Post Power Syndrome [Billingual]

Image Source

In 2018 some people call it a political year, moreover the presidential election in Indonesia will soon take place in 2019. I want to invite some friends to think. Have you ever heard the word "Post power syndrome" (post-strength syndrome). This syndrome is usually carried out by the person in power, then loses his position. Post-power syndrome caused by one's ego has not subsided from a very formidable past. The people affected by post-power syndrome are former commanders, former officials, or former directors, who have retired. The post-power program is moody, aloof, and depressed. glittering stories are just memories.

Tahun 2018 beberapa orang menyebutnya tahun politik, apalagi pemilihan presiden di Indonesia akan segera berlangsung pada 2019. Saya ingin mengajak beberapa teman untuk berpikir. Pernahkah Anda mendengar kata "Post power syndrome" (sindrom pasca-kekuatan). Sindrom ini biasanya dilakukan oleh orang yang berkuasa, lalu kehilangan posisinya. Sindrom pasca-kekuasaan yang disebabkan oleh ego seseorang belum mereda dari masa lalu yang sangat tangguh. Orang-orang yang terkena post-power syndrome adalah mantan komandan, mantan pejabat, atau mantan direktur, yang telah pensiun. Program pasca-kekuasaan adalah murung, menyendiri, dan tertekan. cerita yang berkilauan hanyalah kenangan.

Image Source

Personally, besides those who have succeeded, there is one dangerous thing that creates people who are affected by the same syndrome, even when young. This is called "famous".
There are so many people in the world who want to be famous, either through achievement, or through mere sensations. Being famous and worshiping is everyone's dream. We want to be worshiped, but forget that after that, even the most famous ones are forgotten by people. We love being stars, but don't realize that stars will fade, die, sooner or later.

Secara pribadi, selain mereka yang telah berhasil, ada satu hal berbahaya yang menciptakan orang-orang yang terpengaruh oleh sindrom yang sama, bahkan ketika muda. Ini disebut "terkenal".
Ada begitu banyak orang di dunia yang ingin menjadi terkenal, baik melalui pencapaian, atau melalui sensasi belaka. Menjadi terkenal dan disembah adalah impian setiap orang. Kami ingin disembah, tetapi lupakan bahwa setelah itu, bahkan yang paling terkenal pun terlupakan oleh orang-orang. Kami senang menjadi bintang, tetapi tidak menyadari bahwa bintang-bintang akan memudar, mati, cepat atau lambat.

Image Source

And the conscious thing that scares me if people adore someone too much.
Bruce Wayne once said, "As a figure, I can be destroyed. But, as a symbol, I can live forever."
Maybe, what can be compared with symbols is a work. I prefer painting, and writing. people see me from my work, not from me. I will continue to grow old, my hair will turn white, my body will grow old, and then I will die. However, my artwork will last forever as long as it's still seen by people. And that's the most important thing. to have eternal work. I think, the only way to not cause problems with nothing is impossible. Low heart is the key.

Dan hal yang sadar yang membuatku takut jika orang-orang terlalu banyak memuja seseorang.
Bruce Wayne pernah berkata, "Sebagai figur, saya bisa dihancurkan. Tapi, sebagai simbol, saya bisa hidup selamanya."
Mungkin, apa yang bisa dibandingkan dengan simbol adalah Sebuah Karya. Saya lebih suka melukis, dan menulis. orang melihat saya dari pekerjaan saya, bukan dari saya. Saya akan terus bertambah tua, rambut saya akan memutih, tubuh saya akan menjadi tua, dan kemudian saya akan mati. Namun, Karya seni saya akan bertahan selamanya selama itu masih dilihat oleh orang-orang. Dan itulah yang paling penting. untuk memiliki karya yang kekal. Saya kira, satu-satunya cara untuk tidak menimbulkan masalah dengan tidak ada yang mustahil. Hati rendah adalah kuncinya.