@partiko | Tarian Tradisional Sumatera Utara-Indonesia | North Sumatera traditional dance-19| Tor Tor Sigale-gale Dance | Tari Tor Tor Sigale-gale | #382

in #partiko5 years ago

Source

Jika anda menyukai @partiko app, silakan klik link ini untuk registrasi: https://partiko.app/referral/aiyub99

Masih membahas tentang seputar kesenian daerah di Indonesia. Pada artikel kali ini masij membahas tentang tarian yang ada di Sumatera Utara. Tari tor tor sigale gale akan menjadi pokok bahasan kali ini. Berikut ini dikutip sebuah tulisan yang lengkap tentang tari tor tor sigale gale sebagai berikut:

Tari Sigale Gale

Tari Sigale-Gale adalah salah satu kesenian tradisional masyarakat suku Batak di Samosir, Sumatera Utara. Sigale-gale sendiri merupakan sebuah boneka berbentuk manusia yang dapat digerakan serta menari dengan diiringi oleh musik tradisional. Tari Sigale-Gale ini termasuk salah satu kesenian tradisional yang cukup terkenal di Sumatera Utara, terutama di daerah Samosir. Tarian ini biasanya sering ditampilkan di berbagai acara seperti acara adat, acara budaya, bahkan menjadi salah satu daya tarik bagi parawisatawan yang datang ke sana.

Sejarah Tari Sigale-Gale

Menurut sejarahnya, boneka sigale-gale sendiri diperkirakan sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Konon boneka tersebut berawal dari cerita seorang raja di Samosir yang kehilangan anak satu-satunya yang telah meninggal. Oleh karena itu raja pun sangat bersedih dan merasa sangat terpukul mengingat bahwa dia adalah anak satu-satunya dan pewaris dari keturunan raja tersebut. Karena kesedihan yang mendalam membuat raja jatuh sakit. Berbagai pengobatanpun diberikan kepada raja, namun tidak mampu menyembuhkan penyakitnya.

Source

Kemudian para penasehat raja menyarankan untuk dibuatkan patung kayu yang menyerupai wajah anak raja. Setelah patung tersebut jadi, kemudian dilakukan beberapa upacara termasuk pemanggilan arwah anak raja agar masuk ke dalam patung tersebut, kemudian patung tersebut ditunjukan pada raja. Ajaibnya setelah raja melihat patung tersebut raja langsung sembuh dan dapat memimpin rakyatnya kembali. Walaupun cerita ini masih belum bisa dipastikan kebenariannya, namun masyarakat di sana, mempercayai cerita tersebut sebagai sejarah adanya boneka serta Tari Sigale-Gale ini.

Fungsi Dan Makna Tari Sigale-Gale

Dalam tradisi masyarakat Batak di Samosir, Tari Sigale-Gale biasanya dilakukan pada upacara kematian, terutama saat laki-laki meninggal. Menurut kepercayaan masyarakat di sana, tarian ini dilakukan untuk mengantar arwah mendiang yang meninggal. Namun seiring dengan berjalannya waktu, tradisi ini mulai jarang dilakukan, sehingga keberadaan boneka sigale-gale pun mulai berkurang. Walaupun begitu, untuk menjaga serta melestarikan tradisi dan budaya mereka, Tari Sigale-Gale ini kemudian dikembangkan sebagai tarian pertunjukan. Dan sering ditampilkan di berbagai acara adat maupun budaya, bahkan menjadi salah satu daya tarik wisata bagi para wisatawan yang datang ke sana.

Pertunjukan Tari Sigale-Gale

Dalam pertunjukannya, boneka sigale-gale biasanya dimainkan oleh beberapa orang dengan cara memegang tali untuk menggerakkan boneka tersebut. Dengan diiringi musik tradisional boneka tersebut digerakan seperti menari layaknya manusia. Selain itu dalam pertunjukan Tari Sigale-Gale ini juga terdapat beberapa penari yang menari mengikuti boneka sigale-gale tersebut. Pertunjukan Tari Sigale-Gale biasanya ditampilkan dalam durasi kurang lebih 1 jam dengan beberapa penyajian tari yang unik dan sangat khas.

Salah satu keunikan dari tarian ini adalah ketika boneka sigale-gale dimainkan, gerakannya bahkan menyerupai gerakan manusia. Hal ini dikarenakan kerangka pada boneka tersebut memang dibuat seperti persendian pada tubuh manusia, sehingga boneka tersebut dapat bergerak lebih luwes seperti gerakan manusia. Gerakan dalam Tari Sigale-Gale ini cukup bervariasi, gerakan tersebut diantaranya seperti gerakan tor-tor dan beberapa gerakan tari tradisional Batak lainnya.

Pengiring Tari Sigale-Gale

Dalam pertunjukan Tari Sigale-Gale biasanya diiringi oleh musik tradisional yang sering disebut dengan musik gondang. Musik gondang sendiri biasanya terdiri dari suling, gendang, dan gong. Iringan musik tersebut tentunya dimainkan sesuai dengan gerakan para penari. Namun seiring dengan perkembangan zaman, banyak juga yang lebih memilih menggunakan musik rekaman, karena dianggap lebih praktis dan tidak terlalu mengeluarkan banyak biaya. Walaupun begitu, masih banyak juga beberapa seniman yang masih mempertahankan musik tradisional sebagai musik pengiringnya, karena dirasa lebih murni dan kesan seni serta tradisionalnya lebih terasa.

Kostum Tari Sigale-Gale

Untuk kostum yang digunakan dalam pertunjukan Tari Sigale-Gale biasanya menggunakan busana tradisional khas Batak Samosir, lengkap dengan kain ulos yang menjadi ciri khasnya. Selain para penari, boneka kayu sigale-gale juga dilengkapi dengan busana tersebut. Sehingga terlihat seperti layaknya manusia dan terlihat serasi dengan penari yang mengiringinya.

Perkembangan Tari Sigale-Gale

Dalam perkembangannya, Tari Sigale-Gale masih terus dilestarikan dan dikembangkan hingga sekarang. Walaupun sudah jarang ditampilkan sebagai bagian pada upacara adat tertentu, namun tarian ini masih sering ditampilkan di berbagai acara yang bersifat pertunjukan, seperti festival budaya maupun promosi pariwisata. Berbagai kreasi dan variasi juga sering ditampilkan di setiap pertunjukan Tari Sigale-Gale ini agar terlihat menarik, namun tidak meninggalkan keaslian serta ciri khasnya. Hal ini tentu dilakukan sebagai usaha dalam melestarikan serta mengenalkan kepada generasi muda dan masyarakat luas akan Tari Sigale-Gale ini.

Sekian pengenalan tentang “Tari Sigale-Gale Kesenian Tradisional Dari Sumatera Utara”. Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan anda tentang kesenian tradisional di Indonesia.

YUK CINTAI DAN LESTARIKAN KESENIAN TRADISIONAL DI INDONESIA!

Sumber : petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id dan beberapa sumber lainnya. Source

Still discussing about the local arts in Indonesia. In this article the discussion discussed the dance in North Sumatra. Tor tor sigale gale dance will be the subject of this time. The following is a complete article about the Tor Tor Sigale Gale dance as follows:

Tari Sigale Gale

Sigale-Gale dance is one of the traditional arts of the Batak people in Samosir, North Sumatra. sigale-gale itself is a human-shaped doll that can be moved and danced accompanied by traditional music. Sigale-Gale dance is one of the most famous traditional arts in North Sumatra, especially in the Samosir area. This dance is usually often displayed in various events such as traditional events, cultural events, and even become one of the attractions for the tourists who come there.

History of Sigale-Gale Dance

Historically, the sigale-gale doll itself is estimated to have existed since hundreds of years ago. It is said that the doll originated from the story of a king in Samosir who lost his only child who had died. Therefore the king was very sad and felt very devastated considering that he was the only child and heir of the descendants of the king. because deep sadness made the king fall ill. Various treatments were given to the king, but were unable to cure his illness.

Then the king's advisers suggested that a wooden statue be made that resembled the face of the king's son. after the statue was made, then several ceremonies were carried out including the summoning of the spirit of the king's son to enter the statue, then the statue was shown to the king. Miraculously after the king saw the statue the king recovered immediately and could lead his people back. although this story still cannot be ascertained, the people there believe that the story is the history of the doll and the Sigale-Gale Dance.

Function and Meaning of Sigale-Gale Dance

In the tradition of the Batak people in Samosir, Sigale-Gale Dance is usually performed at death ceremonies, especially when men die. According to public trust there, this dance is carried out to usher in the spirits of the deceased who died. but over time, this tradition began to be rare, so the existence of sigale-gale dolls began to decrease. Even so, to preserve and preserve their traditions and culture, Sigale-Gale Dance was later developed as a performance dance. and is often displayed in various traditional and cultural events, even becoming one of the tourist attractions for tourists who come there.

Sigale-Gale Dance Show

In the show, sigale-gale dolls are usually played by several people by holding the rope to move the doll. Accompanied by traditional music the doll is moved like dancing like a human. besides that in the Sigale-Gale Dance performance there were also some dancers who danced to follow the sigale-gale doll. Sigale-Gale dance shows are usually displayed in a duration of approximately 1 hour with several unique and very distinctive dance presentations.

One of the uniqueness of this dance is when sigale-gale dolls are played, their movements even resemble human movements. this is because the skeleton in the doll is indeed made like a joint in the human body, so that the doll can move more flexibly like human movements. the movements in the Sigale-Gale Dance are quite varied, the movements include the tor-tor movement and several other traditional Batak dance movements.

Escort of Sigale-Gale Dance

In Sigale-Gale Dance performances are usually accompanied by traditional music which is often called gondang music. Gondang music itself usually consists of flutes, drums, and gongs. The musical accompaniment is certainly played in accordance with the movements of the dancers. but along with the times, many also prefer to use recorded music, because it is considered more practical and does not cost too much. even so, there are still a number of artists who still retain traditional music as their accompaniment, because it feels purer and the art and traditional impression is more pronounced.

Sigale-Gale Dance Costume

For costumes that are used in the Sigale-Gale dance performances usually use traditional Samosir Batak clothing, complete with ulos cloth which is his trademark. Besides the dancers, sigale-gale wooden dolls are also equipped with these clothes. so that it looks like a human being and looks harmonious with the dancer who accompanies it.

Development of Sigale-Gale Dance

In its development, Sigale-Gale Dance is still being preserved and developed until now. although it is rarely displayed as part of certain traditional ceremonies, this dance is still often displayed in various shows that are showcased, such as cultural festivals and tourism promotions. various creations and variations are also often displayed in every performance of the Sigale-Gale Dance to make it look attractive, but does not leave its originality and characteristics. this is certainly done as an effort to preserve and introduce young people and the wider community to this Sigale-Gale Dance.

An introduction to "Traditional Sigale-Gale Dance from North Sumatra". hopefully it will be useful and increase your knowledge about traditional arts in Indonesia.

CINTAI YUK AND TRADITIONAL ART CONSERVATION IN INDONESIA!

Source: petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id and several other sources. Source

Posted using Partiko Android

Sort:  

Thank you so much for being an awesome Partiko user! We have just given you a free upvote!

The more Partiko Points you have, the more likely you will get a free upvote from us! You can earn 30 Partiko Points for each post made using Partiko, and you can make 10 Points per comment.

One easy way to earn Partiko Point fast is to look at posts under the #introduceyourself tag and welcome new Steem users by commenting under their posts using Partiko!

If you have questions, don't feel hesitant to reach out to us by sending us a Partiko Message, or leaving a comment under our post!

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 63877.55
ETH 3143.56
USDT 1.00
SBD 3.97