Poetry #3 payung hitam

Sampai di sini ku menemani dirimu
Tak akan ada lagi pertemuan antara kita

Kini engkau telah di panggil kembali
Menahan punku tak sanggub
Melarangnya aku takut
Harus ku ikhlaskan hati
Jiwaku kini terhempas
Dan terlepas dari raga
sumber

Tak ada yang bisa ku berikan untukmu
Kekasihku hanya doa yang ku panjatkan untuk-nya sang maha kuasa

Teringat senyuman kala itu dalam lamunanku
masih terlukis jelas garis garis raut wajahmu
semua masih tertata rapih dalam memoriku

Mimpi buruk itu menjadi nyata
kini kamu tlah tiada
tinggalkan ribuan kisah
dan abaikan jutaan tetesan air mata
Kini aku berjalan sendiri di kegelapan
Menyusuri malam tanpa cahaya rembulan
Telah hilang semua mimpi dan harapan
Takdir tak bisa dipungkiri
Dalam sekejap semua berubah
Tak ada lagi keindahan,senyuman tlah sirna
sumber
Payung hitam adalah saksi bisu kepergianmu
Saat bibirku terasa kaku
Air mata membanjiri relung jiwaku