When the Chancellor Reads Poetry | Bilingual |

in #poetry5 years ago

83196066-dfdc-4e5e-a7af-7b519345651c.jpg


AT the opening ceremony of the national level poetry reading competition held by the Arts - Culture Student Activity Unit (UKM) of Malikussaleh University on Friday (04/12/2019), the chancellor Dr. Herman Fithra joined in reading poetry.

The poem reads the theme of the future of Aceh, which is projected to see the current situation in Aceh when Acehnese students take action against the mine which can damage the sustainable environment.

The poetry reading was also witnessed by three judges, Fikar W. Eda, Mustika Permana, and M. Raudah Jambak for activities that students participated in starting from Sumatra, Java, and Eastern Indonesia. The farthest participants came from Maluku.

This activity, according to the Art-Culture UKM supervisor, Hadi Iskandar, is a delayed event that should be held in 2018. This year's implementation which is upgraded to the national level will be held regularly (annual event), so that it can increase the grade of student activities at the university level .

The poem read by Herman Fithra was witnessed by hundreds of students including students from outside Unimal, North Aceh Regional Secretary, Abdul Aziz and other invited guests.

Although not a professional poet, the poetry reading from the chancellor helped to get the festive applause from the participants. Inner inspiration and articulation sound like a professional poet.

Hopefully the arts and culture events that are increasingly prevalent in Unimal will make the campus more colorful and the management of the campus increasingly sharp with an aesthetic feel. [teuku kemal fasya]


206a2982-0f77-423c-b822-13eff2dea18f.jpg




Tatkala Pak Rektor Membaca Puisi

PADA acara pembukaan lomba baca puisi tingkat nasional yang diselenggarakan Unit Kegiatan Mahasiwa (UKM) Seni – Budaya Universitas Malikussaleh, Jumat (12/4/2019), sang rektor Dr Herman Fithra ikut membacakan puisi.

Puisi yang dibacakan bertemakan tentang masa depan Aceh, yang diproyeksikan melihat situasi Aceh saat ini ketika mahasiswa Aceh melakukan aksi penolakan tambang yang bisa merusak lingkungan lestari.

Bacaan puisi itu turut disaksikan oleh tiga juri, Fikar W. Eda, Mustika Permana, dan M. Raudah Jambak untuk kegiatan yang diikuti mahasiswa mulai dari Sumatera, Jawa, dan Indonesia Timur. Peserta yang terjauh hadir dari Maluku.

Kegiatan ini, menurut pembina UKM Seni-Budaya, Hadi Iskandar, merupakan even yang tertunda yang seharusnya dilaksanakan pada 2018. Pelaksanaan pada tahun ini yang ditingkatkan menjadi tingkat nasional akan dilaksanakan secara berkala (annual event), sehingga bisa meningkatkan grade kegiatan kemahasiswaan di tingkat universitas.

Puisi yang dibacakan Herman Fithra ikut disaksikan ratusan mahasiswa termasuk mahasiswa peserta dari luar Unimal, Sekda Aceh Utara, Abdul Aziz dan tamu undangan lainnya.

Meskipun bukan seorang penyair profesional, pembacaan puisi dari Rektor ikut mendapatkan aplaus meriah dari peserta. Penjiwaan dalam dan artikulasi terdengar jelas bak seorang penyair profesional.

Semoga even seni - budaya yang makin marak dilaksanakan di Unimal akan menjadikan kampus lebih berwarna dan pengelolaan kampus semakin tajam dengan nuansa estetika.[teuku kemal fasya]


206a2982-0f77-423c-b822-13eff2dea18f.jpg
Photos by Bustami Ibrahim




Badge_@ayi.png


follow_ayijufridar.gif

Coin Marketplace

STEEM 0.30
TRX 0.12
JST 0.034
BTC 64038.60
ETH 3148.89
USDT 1.00
SBD 3.97