Kabar Duka Steemian

Dia yang mengirim pesan duka. Dia yang sangat berhati-hati dalam melakukan suatu hal, termasuk dalam hal steemit. Untuk bergabung dengan steemit dia menganalisa segala aspek dan risiko.

Setelah dia yakin akan betapa pentingnya steemit untuk saat ini dan untuk masa depan, baru dia memutuskan untuk mendaftar steemit.

Tepat satu bulan lalu dia mulai berkarya di steemit. Dan karyanya langsung disambut positif oleh steemian-steemian yang sudah sangat mengenal dia. Dia bukanlah seorang penulis biasa. Dia sudah sangat dikenal dikalangan seniman dan sastrawan juga budayawan, dengan ribuan puisi yang sudah ditulisnya. Selain itu ia juga seorang jurnalis disebuah media online lokal. Popularitasnya di dunia seni dan jurnalis membuat reputasi akun steemitnya meningkat secara cepat. Mengingat banyaknya steemian yang berlatar belakang seniman, sastrawan, budayawan dan jurnalis, meningkatnya reputasi akun ini dengan sangat cepat merupakan hal yang wajar.

Saat sedang asik ngopi malam tadi, aku dikagetkan dengan sebuah pesan yang masuk ke WA. Pesan dari pemilik akun steemit ini. Isinya seperti ini,

Aku sangat kaget dan tidak yakin atas pesan tersebut. Tak mungkin seorang seniman, sastrawan, budayawan sekaligus jurnalis melakukan plagialism. Awalnya aku mengira karena melakukan plagiat hal ini terjadi. Dan ternyata setelah aku telusuri bukan itu penyebabnya.

Aku menemukan sesuatu yang aneh pada akun steemitnya, yang aku cek melalui aplikasi @esteemapp. Pada menu komentar terdapat spam yang dibuat oleh akun ini. Dan pesan-pesan tersebut mendapat flag dari @steemcleaners. Isi dari komentar tersebut seperti ini,

Ada terdapat link disana. Karena link tersebut sangat-sangat-sangat mencurikan! Aku tidak berani untuk klik link tersebut. Jadi aku ketik ulang link tersebut melalui browser di laptop yang tidak terlogin akun steemit.

Link tersebut merupakan sebuah situs autocommen (bot spam). Aku sangat yakin bahwa inilah penyebabnya untuk kasus diatas walaupun belum tentu, bisa jadi ada penyebab lain.

Setelah aku bertanya kepada pemilik akun, ia mengatakan tidak tahu tentang hal tersebut, tentang situs autocommen tersebut.

Praduga tak bersalah, aku menganggap ketika melakukan klik pada link tersebut akan masuk ke situs autocommen dan bot autocommen otomatis melakukan spam komen ke postingan-postingan orang lain melalui akun steemit ini. Lalu penerima komentar spam mengeklik link di komentar spam tersebut, alhasil hal sama terjadi lagi, begitu seterusnya.

Ini hanya praduga tak bersalah, sehubungan saya tidak berani coba-coba dengan situs tersebut, hanya analisa dari pengalaman sosial media sebelah yang sedang bermasalah karena menjual data user untuk kelompok politik tertentu.

Apapun penyebabnya, bagaimanapun sistemnya, steemit tidaklah seperti sosial media lain, tidak pula seperti blogging lain, steemit memiliki aturan dan hukuman yang sangat tegas.

Kesalahan bisa saja terjadi atas ketidaksengajaan. Aku pribadi pernah mengalaminya. Bedanya kalau ini tidak sengaja, aku malah sengaja. Nyesalnya ampun! Dan semoga hal seperti ini tidak terjadi lagi.

Sebagai steemian yang masih pemula seperti aku ini. Hal seperti ini menjadi sebuah ketakutan. Keteledoran dan jebakan sangat mungkin terjadi. Walaupun tak ada yang menginginkan hal ini, namun kesialan apa boleh buat.

Semoga bot-bot tak berguna, moster-moster perusak steemit dapat diatasi. Baik oleh pihak steemit, pengembang maupun pengguna sendiri.

Harap doa-nya untuk berita duka ini, semoga korban dapat tabah dan kembali berjuang di Steemit. Amiiin......

Jika ada salah dalam tulisan ku ini, mohon maaf dan mohon dikoreksi.

Silahkan vote, jika layak.
Silahkan komen, jika butuh.
Silahkan resteem, jika berguna.

Terima kasih.
Salam Damai dari Plankton.
@ridhadekgam