Kebebasan Berbicara Yang Membingungkan di Negara Demokrasi

Tampaknya gila bagi saya bahwa kita masih memperdebatkan apa artinya ini, atau setidaknya apa yang seharusnya. Maksud saya, tidak diragukan lagi bahwa kita semua memahami konsep tersebut, lebih-lebih jika kita hidup dalam negara yang mengusung konsep demokrasi, tetapi apakah kita benar-benar memeluknya, atau kita hanya berpikir kita memilikinya, dan itu tampaknya sudah cukup.

source

Jika Anda benar-benar merangkul cita-cita kebebasan berbicara di negara demokrasi, maka Anda juga harus benar-benar nyaman mempertahankan hak seseorang yang Anda lawan untuk angkat bicara. Dengan kata lain, Anda tidak dapat mengklaim keduanya sebagai kebebasan sambil menahan atau menerima sensor orang lain. Bukan hanya paradoks dan tidak jujur, tapi menurut saya juga menyedihkan.

Inilah sebabnya mengapa itu membuat frustasi bagi siapa pun yang benar - benar merangkul kebebasan ini untuk melihat bagaimana beberapa "pikiran progresif" gagal melihat betapa mereka menyakiti tujuan mereka sendiri. Dengan kata lain, ketika Anda mengisolasi grup dengan opini yang berlawanan, Anda tidak hanya memvalidasi posisi mereka, tetapi juga menunjukkan kelemahan Anda. Pertempuran ide adalah sesuatu yang tidak hanya sehat, tetapi perlu terjadi agar kemajuan aktual dapat terjadi.

Satu-satunya cara kita bergerak maju sebagai masyarakat adalah dengan mengalahkannya, begitulah. Yaitu, untuk berdebat, untuk membahas perbedaan dan menemukan kompromi ketika kita bisa. Kita tidak menang dengan membungkam orang lain, tetapi dengan lebih masuk akal daripada mereka.

source

Saya memuji mereka yang mengundang orang-orang dengan pandangan berlawanan untuk membahas kebijakan dan ideologi. Tentu saja saya harus menambahkan peringatan, bahwa saya menyambutnya, hanya ketika itu dilakukan dengan niat tulus untuk memiliki percakapan yang sehat. Ini tentu saja tidak selalu terjadi, dan ada sebagian kecil pakar di sana yang hanya menyukai drama Teater politik, tetapi mereka biasanya yang tidak saya anggap serius.

Kita harus benar-benar melihat kembali bagaimana diskusi intelektual dilakukan di masa lalu, sebelum media mengubah segalanya menjadi mesin untuk menjual ruang iklan, dan percakapan memiliki karakteristik yang lebih halus.

source

Saya pikir ini justru di mana orang menjadi bingung, hanya karena hak untuk berbicara terkait dengan gagasan tentang kurangnya konsekuensi. Dengan kata lain, seseorang mungkin memiliki hak untuk mengatakan hal yang paling bodoh, fanatik yang bisa dibayangkan, dan suara-suara nalar memiliki kebebasan untuk mengkritik dan mengejek seseorang untuk itu.

Anda tahu, mengkritik pendapat seseorang bukanlah penyensoran dan yang paling jelas bukan serangan terhadap kebebasan berbicara, tetapi sebaliknya. Mengapa ini sangat membingungkan bagi sebagian orang di seluruh penjuru pelosok negeri ini yang mengusung demokrasi? Saya kira mereka tidak cukup waktu untuk memikirkannya.

Demikian postingan singkat ini saya tuangkan, semoga bermafaat.
Thank you very much for @melinda010100 and @khanza.aulia, Who always supports me all this time
And I hope it's useful and I'll add a motivation from @kus-knee "Let's Succeed Together!" Let's grow together with mutual support []

Saya sadar sebagai manusia biasa yang tidak dapat menghindar dari segala bentuk kesalahan, tentu artikel ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya minta maaf jika ada kesalahan dalam kata-kata maupun dalam susunan artikel ini.
Saya sangat berharap masukan dan motivasi dari teman-teman Steemian untuk berbagi pengalaman.

**Salam hangat untuk Guru,dan Motivator saya ***@arafatnur dan @mariska.lubis

Lhokseumawe, 8 Juni 2019

>Thanks for visiting and interesting comments->
By: @wiralhokseumawe