PENGHARGAAN

in #penghargaan3 years ago (edited)

Jadi, saya sedang curiga.
Curiga sama siapa? Kamu. Abis kamu gak kasih saya penghargaan sih. Orang lain repot-repot bikin acara penghargaan buat saya, kamu mah gitu.... 🤪

=========

Saya dapat DM. Isinya memberitahukan acara pemberian penghargaan. Dan di ujung kalimat, ada nomor kontak untuk saya hubungi. Sayangnya untuk urusan penganugerahan penghargaan begini saya orangnya gak mudah percaya. Memang, sebuah penghargaan bisa meningkatkan personal branding alias nilai personal kita di masyarakat umum. Tapi dengan cara yang diberitahukan seperti yang di DM begini, saya malah curiga. Lain cerita jika penyelenggaranya lembaga atau instansi yang bisa dipercaya, saya tak perlu pusing mencari tahu dan konfirmasi.

Saya pernah menerima penghargaan Wanita dan Budaya Award tahun 2013 dari majalah Good Housekeeping Indonesia (sekarang majalah tersebut sudah tak ada) dan sempat pula konfirmasi pada beberapa orang. Penghargaan tersebut saya terima bersama 9 perempuan lainnya: Syagini Ratna Wulan (seniman instalasi), Sruti Respati (sinden), Rambat Yulianingsih (penari), Wulan Sri Panjang Mas (dalang), Tiarma Sirait (seniman tekstil), Titarubi (pematung), Lenny Agustin (desainer), Sri Luce Rusna (seniman perhiasan), dan Nonita Respati (desainer). Sayangnya sore itu empat orang wanita (Syagini, Rambat, Titarubi, dan Sri Luce) tidak bisa hadir karena ada kegiatan lain yang tidak dapat ditinggalkan. Penghargaan untuk Sri Luce kemudian diwakili oleh Happy Salma sebagai partner kerjanya.

Bedanya, mereka menghubungi saya via telepon dan email, dengan tanggal yang sudah ditentukan. Saya cek dan ricek, tentu saja. Sebab salah seorang teman mengingatkan agar tidak terjebak untuk begitu saja mengiyakan, terutama jika ada pungutan dana. Pada tahun itu, kondisi keuangan saya sedang jungkir balik, jadi saya pun harus sangat hati-hati menimbang pengeluaran. Tapi setelah dikonfirmasi kebenarannya, tak ada dana yang harus saya keluarkan kecuali ongkos perjalanan, akhirnya saya berangkat ke Jakarta.

Nah, kembali pada penawaran penghargaan via DM instagram, saya betulan tidak bisa mengenyahkan rasa curiga. Pertama, tanggal penyelenggaraan penghargaan bersifat opsional. Kedua, kenapa saya yang harus menghubungi duluan jika mereka serius memberikan penghargaan? Ketiga, ketika saya telusuri website yang tertera, ada kalimat bernada mengajak "gabung segera" yang ketika diklik mengarahkan saya pada link nomor Whatsapp. Tentu saja, seperti pemasaran produk dan jasa lain, ketika kita klik link tersebut, kalimatnya bernada: "Halo, blablabla, saya berminat blablabla..."

Ah, ternyata, beginilah potret variasi "usaha" jasa. Dan metode pemasarannya saya kira cukup baik dengan iming-iming menjanjikan. Sayangnya, saya tidak berminat. Eh, malah gak sayang ya, harusnya "untung" bukan?
Iya, untung kamu sayang aku. Eh, gimana?😆

Tentu saya memutuskan tidak mengambil penawaran tersebut. Karena saya sering mempertanyakan kembali ke dalam diri, mengapa saya bisa dapat kesempatan? Apa kontribusi saya pada masyarakat luas? Sudah berbuat banyakkah dalam menebar manfaat? Sehingga ketika ada sebuah tawaran yang saya rasa ekslusif, saya lebih sering menarik diri dan merasa belum pantas. Bahkan seperti ketika diwawancarai media dan komunitas. Pertanyaan-pertanyaan itu kerap kali malah saya ajukan pada penyelenggara, memastikan mereka tidak salah pilih orang.

Baik, mari kita simpulkan pelajaran hari ini.

  1. Selalu cek kebenaran suatu ajakan, imbauan, selebrasi, atau penghargaan yang melibatkan diri kita. Pastikan penyelenggaranya benar-benar kredibel.
  2. Risiko "banci medsos" adalah akan ada pihak-pihak yang mencari celah keuntungan. Dalam hal apa pun.
  3. Ternyata ada sebuah perusahaan yang memang menyediakan jasa pemberian penghargaan demi meningkatkan personal branding seseorang. Dan tentu saja ada biaya yang harus dikeluarkan, sebagai modal seseorang dalam menaikkan nilai dan popularitasnya.
  4. Jangan kagetan. Terutama jika ditawari peluang seolah-olah kita orang paling beruntung di dunia menerima kesempatan penghargaan. Tapi tidak salah juga jika mau menggunakan jasa ini, toh memang tujuannya mengkatrol nama. Atau memperbanyak daftar di CV, atau untuk kepentingan komersil lainnya.
  5. Jangan baperan. Belum tentu kita sekeren itu sampai orang lain kasih penghargaan. #eh

Silakan barangkali ada yang bisa menambahkan?

Salam manis, dari saya yang pagi-pagi sudah ikutan manis dari madu yang saya minum.

Jangan lupa sarapan.
Jangan lupa jaga kesehatan.
Jangan lupa, jaga hatimu juga untukku.


RAB

20210601_072635.jpg

Coin Marketplace

STEEM 0.28
TRX 0.12
JST 0.033
BTC 69824.27
ETH 3761.57
USDT 1.00
SBD 3.81