Masih Sama
Hari ini, aku masih merasakan hal yang sama seperti kemarin. Menikmati pemulihan diri yang terbilang sangat lambat. Seperti melodi berirama keroncong membuai pikiran di peraduan saat malam tiba. Aku kembali terlena oleh rayuan-rayuan keindahan dunia. Terpuruk ke dalam imajinasi betapa nikmatnya dunia. Tapi, aku masih berusaha untuk kembali. Mencari sedikit cahaya surga diantara gelapnya belantara dunia.
Rutinitas itu menungguku dengan segera. Waktu telah tersusun rapi menantiku seperti antrian panjang yang tak ada habisnya. Kejenuhan dari semua itu kembali terbayang, mengikutiku dengan sabar. Tatkala tiba waktunya, maka ia akan menggerogoti ketenangan jiwa. Memaksaku untuk berlari ke sebuah suasana sepi yang menenangkan. Selayaknya suasana pagi di pegunungan yang dingin dan sunyi.
Suara-suara dari temanku terdengar dari kejauhan sana. Mengajakku berdendang dengan lagu-lagu bahagia pelepas penatnya rutinitas. Tentu saja aku tak menolak, karena disuguhi segelas kopi hitam yang pekat. Membuat mataku kembali bersemangat untuk melihat lebih banyak lagi kehidupan di sore itu. Belum lagi ditambah sedikit obrolan-obrolan yang memicu gelak tawa yang tidak ada habisnya. Terkadang lebih banyak memojokkan seseorang, tetapi semua hanyalah obrolan yang mengiringi suasana senang dan tenang.
Hanya senja yang memisahkan aku dan rasa bahagia itu. Rasa bahagia yang aku munculkan bersama teman-teman seperjuangan di luar kampung halaman. Semua menikmatinya, karena ada tujuan yang sama sehingga bisa bekerja sama dalam banyak hal. Pengalaman hidup yang nantinya pasti akan terkenang bila perpisahan itu tiba menyapa.
Berwisata ke alam, juga bisa menghilangkan kepenatan dari semua rutinitas. Selain itu, melihat pemandangan alam bisa membuat pikiran lebih refresh, bukan? 😊
Benar sekali Mba. Cuma terkadang waktu untuk berwisata terkalahkan oleh padatnya jadwal
Hehehe