"Haul Tarbiyah Islamiyah ke 6" Pemerintah Indonesia harus memelihara Agama Bangsanya

Lhokseumawe_Ribuan santri dan puluhan masyarakat Lhokseumawe memperigati hari Haul Wafat Imam Syafi’i ke 1235 H dan Haul Tarbiyah Islamiyah Mazhab Syafi’i ke 6, acara diawali dengan pengibaran bendera tarbiyah sebagai simbul mashab imam syafi’i, yang diiringgi salawat badar dan syair nasehat, dilapangan Desa Alu Lim Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe, dalam sejarahnya menyimpan Tarbiyah Islamiyah kepada Pemerintah Indonesia yaitu Bung Karno, Pemerintah Indonesia harus memelihara Agama Bangsanya.

Memperigati hari Wafatnya Imam Syafi’i ke 1235 H dan Haul Tarbiyah Islamiyah Mazhab Syafi’i ke 6, ribuan santri dan warga Kota Lhokseumawe mengelar acara diawali dengan pengibaran bendera tarbiyah berlambang masjidil haram dan masjidil nabawi, sejumlah santri wanita serta anak-anak memakai pakaian khusus dan bercadar melantungkan salawat badar dan syair nasehat, terletak di Desa Alu Lim Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe.

Yang mengajak ummat islam dan masyarakat lhokseumawe untuk selalu ta’ad menjalankan perintah Allah SWT. Tgk H Usman Ibni Abdillah atau yang dikenal Abati Banda Dua sebagai pimpinan tarbiyah Islamiyah Mazhab Syafi’i dilhokseumawe, menjelaskan kisah sejarah mazhab syafi`i hingga menegakkan hukum islam di Aceh.

Menurut Tgk Usman (Abati Banda Dua), perigatan hari Haul Wafatnya Imam Syafi’i ke 1235 H dan Haul Tarbiyah Islamiyah Mazhab Syafi’i ke 6, yang bertujuan untuk persatuan ummat islam sedunia dan supaya terpisah dengan partai politik karena Tarbiah Islamiyah Mazhab Syafi`i dari Malikussaleh Pase sampai ke Siyah kuala dari Syiah kuala sampai ke Abu Syeh Hasan Krueng Kale dari Abu Krueng Kale sampai ke muridnya yaitu Abu Cot Ceubrek Buloh Simpang Keuramat tidak bermaksud keduniawi hanyalah maksud untuk Uhkrawi.