Jangan lupakan sinabung

BHINNEKA TUNGGAL IKA semboyan
Nusantara, wadah bangsa indonesia
Bersama, sungai madu kita di cicipi
Bersama pula badai tuba kita arungi
Tapi sayang,,,,,,,, selaput pembungkus telah menepis
Lalu pecah berurai menumpah isi
BHINNEKA TUNGGAL IKA tinggal nama
Saat mata memandang keujung puncak
Kini tak lagi tentram,,,,,
Pungung memikul batin kelam , keganasan alam
Mengancam mawar hitam menebar bisikan ,,,,,,,,,,,,
Air mata balita , sesak pedih dewasa
Mengalir bersama lava,,,,,,,ukhuah islam
bertahan bibir nurani kurang berperasaan
disana tempat mereka mengantungkan harapan
puncak menjanjikan,,,,,,,,,,,
kabut teleh menjadi bentengkehidupan
disana mereka menumpah tenaga, walau
sulit menebus gerbang gerbang pudar
tapi asa takpernah terputuskan
rintihan perut membisikan ketegaran
mereka takkan berpaku diri
menengadah tangan tapi tali tuhan
tetap mereka pegang, walau kesempatan di penghabisan
tapi kini gerbang tak lagi pudarmerah bara menyala-nyala
dari kejauhan meleleh kepanasan
lalu terpanggang menembusgerbang
tunas harapan menunggu mereka pulang
tapi sayang,,,,,,penantian berujunglukaakar dan batang
temakan lahar,debar kepalsuan bermekaran di
ibu kota lalu kapan panah pertolongan bisa
terlepaskan ,nyawa tak dapat di tunda-tunda
sinabung juga manusia walau bukan di pulau
jawa,,,,,,,,,,,,,
Aron 2018