Once Upon a Time in Harbor : The Mesmerezing of the Dusky Sky

Once upon a time in harbor. It was one of my cheerful moment where I could witness the beauty of dusky sky. As nature lover, I happily waited for this moment, which is commonly called the dusky sky where the light turn into orange, a beauty hue creeping over water. It has been said that this moment is one of the perfect times to see natural light before it's gone.

Sekali waktu di pelabuhan. Itu adalah salah satu momen indah dimana saya dapat menyaksikan matahari akan terbenam di barat di waktu senja. Sebagai pecinta alam, saya senang menanti saat-saat seperti ini, yang disebut langit senja dimana cahaya berubah menjadi oranye, rona kecantikan yang menjalar di atas air. Ia merupakan salah satu saat yang sempurna untuk melihat cahaya alami sebelum menghilang.

---

The dusky sky creates the dynamic range of the scene that gives out the outstanding view that resounds glowing collision that made my eyes wider and held me up till dark. The light smoothly sparks lit the sky and water that passed a glory of nature that was still freely enjoyed.

Langit senja menciptakan jangkauan dinamis dari suatu tampilannya sehingga menghasilkan pemandangan yang luar biasa yang menyulut kilauan kolisi yang membuat mata saya terbuka lebar dan menahan saya hingga gelap. Cahaya memancar dengan lembut menerangi langit dan air yang melewati sebuah kemuliaan alam yang masih bebas dinikmati.

---

When I found out this mighty light that appeared after sunset, reflected its yellow over the ship and went down to body water. The ship was there welcoming the changeable light during the sun touched the earth and became a single witness when the sun was gone. It was good time to wait until the evening sunlight that looked a more sepia hue and make softer picture for the mankind.

Ketika saya menemukan cahaya kuat yang muncul setelah matahari terbenam, ia kian memantulkan warna kuningnya di atas kapal dan turun ke badan air. Kapal itu ada di sana menyambut cahaya yang berubah-berubah selama matahari menyentuh bumi dan menjadi saksi tunggal ketika matahari terbenam. Saat yang tepat untuk menunggu hingga sinar matahari sore yang tampak lebih ke warna sepia dan menciptakan gambar indah untuk umat manusia

---

Through the happy eyes I watched the sun was falling behind the horizon, emerging the shrink light spread over the sky, left it like a natural painting with a perfect shade. By the time, I spot to the light, it just came out a mesmerizing thought that led me to the thankfulness of life.

Melalui mata yang bahagia, saya menyaksikan matahari terbenam di balik cakrawala, memunculkan cahaya susut yang tersebar di langit, meninggalkannya seperti lukisan alam dengan warna yang sempurna. Pada saat itu, saya melihat ke cahaya, membuat pikiran saya memukau sehingga ia membawa saya pada rasa syukur akan hidup ini.

---

From this harbor, I could see the overcasting sky was being streaked by the orange, the sinking sun had given a tremendous light to the dark landscape. Beside, the sunlight filtered through the tree, flowing through the body water. It struck the tethering ship, and the earth floor that made us to witness its mighty color before fading away as the night wore on.

Dari pelabuhan ini, aku bisa melihat langit mendung diterpa oleh warna oranye, matahari yang tenggelam telah memberi cahaya luar biasa untuk lanskap yang gelap. Selain itu, sinar matahari menembus pohon, mengalir melalui badan air, menghantam kapal yang tertambat, dan menyeruak ke lantai bumi membuat kita menyaksikan warna yang kuat sebelum ia memudar.

Location : ASEAN Manufacture Harbor, Krung Geukueh, Aceh Indonesia

Camera : Nikon D7000
Lens : VR II