Kemiskinan, Dampak Rokok Murah dan Capaian SDGs
Talkshow yang berlangsung dan disiarkan di 100 jaringan radio KBR ini mengundang narasumber yang capable di bidangnya yaitu:
- Arum Atmawikarta, MPH, selaku Manager Pilar Pembangunan Sosial Sekretariat SDGs Bappenas
- Tulus Abadi, selaku Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
- Jalal, perwakilan Koalisi Bersatu Melawan Kebohongan Indsutri Rokok
Pentingnya Posisi Pengendalian Tembakau dalam SDGs Dikatakan bahwa pengendalian tembakau menjadi faktor penting untuk segera dicapai. Hal ini merupakan kesepakatan dunia, dimana dibahas secara khusus tentang bagaimana mengurangi prevalansi merokok, terutama pada penduduk usia di bawah 15 tahun dan 18 tahun. Jadi hampir semua SDG’s itu memerlukan dukungan yang kuat. Bagaimana kita bisa mesejahterakan masyarakat, termasuk salah satunya adalah meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan juga untuk bisa menghasilkan sumber daya yang lebih baik, bisa dilakukan dengan salah satunya dengan memastikan penggunaan tembakau dalam skala tertentu. Prevalansi Perokok di Kalangan Miskin Bisa Dikendalikan untuk Mendukungan Capaian SDGs di Bidang Kemiskinan Bisa dilihat pada alur berikut:
- Orang yang saving money untuk beli rokok akan mengurangi pendapatan
- Kesehatan menjadi menurun
- Butuh dana tambahan untuk alokasi kesehatan
- Kesehatan terganggung mengakibatkan kurang produktif
- Kurang produktif maka kembali tidak adanya saving money yang memadai
Posted from my blog with SteemPress : https://chemistrahmah.com/kemiskinan-dampak-rokok-murah-dan-capaian-sdgs.html
Rokok harus mahal itu susah, apalagi di jaman toko online ini yang ngejual rokok lintingan 35rb untuk 100-200 batang...