Bangkitkan harga komoditas pinang di pasar lokal.

pinang
Pinang dengan nama ilmiah Areca catechu L. merupakan tanaman famili Arecaceae yang dapat tumbuh di daerah tropis salah satunya di Aceh. Tumbuhan pinang biasanya memiliki tinggi mencapai 15-20 m dengan batang tegak lurus dan bergaris tengah.

         Tanaman ini berbunga pada awal dan akhir musim hujan dan memiliki masa hidup 25-30 tahun. 

Pinang yang baru dipanen.
Pinang biasanya di panen saat warna kulitnya telah berwarna kuning karena pinang saat tersebut telah masak.dan bijinya sudah keras, namun ada juga yang memanen waktu muda, biasanya pinang muda dijadikan sebagai obat.

Buah pinang dibelah
Biji buah berwarna kecoklatan hingga cokelat kemerahan, agak berlekuk dan warnanya lebih muda. Pada bidang irisan biji tampak berwarna coklat tua dengan lipatan tidak beraturan yang berwarna agak keputihan.biji pinang memiliki karisteristik bertekstur kasar dan keras apabila sudah tua.

Proses penjemuran buah pinang yang selanjutnya akan dipisahkan antara kulit dengan biji.

Biji pinang yang telah dipisah dari kulitnya, kemudian dijemur kembali.

Proses penjemuran dilakukan hingga pinang benar-benar kering.
Tahun 2019 pada bulan januari harga pinang kering dipasar,dibondol dengar harga 10000 hingga 12000 rupiah per kilogramnya.harga tersebut tentulah menurun dari tahun 2018 yang sebelumnya mencapai 15000 rupiah perkilogramnya. Hal ini belum mampu membangkitkan komoditas pinang seutuhnya.
Lagi pula, di era globalisasi ini banyak sekali eksperimen yang mampu mengangkat kualitas dan efektabilitas pinang untuk menjadi bahan baku sumber daya terbaharukan.ini diharapkan dapat meningkatkan harga jual pinang dipasaran.

Kulit pinang salah satunya bahan yang saat ini dikembangkan melalui riset sebagai bahan baku pembuatan briket.dimana nantinya melalui riset-riset lainnya yang menggunakan pinang,dapat menciptakan sesuatu yang baru,sehingga mampu mendongrak harga pinang dipasar lokal maupun mancanegara.

Bye:naziyatulakmala