bahasa Indonesia


Album Foto Pernikahan


Minggu sore ini kami sedang bercengkerama di ruang keluarga. Istriku membuatkan teh dan camilan singkong goreng. Kami merasa bahagia. Meki hanya dengan teh dan singkong goreng. Bukan semata karena hidangan tapi suasana kebersamaan yang selalu membuat kami bersyukur.
"Mau tambah lagi tehnya?"Istriku menawari dengan senyum khas. Senyum wanita yang selalu setia.
"Cukup,"jawabku.
Tiba-tiba anakku yang berumur 6 tahun datang dari kamar membawa album foto. Album foto pernikahan kami. Tujuh tahun lalu kami menikah dan setahun kemudian kami diberi anak laki-laki yang sehat.
"Ayah aku mau lihat foto,"katanya.
"Ayo, sini kita buka bersama-sama,"jawabku.
Halaman demi halaman kami buka bersama. Istriku menghambur bersama kami untuk melihat kenangan di saat menikah. Sesekali kami berpandangan seolah mengurai waktu dan menyusuri kenangan tujuh tahun lalu. Semua terasa baru sebentar. Saat prosesi menikah yang sangat melelahkan sekaligus membahagiakan. Lelah karena selama seharian kami duduk di pelaminan menjalani prosesi deengan adat yang banyak.
"Ayah kok disuapi Ibu? kan sudah besar masa masih disuapi?" tanya anakku melihat foto saling menyuapi.Pertanyaan yang polos dari seorang anak saat melihat sesuatu yang dianggap tak lazim
"Oh Itu supaya ayah nanti bis ami teruska a nyuapi kamu,"jawabu sekenanya.
Lembar demi lembar kami lanjutkan. Seskali anak memberikan komentar tentang dandanan, siapa saja yang ada di foto itu dan pertanyaan yang kadang-kadang ia lontarkan dengan jenaka namun juga tidak mudah untuk dijawab.
"Bu, Foto begitu banyaknya kok fotoku tidak ada?"
Ibunya terhenayk mendangar pertanyaan ini.
"Ibu dan ayah kok tidak mengajak aku berfoto bersama?"
"Kamu belum ada, sayang,"kata istriku.
"Masa iya. Aku kan sudah besar,"katanya sambil berdiri di sampingku.
Aku menatap wajah istriku yang terlihat mulai kewalahan menjawab pertanyaan anak. Ia merasa sedikit jengkel ketika aku hanya tersenyum.
"Ih, malah senyum-senyum saja."
"Ibu, waktu itu aku ada di mana?" lanjut anak memprotes karena fotonya tidak ada.
Kuraih badan anakku lalu ku peluk.
"Kamu jelas belum ada di foto, karena kamu masih dalam perut ibumu," jawabu mencoba menengahi.
"Oh jadi aku belum keluar, yah?"
"Iya."
'Berarti aku juga ikut difoto tapi tidak kelihatan, ya Bu?"
Ibunya hanya mengangguk.
Dengan jawaban yang logis itu anakku merasa puas dan bisa memahami.

Terima kasih telah membaca postingan saya. Saya berharap anda menikmatnya.

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.13
JST 0.032
BTC 60777.49
ETH 2913.91
USDT 1.00
SBD 3.59