UMAR | PIMEN D ARYJONA

in #puisi6 years ago

Umar.
Pimen D Aryjona

I always wanted to remember you, Umar
Several decades into a ship that does not sail
I went flogged with mass memories
That day, Cut Nyak did not come home
You were the first
Some clouds began to bloom but the turmoil in them continued to rumble

We are shipmates, Umar
In the morning, we climb up the tree and look at the clauses of life from above
The afternoon is no longer on your chest
Switching silver bullets drooled silently
Cut Nyak back, Umar
Repatriate our ship that has been sailing since when
Do not mind me and this land
Do not ignore them either
They have been used to skinning each other

Umar, we have long been sealed
It has been a long time too
Until when will we pretend not to know
If you and Cut Nyak are cursed by their own children?
How can you be told as a sky that brings the cloud
to put your children's heads down?
Your children, I too
They dig your grave,
Removing your body,
They embroidered back
Being a country flag

On your behalf and Cut Nyak, Umar
They cussed masalalu
Burn the bow of the ship
Burning sense
Burning love

Umar, Cut Nyak is gone
You were the first
I miss the house we miss
I miss our journey
I miss a name.

Lhokseumawe, Aceh.
PDA.

images(2).jpg

Umar.
Pimen D Aryjona.

Sejak dulu aku ingin mengenangmu, Umar
Beberapa dekade menjadi kapal yang tak berlayar
Aku pergi dicambuki ingatan masalalu
Hari itu, Cut Nyak tak pulang
Sebelumnya kau jua
Beberapa awan mulai mekar namun gejolak di dalamnya terus bergemuruh

Kita sekapal, Umar
Di pagi hari, kita memanjat pohon sentul dan memandang klausa kehidupan dari atas
Sore tak lagi ada pada dadamu
Berganti peluru yang senyap berdiam sayu
Cut Nyak kembali, Umar
Memulangkan kapal kita yang telah berlayar entah sejak kapan
Jangan hiraukan aku dan tanah ini
Jangan hiraukan mereka juga
Mereka telah terbiasa saling menguliti

Umar, kita telah lama seakal
Telah lama pula secinta
Sampai kapan kita akan berpura-pura tak tahu
Kalau saat ini kau dan Cut Nyak disumpahi anak sendiri?
Bagaimana bisa kau diceritakan sebagai langit yang membawa gemawan
untuk meneduhkan kepala anak-anakmu ini?
Anak-anakmu, akupun jua
Mereka menggali kuburmu,
Melepas tetulang tubuhmu,
Mereka sulam kembali
Menjadi bendera negeri

Atas namamu dan Cut Nyak, Umar
Mereka menyumpahi masalalu
Membakar haluan kapal
Membakar akal
Membakar cinta

Umar, Cut Nyak telah tiada
Sebelumnya kau jua
Aku rindu rumah yang kita rindukan
Aku rindu perjalanan kita
Aku rindu sebuah nama.

Lhokseumawe, Aceh.
PDA.

images(3).jpg

@ayijufridar @musismail @mahlizarsafdi @willyana @mahdiidris

Coin Marketplace

STEEM 0.27
TRX 0.12
JST 0.031
BTC 61785.67
ETH 2891.86
USDT 1.00
SBD 3.54