Syair Lunglai

Image

Telah Engkau cukupkan sampai malam ini kemesraan yang sangat luar biasa dibanding purnama sebelumnya, sehingga para dayang cemburu terhadap apa yang mereka saksikan.

Entahlah, tapi hasrat ku masih bergolak liar menikmati setiap terpaan jubah-Mu yang membawa ribuan kebijaksanaan, aku masih ingin melanjutkan malam ku bersama Engkau yang memiliki segala keindahan.

Image

Masih haruskah aku bersabar atau mungkin aku harus tetap memaksa Engkau agar sudi menetapkan sedikit saja keelokan-Mu disampingku, menemaniku untuk terus melantunkan syair rindu.

Apakah memang aku yang Kau paksa untuk bersabar kembali agar dapat bermesraan layaknya sang pengantin, bukankah purnama masih sangat lama. Sedangkan waktu yang Kau titipkan pada ku sangat singkat.

Image

Duhai Kekasih, tumbuhkan sayap di tubuh ku agar aku dapat terbang mengikuti Engkau, agar aku tak harus menunggu purnama yang terus berganti untuk terus bisa menikmati indahnya malam bersama Engkau.

Duhai Kekasih abadi, bukankah dalam syair ku telah ku gadaikan seluruh imajinasiku kepada Engkau, agar seluruh fana tak memilki alasan mencemburui kisah asmara yang ku tulis.

Duhai Kekasih, menetaplah sebentar saja, lagi, di kamar ku. Masih sangat banyak syair yang ingin ku dendangkan langsung dihadapan Engkau.

Image